Sukses

9 Penyebab Kaki Bengkak yang Sering Terjadi, Gagal Jantung Hingga Efek Kehamilan

Kaki bengkak dapat menjadi gejala yang mengganggu dan menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Liputan6.com, Jakarta Kaki bengkak merupakan kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Ada beberapa penyebab kaki bengkak yang bisa ditimbulkan, salah satunya infeksi akibat bakteri, virus, atau jamur saat mengalami luka terbuka. Kaki bengkak merupakan kondisi medis di mana terjadi penumpukan cairan di jaringan tubuh, sehingga menyebabkan pembesaran jaringan. 

Adapun kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung pada penyebabnya. Penyebab kaki bengkak juga bisa terjadi karena retensi cairan atau kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa penyebab umum melibatkan gangguan sirkulasi darah, penyakit ginjal, masalah hati dan masalah jantung. Selain itu, faktor gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan dan kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama juga dapat berkontribusi pada pembengkakan kaki.

Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penanganan penyebab utama kaki bengkak, misalnya pengobatan infeksi, gangguan limfatik, ginjal, hati, atau jantung. Selain itu, dapat dilakukan beberapa langkah sederhana untuk meredakan kaki bengkak, seperti mengangkat kaki saat beristirahat, mengenakan kaus kaki tebal, menghindari duduk atau berdiri terlalu lama dan menjaga kebersihan kaki serta perawatan kaki yang baik.

Jika kaki bengkak disertai dengan gejala lain yang lebih serius, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini penyebab kaki bengkak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Limfedema

Limfedema adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan kaki, atau bagian tubuh lainnya akibat gangguan pada sistem limfatik. Sistem limfatik berperan dalam mengatur aliran cairan tubuh dan membersihkan zat-zat berbahaya.  Penyebab limfedema dapat bervariasi dan yang umum adalah cedera, atau operasi yang mengakibatkan kerusakan pada pembuluh limfe. Terkadang, limfedema juga bisa menjadi akibat dari infeksi, seperti infeksi jamur atau gigitan serangga. Selain itu, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan limfedema. Gangguan ginjal, hati, atau jantung dapat mempengaruhi fungsi sistem limfatik dan mengakibatkan pembengkakan kaki.

Gangguan limfatik primer juga dapat menyebabkan limfedema, karena kelainan bawaan pada pembuluh limfe. Pada awalnya, limfedema mungkin hanya menyebabkan pembengkakan yang ringan. Namun, jika tidak diobati, pembengkakan dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan ketidaknyamanan. Pengobatan limfedema dapat melibatkan pemijatan khusus atau menggunakan bahan kompresi untuk membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan aliran limfe. Penting untuk segera mendiskusikan gejala pembengkakan kaki dengan dokter Anda. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah kemajuan kondisi dan mengurangi risiko komplikasi. 

2. Cedera

Kaki bengkak adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai gangguan kesehatan, termasuk cedera. Cedera pada kaki dapat menyebabkan pembengkakan karena adanya kerusakan pada jaringan atau pembuluh darah. Cedera yang dapat menyebabkan kaki bengkak meliputi patah tulang, ligamen yang terkoyak, atau memar parah. Patah tulang pada kaki dapat mengganggu aliran darah dan mengakibatkan kerusakan pada jaringan sekitarnya, sedangkan ligamen yang terkoyak dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Selain itu, memar parah pada kaki juga dapat menyebabkan pembengkakan. Ketika kaki terbentur atau terjatuh dengan keras, pembuluh darah dapat pecah dan darah akan mengumpul di area yang terluka. Ini akan menyebabkan pembengkakan pada kaki. Untuk meredakan kaki bengkak akibat cedera, perlu dilakukan langkah-langkah perawatan seperti kompres dingin, elevasi kaki, dan istirahat. Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan, sementara elevasi kaki membantu mengurangi aliran darah ke area yang terluka. Istirahat juga penting agar kaki memiliki waktu untuk pulih. Jika pembengkakan pada kaki berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri yang hebat atau kesulitan berjalan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. 

3. Kehamilan

Kehamilan adalah salah satu penyebab kaki bengkak pada wanita. Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan. Salah satu hormon yang mengalami peningkatan adalah hormon progesteron, yang dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh. Selain itu, ketika seorang wanita hamil, rahim yang membesar dapat memberikan tekanan pada saluran darah utama yang mengalir dari bagian bawah tubuh kembali ke jantung. Hal ini bisa menyebabkan cairan di dalam tubuh menumpuk di kaki dan pergelangan kaki, menyebabkan pembengkakan.

Selama kehamilan, wanita juga cenderung lebih sering duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, karena kondisi fisik dan kelelahan. Hal ini dapat menghambat sirkulasi darah dan membuat kaki terasa bengkak. Untuk mengurangi pembengkakan kaki saat hamil, penting bagi wanita hamil untuk tetap aktif secara fisik dengan berjalan-jalan yang teratur. Menghindari berdiri atau duduk terlalu lama juga disarankan. Selain itu, memakai alas kaki yang nyaman dapat memberikan dukungan yang cukup untuk mengurangi risiko pembengkakan kaki.

4. Infeksi

Infeksi adalah salah satu penyebab kaki bengkak yang sering terjadi. Infeksi pada kaki dapat disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus, atau jamur yang masuk melalui luka atau tanggalnya kulit di area kaki. Ketika infeksi terjadi, respons imun tubuh akan memicu peradangan yang menyebabkan pembengkakan. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan kaki bengkak antara lain adalah infeksi selulitis, osteomielitis, atau infeksi jamur. Infeksi selulitis terjadi ketika bakteri masuk ke dalam lapisan kulit dan jaringan lunak di kaki. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, kemerahan, panas, dan pembengkakan pada kaki.

Sementara itu, osteomielitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada sumsum tulang di kaki. Gejala yang muncul meliputi pembengkakan, nyeri, kemerahan, dan terkadang terasa hangat saat disentuh. Infeksi jamur pada kaki, yang lebih dikenal dengan istilah kurap, juga dapat menyebabkan kaki bengkak. Untuk mengobati infeksi pada kaki, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar dapat diberikan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri, atau obat antijamur jika penyebabnya adalah jamur. Penting juga untuk menjaga kebersihan kaki, menghindari luka pada kaki, serta menghindari pemakaian sepatu atau kaos kaki yang lembap agar dapat mencegah infeksi kembali terjadi.

 

3 dari 4 halaman

5. Bekuan darah

Bekuan darah dalam pembuluh darah, dapat menjadi salah satu penyebab kaki bengkak. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan trombosis. Bekuan darah terjadi ketika darah mengental dan membentuk gumpalan yang menghambat aliran darah normal. Jika bekuan darah terbentuk di pembuluh darah kaki, maka bisa menyebabkan kaki bengkak. Kaki yang mengalami pembengkakan akibat bekuan darah biasanya terasa nyeri, terasa hangat ketika disentuh dan warnanya bisa menjadi kemerahan atau kebiruan. Trombosis sering terjadi pada orang yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit pembekuan darah, kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau kanker, atau setelah menjalani operasi atau cedera parah yang menyebabkan imobilisasi pada kaki. Jika Anda mengalami kaki bengkak yang disebabkan oleh bekuan darah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. 

6. Gagal jantung

Gagal jantung adalah salah satu penyebab umum kaki bengkak. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien seperti yang seharusnya. Akibatnya, darah dapat tersumbat di bagian ekstremitas tubuh, termasuk kaki. Gagal jantung dapat mengakibatkan retensi cairan dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki. Jantung yang tidak berfungsi dengan baik, tidak dapat memompa darah dengan efisien, sehingga darah menjadi terjebak di bagian bawah tubuh, terutama kaki.

Jika seseorang mengalami kaki bengkak karena gagal jantung, mereka juga mungkin mengalami gejala lain seperti sesak napas, kelelahan, peningkatan berat badan secara tiba-tiba, dan penurunan kemampuan untuk beraktivitas fisik. Penting bagi mereka yang mengalami kaki bengkak akibat gagal jantung, untuk segera mencari bantuan medis. Selain itu, mengikuti regimen pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter, dan melakukan perubahan gaya hidup seperti diet sehat, berolahraga secara teratur dan mengendalikan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, bisa mencegah kaki bengkak yang lebih parah.

7. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal dapat menjadi salah satu penyebab kaki bengkak yang serius. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat berbahaya dari darah dan mengeluarkannya melalui urin. Namun, ketika ginjal mengalami gangguan atau kerusakan, proses filtrasi ini tidak berjalan dengan baik. Salah satu penyakit ginjal yang dapat menyebabkan kaki bengkak adalah gagal ginjal. Ketika ginjal tidak berfungsi seperti seharusnya, cairan dapat menumpuk di tubuh dan menyebabkan edema atau pembengkakan pada kaki, kaki dan pergelangan kaki.

Selain itu, juga ada kondisi lain yang berhubungan dengan ginjal yang dapat menyebabkan kaki bengkak, seperti sindrom nefrotik. Sindrom ini ditandai dengan adanya protein berlebih di dalam urin, yang dapat menyebabkan peningkatan retensi cairan dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan. Untuk mengatasi kaki bengkak akibat penyakit ginjal, perlu dilakukan penanganan medis sesegera mungkin. Pengobatan yang tepat harus ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi dan penyebab penyakit ginjal. Beberapa metode yang umum dilakukan adalah diet rendah garam, penggunaan diuretik dan dalam beberapa kasus, dialisis atau transplantasi ginjal.

8. Penyakit liver

Penyakit liver atau penyakit hati adalah kondisi yang dapat menyebabkan kaki bengkak. Liver berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Jika hati mengalami gangguan atau tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan retensi cairan yang mengakibatkan pembengkakan pada kaki. Penyakit liver, seperti hepatitis atau sirosis, dapat mengganggu fungsi hati dalam membuang racun dan mengatur cairan dalam tubuh. Sebagai hasilnya, cairan dapat menumpuk di kaki dan menyebabkan pembengkakan.

Selain itu, penyakit hati juga dapat berdampak pada produksi albumin, sebuah protein penting yang dibuat oleh hati. Albumin memiliki fungsi dalam mengatur cairan dalam tubuh. Jika hati tidak mampu memproduksi albumin yang cukup, maka cairan akan terakumulasi di kaki dan menyebabkan kaki bengkak. Apabila Anda mengalami pembengkakan kaki yang disertai dengan gejala seperti kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan dan kuningnya kulit atau mata, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari pembengkakan kaki dan memberikan penanganan yang tepat.

9. Insufisiensi vena

Insufisiensi vena adalah kondisi di mana vena di kaki tidak dapat mengalirkan darah kembali ke jantung dengan baik. Akibatnya, darah akan menumpuk di kaki dan menyebabkan pembengkakan. Penyebab utama insufisiensi vena adalah kerusakan pada katup vena, yang seharusnya mencegah darah mengalir ke arah yang salah. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, umur, obesitas, atau kehamilan. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, dan kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi kondisi vena di kaki.

Gejala yang umum terjadi pada insufisiensi vena adalah kaki bengkak, nyeri, sensasi berat, dan rasa tidak nyaman di kaki. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi varises atau luka terbuka. Untuk mencegah insufisiensi vena, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, beristirahat dengan kaki yang diangkat saat duduk atau tidur, dan menghindari kebiasaan merokok. Jika mengalami kaki bengkak dan gejala terkait lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

4 dari 4 halaman

Cara Menghilangkan Bengkak di Kaki

Kesehatan kaki menjadi aspek penting dalam menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Kaki bengkak, terutama jika disebabkan oleh kelelahan atau aktivitas fisik yang berlebihan, dapat diatasi dengan beberapa langkah perawatan yang lebih rinci. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk merawat kaki bengkak dengan lebih efektif:

1. Istirahat bukan hanya tentang menghindari aktivitas fisik, tetapi juga memberikan kaki posisi yang optimal untuk penyembuhan. Gunakan bantal atau benda yang terangkat untuk mengangkat kaki di atas jantung. Istirahat yang cukup membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.

2. Kompres dingin dapat menjadi sekutu penting dalam meredakan kaki bengkak. Pastikan untuk membungkus es batu dalam handuk bersih atau menggunakan kantong es agar tidak langsung bersentuhan dengan kulit. Terapkan pada area yang bengkak selama 15-20 menit beberapa kali sehari. Kompres dingin membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah.

3. Alternatif lainnya adalah merendam kaki dalam air hangat, tambahkan garam Epsom untuk mendukung proses penyembuhan. Rendam selama 15-20 menit beberapa kali seminggu. Garam Epsom membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah, memberikan efek positif pada kesehatan kaki.

4. Olahraga yang ringan dapat memberikan manfaat besar pada kesehatan kaki. Berjalan kaki, bersepeda, atau berenang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan. Pastikan untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tidak membebani kaki secara berlebihan.

5. Pemilihan sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran sangat penting dalam mengatasi kaki bengkak. Hindari sepatu dengan hak tinggi atau terlalu ketat, karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pilih sepatu yang memberikan dukungan baik dan memungkinkan gerakan yang nyaman.

6. Garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi air dan memperburuk kondisi kaki bengkak. Perhatikan pola makan yang sehat, kurangi asupan garam dan jaga berat badan dalam rentang yang sehat. Memastikan asupan cairan yang cukup juga merupakan langkah penting dalam mendukung proses penyembuhan.

7. Beberapa obat alami seperti garam Epsom, ramuan herbal, atau rempah-rempah tertentu dapat membantu mengurangi kaki bengkak. Menyelidiki dan memasukkan bahan-bahan alami ini sebagai pelengkap perawatan dapat memberikan manfaat tambahan.

sDengan menggabungkan langkah-langkah ini, seseorang dapat merancang rencana perawatan holistik untuk mengatasi kaki bengkak dan meningkatkan kesehatan kaki secara keseluruhan. Tetapi, jika kondisi kaki bengkak berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk penanganan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.