Sukses

7 Cara Menghadapi Gempa Bumi Tanpa Panik, Simak Pula Faktor Penyebabnya

Gempa bumi dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, untuk itu anda perlu mengetahui cara menghadapinya.

Liputan6.com, Jakarta Cara menghadapi gempa bumi perlu diketahui oleh setiap orang. Pasalnya, bencana alam ini dapat terjadi kapan saja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian gempa adalah guncangan atau gerakan pada bumi.

Gempa bumi tidak hanya di Jepang, bahkan di Indonesia juga sering terjadi bencana alam satu ini. Seperti hari ini terjadi gempa bumi di Banten yang berkekuatan 5,9 magnitudo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa Bayah berlokasi di 7.57 LS, 106.14 BT.

Untuk itu, setiap orang perlu mengetahui cara menghadapi gempa bumi tanpa panik. Hal ini sebagai upaya penyelamatan diri bagi setiap orang yang terdampak bencana alam ini. Lantas, bagaimana cara menghadapi gempa bumi?

Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara menghadapi gempa bumi dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Lindungi Kepala dengan Beberapa Alat

Cara menghadapi gempa bumi saat anda masih berada di dalam rumah yakni dengan melindungi kepada dengan beberapa alat. Anda bisa melindungi kepala dengan menggunakan helm, bantal, papan, atau kedua tangan dengan posisi telungkup. Hal ini merupakan salah satu cara selamat dari gempa.

2. Berlindung di Bawah Meja

Jika gempa bumi terjadi saat kamu sedang di rumah, kantor, maupun sekolah, masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal ataupun kedua tangan dengan posisi telungkup. Jika sedang menyalakan kompor,maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

3. Jauhi Gedung dan Tiang

Cara menghadapi bencana gempa bumi yang berikutnya adalah dengan menjauhi gedung maupun tiang. Hal ini berlaku apabila anda berada di luar ruangan atau rumah. Sebisa mungkin hindari gedung dan tiang menuju daerah terbuka. Hal ini agar anda tidak tertimpa oleh serpihan bangunan maupun tiang.

4. Jangan Naik Lift

Jika berada di mal atau kantor, maka jangan naik lift. Gunakan tangga darurat dan jangan panik saat turun tangga darurat. Kemudian bergerak ke tempat terbuka hingga keadaan stabil. Perlu diingat, gempa yang bermagnitudo besar, dapat diikuti dengan gempa susulan.

3 dari 4 halaman

5. Hentikan Kendaraan

Apabila berada di dalam kendaraan, berhati-hatilah agar kendaraan tidak berhenti secara mendadak. Usahakan memberhentikan kendaraan dan bergerak ke tempat terbuka agar selamat dari bencana gempa bumi yang sedang terjadi.

6. Jauhi Laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Untuk itu, sangat disarankan bagi anda untuk tidak mendekati lautan. Anda bisa bergerak ke dataran yang lebih tinggi merupakan salah satu cara mengatasi tsunami.

7. Jangan Berdiri di Depan Pintu

Kita akan lebih aman jika berada di bawah meja daripada berdiri di depan pintu saat terjadi bencana alam gempa bumi. Hal ini karena pintu tidak akan lebih kuat dari furnitur di dalam rumah, kantor, maupun sekolah yang akan melindungi kita dari benda jatuh.

4 dari 4 halaman

Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Dikutip dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. 

Penyebab gempa bumi berikutnya adalah karena gerak lempeng yang saling mendekat. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat bahkan juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.

Selain karena tekanan pada lempengan bumi, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi adalah sebagai berikut:

1. Pergerakan Magma Gunung Berapi

Penyebab gempa bumi yang lainnya adalah pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.

2. Penumpukan Massa Air yang Sangat Besar

Beberapa gempa bumi juga terjadi karena adanya penumpukan massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Walaupun hal ini cukup jarang terjadi. Sebagian lagi (jarang) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).

3. Bahan Peledak

Penyebab gempa bumi yang berikutnya adalah adanya peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Penyebab gempa bumi yang dipengaruhi oleh manusia seperti ini disebut juga seismisitas terinduksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.