Sukses

Mengenal Suhu Tubuh Normal, Begini Akibatnya Jika Terlalu Tinggi dan Rendah

Pemahaman tentang suhu tubuh normal dan perubahan yang terjadi dapat membantu seseorang untuk memantau kondisi kesehatannya.

Liputan6.com, Jakarta Suhu tubuh adalah salah satu indikator utama kondisi kesehatan seseorang. Ini mencerminkan kemampuan tubuh untuk menghasilkan dan menyingkirkan panas, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu lingkungan dan keadaan kesehatan individu. Mengetahui suhu tubuh normal penting karena perubahan suhu dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Suhu tubuh normal setiap individu dapat berbeda-beda. Suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas fisik, suhu lingkungan, serta kondisi kesehatan seperti infeksi atau penyakit. Perubahan suhu tubuh yang signifikan dari waktu ke waktu dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Misalnya, suhu tubuh yang terus-menerus tinggi atau suhu tubuh yang turun drastis tanpa sebab yang jelas dapat menjadi tanda penyakit atau kondisi medis yang memerlukan perhatian medis.

Pemahaman tentang suhu tubuh normal dan perubahan yang terjadi dapat membantu seseorang untuk memantau kondisi kesehatannya. Jika seseorang mengalami perubahan suhu tubuh yang tidak biasa atau gejala lain yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Berikut ulasan lebih lanjut tentang suhu tubuh normal yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berapa Rentang Suhu Normal Tubuh?

Rentang suhu tubuh normal manusia bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti suhu lingkungan, kondisi tubuh, aktivitas fisik, jenis kelamin, dan usia. Berikut rentang suhu tubuh normal secara umum.

1. Bayi

Rentang suhu normal tubuh bayi adalah antara 36,5°C hingga 37,5°C. Bayi memiliki sistem pengaturan suhu yang belum sepenuhnya matang, sehingga perlu dipantau secara ketat untuk menghindari masalah suhu seperti hipotermia atau demam.

2. Anak-anak

Suhu normal tubuh anak-anak berkisar antara 36,5°C hingga 37°C. Anak-anak juga membutuhkan pemantauan suhu yang cermat karena rentan terhadap perubahan suhu yang signifikan.

3. Remaja dan Orang Dewasa (11–65 tahun)

Rentang suhu normal tubuh untuk remaja dan orang dewasa adalah antara 36,5°C hingga 37,6°C. Variasi ini mencerminkan perbedaan individu dalam metabolisme dan respons tubuh terhadap lingkungan.

4. Lansia (65 tahun ke atas)

Suhu normal tubuh lansia berkisar antara 35,8°C hingga 36,9°C. Lansia cenderung memiliki suhu tubuh yang sedikit lebih rendah karena perubahan pada sistem pengaturan suhu tubuh seiring bertambahnya usia.

Perubahan suhu tubuh yang signifikan dari rentang normal pada kelompok usia apa pun dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis. Oleh karena itu, pemantauan suhu tubuh secara teratur dan konsultasi dengan profesional medis jika terdapat kekhawatiran adalah langkah yang bijaksana untuk menjaga kesehatan.

3 dari 5 halaman

Apa yang Terjadi Jika Suhu Tubuh Terlalu Tinggi?

Suhu tubuh yang terlalu tinggi, atau demam, biasanya terjadi saat ada infeksi dalam tubuh. Jika demam tergolong ringan, langkah-langkah perawatan mandiri dapat membantu mengatasi kondisi tersebut. Ini termasuk menggunakan kompres air hangat, minum obat penurun demam seperti parasetamol, memakai pakaian yang nyaman, memperbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

Namun, jika demam menyebabkan suhu tubuh melebihi 39 derajat Celcius dan tidak mereda setelah dua hari, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Suhu tubuh tinggi juga dapat menjadi tanda adanya kondisi medis lain, seperti gangguan sistem endokrin atau hipertermia.

Gangguan sistem endokrin, seperti hipertiroidisme, dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh karena mempercepat proses metabolisme di dalam tubuh. Sementara itu, hipertermia adalah kondisi serius di mana suhu tubuh meningkat secara drastis di luar kendali sistem pengaturan suhu tubuh. Ini bisa disebabkan oleh sengatan panas (heatstroke), yang merupakan kondisi darurat dan bisa berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh bahkan kematian.

4 dari 5 halaman

Apa yang Terjadi Jika Suhu Tubuh Terlalu Rendah?

Suhu tubuh yang terlalu rendah dapat menunjukkan adanya kondisi kesehatan yang serius, terutama hipotermia. Salah satu penyebab umum suhu tubuh di bawah normal adalah hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid kurang aktif dan dapat memperlambat proses metabolisme tubuh.

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun secara ekstrem di bawah 35 derajat Celcius, dan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk paparan suhu yang sangat rendah atau kondisi medis tertentu. Beberapa faktor pemicu hipotermia termasuk minum minuman beralkohol secara berlebihan, efek samping anestesi atau obat-obatan tertentu, anoreksia, malnutrisi, penyakit Parkinson, kerusakan saraf, stroke, dan sepsis.

Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Jika suhu tubuh seseorang berada di bawah 35 derajat Celcius, penting untuk segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Perawatan dapat meliputi rewarming tubuh secara bertahap, pemberian cairan intravena, dan perawatan medis lainnya sesuai dengan penyebab hipotermia.

Pemahaman tentang penyebab dan gejala hipotermia serta respon cepat terhadap kondisi tersebut dapat membantu mencegah komplikasi serius dan mengurangi risiko dampak kesehatan yang berpotensi fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang tepat saat suhu tubuh menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan.

5 dari 5 halaman

Cara mengukur Suhu Tubuh

Mengukur suhu tubuh manusia dengan tepat adalah langkah penting dalam mengantisipasi dan mengidentifikasi kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Terdapat perbedaan metode pengukuran suhu tubuh normal yang dianjurkan untuk orang dewasa dan anak-anak, berikut diantaranya.

Orang Dewasa

Untuk orang dewasa, termometer digital adalah pilihan umum karena memberikan hasil yang cepat dan akurat. Termometer digital bekerja dengan sensor panas elektronik. Pengukuran suhu bisa dilakukan di ketiak dengan menjepit termometer dan memastikan ujung sensor menyentuh kulit. Tahan beberapa saat hingga bunyi indikator menandakan hasil pengukuran siap dibaca. Pengukuran juga bisa dilakukan di dalam mulut dengan menahan termometer di bibir. Pastikan untuk membaca hasil dengan teliti setelah bunyi indikator.

Anak-anak

Pada bayi dan anak-anak kecil, pengukuran suhu tubuh sering dilakukan melalui rektal atau anus. Ini dilakukan karena bayi sulit untuk berdiam diri, sehingga memasukkan termometer ke dalam anus memberikan hasil yang lebih akurat. Cara melakukannya adalah dengan meletakkan bayi atau anak dalam posisi tengkurap dan memasukkan ujung termometer ke dalam anus secara perlahan. Diamkan beberapa saat hingga bunyi indikator menandakan hasilnya. Pengukuran juga bisa dilakukan di telinga dengan menggunakan termometer yang dirancang khusus untuk telinga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.