Sukses

Memahami Kata Sifat Indonesia, Ketahui Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat

Kata sifat Indonesia adalah salah satu jenis kata yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu benda, orang, atau situasi.

Liputan6.com, Jakarta Memahami kelompok kata dalam bahasa Indonesia, termasuk kata sifat, sangat penting dalam memahami dan menggunakan bahasa dengan benar dan efektif. Kata sifat adalah salah satu jenis kata yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu benda, orang, atau situasi. Dengan memahami kata sifat, seseorang dapat lebih tepat dalam menyampaikan informasi dan mengekspresikan perasaan atau pendapat.

Kata sifat memiliki ciri-ciri tertentu, seperti dapat diubah-ubah sesuai dengan bentuk kata lainnya, bisa diikuti oleh kata keterangan, dan dapat ditempatkan sebelum atau sesudah kata benda. Selain itu, kata sifat juga memiliki fungsi untuk memberikan lebih banyak informasi tentang subjek dalam suatu kalimat.

Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa jenis kata sifat, antara lain kata sifat sederhana, kata sifat majemuk, kata sifat terikat, dan kata sifat tak beraturan. Setiap jenis kata sifat memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda.

Contoh penggunaan kata sifat dalam kalimat sangatlah beragam, seperti "Rumah besar", "Anak pintar", atau "Hari cerah". Dengan mempelajari kata sifat dan cara penggunaannya, seseorang dapat memperkaya kosakata dan keterampilan berbahasa Indonesia mereka.

Untuk memahami lebih dalam tentang kata sifat Indonesia lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (27/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Kata Sifat

Kata sifat, atau yang juga dikenal sebagai adjektiva, merupakan salah satu kelas kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menerangkan atau menjelaskan benda atau orang. Kata sifat memberikan informasi tentang ukuran, bentuk, usia, warna, atau sifat dari suatu benda atau orang. Contohnya, kata "besar" digunakan untuk menjelaskan ukuran benda, sedangkan kata "cantik" digunakan untuk menjelaskan sifat seseorang.

Kata sifat biasanya bergabung dengan kata benda atau kata ganti dalam kalimat untuk memberikan informasi tambahan tentang apa yang sedang dibicarakan. Misalnya, dalam kalimat "bola itu besar", kata sifat "besar" memberikan informasi tentang ukuran bola.

Dalam bahasa Indonesia, kata sifat memiliki beberapa jenis, antara lain kata sifat milik, kata sifat keterangan, dan kata sifat sifat. Penggunaan kata sifat dalam kalimat dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami lebih jelas karakteristik atau ciri-ciri suatu benda atau orang.

3 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Kata Sifat

Kata sifat, atau dalam istilah linguistiknya disebut sebagai adjektiva, merupakan bagian penting dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menjelaskan atau memberikan karakteristik pada nomina atau kata benda. Adapun ciri-ciri kata sifat dalam bahasa Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dapat Diubah, Diingkari, atau Dibatalkan

Sebagai bagian dari tata bahasa dalam bahasa Indonesia, adjektiva (kata sifat) dapat diubah, diingkari, atau dibatalkan untuk memberikan variasi makna.

Untuk mengubah adjektiva, kata-kata seperti "sangat", "terlalu", "sangatlah", "amat", dan sebagainya dapat digunakan. Contohnya, "besar" dapat diubah menjadi "sangat besar" untuk menunjukkan tingkat kebesaran yang lebih tinggi.

Sementara itu, untuk mengingkari adjektiva, kata-kata negasi seperti "tidak", "bukan", "tidak begitu", dan sejenisnya dapat digunakan. Misalnya, "cantik" dapat diingkari menjadi "tidak cantik" untuk menunjukkan ketidakcantikan.

Selain itu, adjektiva juga dapat dibatalkan dengan penggunaan kata penegas seperti "sungguh", "benar-benar", "sekali", dan lain sebagainya. Contohnya, "sedih" dapat dibatalkan dengan menggunakan "benar-benar bahagia" untuk menunjukkan kebahagiaan yang sangat mendalam.

Dengan memahami cara-cara untuk mengubah, mengingkari, atau membatalkan adjektiva, kita dapat memperkaya penggunaan kata sifat dalam bahasa Indonesia dan mengekspresikan berbagai nuansa makna dengan lebih kaya.

2. Memberikan Keterangan Penguat

Adjektiva digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memberikan keterangan penguat atau penegasan terhadap suatu sifat atau keadaan. Contoh penggunaan kata-kata seperti "sangat baik", "amat luas", atau "benar sekali" adalah bentuk dari penguatan adjektiva. Dengan menambahkan kata-kata seperti "sangat", "amat", atau "benar", intensitas dari sifat yang diungkapkan menjadi lebih kuat.

Kata-kata tersebut memberikan tingkat intensitas yang lebih kuat pada adjektiva, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas atau mendalam terhadap sifat yang diungkapkan. Misalnya, "sangat baik" memberikan gambaran bahwa sesuatu benar-benar memiliki kualitas yang sangat baik, sementara "amat luas" menegaskan bahwa sesuatu memiliki tingkat luas yang sangat besar.

Dengan demikian, penggunaan adjektiva dan kata-kata penguat seperti "sangat", "amat", atau "benar" sangat penting untuk memberikan penegasan atau penguatan terhadap sifat yang diungkapkan, serta memberikan tingkat intensitas yang sesuai dengan keinginan penutur bahasa.

3. Memberikan Keterangan dengan Kata Pembanding

Kata sifat atau adjektiva dapat digunakan untuk memberikan keterangan atau deskripsi tentang suatu objek atau konsep. Salah satu cara penggunaan adjektiva adalah dengan menggunakan kata pembanding, seperti "lebih", "paling", "kurang", atau "sebanding dengan". Contohnya, kita dapat menggunakan kata pembanding untuk membandingkan dua hal atau lebih, misalnya "rumahnya lebih besar dari rumah tetangga" atau "film ini paling menarik di antara semua film yang pernah saya tonton".

Penggunaan kata pembanding membantu dalam memberikan informasi relatif tentang perbandingan antara objek atau konsep yang dijelaskan. Dengan menggunakan kata pembanding, kita dapat menggambarkan perbedaan atau kesamaan antara dua hal atau lebih dengan lebih jelas. Hal ini membantu pembaca atau pendengar untuk memahami informasi dengan lebih baik dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang perbandingan tersebut.

Dengan demikian, penggunaan kata pembanding dalam penggunaan adjektiva sangat penting untuk memberikan keterangan yang jelas dan untuk membandingkan dua hal atau lebih agar informasi yang disampaikan menjadi lebih terperinci dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

 

4 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Kata Sifat berdasarkan Bentuk

Kata sifat adalah bagian dari kelas kata yang digunakan untuk mendeskripsikan kata benda atau kata ganti dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia, kata sifat memiliki beragam jenis berdasarkan bentuknya. Jenis-jenis kata sifat ini dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, antara lain sebagai berikut:

1. Kata Sifat Dasar

Kata sifat dasar dalam bahasa Indonesia adalah kata sifat yang belum mengalami penambahan imbuhan baik awalan, akhiran, sisipan, ataupun awalan-akhiran. Contoh-contoh kata sifat dasar ini termasuk "besar" yang berarti ukuran yang lebih dari biasa, "kecil" yang berarti ukuran yang kurang dari biasa, "panjang" yang berarti ukuran dari ujung ke ujung, dan "pendek" yang berarti ukuran yang tidak terlalu panjang. Kata sifat dasar ini memegang peranan penting dalam kalimat-kalimat bahasa Indonesia. Dengan memahami kata sifat dasar, kita dapat mengekspresikan berbagai jenis ciri-ciri dalam berbagai kalimat.

Contoh kalimat penggunaan kata sifat dasar:

a. Kucing itu besar dan gemuk.

b. Anak itu kecil tapi cerdas.

c. Jalan tol itu panjang dan lurus.

d. Rambutnya pendek dan lurus.

Dengan pemahaman tentang kata sifat dasar beserta contoh penggunaannya, kita dapat memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia.

2. Kata Sifat Berimbuhan

Dalam Bahasa Indonesia, kata sifat dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri tertentu. Salah satu jenis kata sifat yang penting untuk diketahui adalah kata sifat berimbuhan. Kata sifat berimbuhan adalah kata sifat yang ditambahi dengan awalan atau akhiran tertentu untuk mengubah maknanya.

Untuk mengidentifikasi kata sifat berimbuhan, perhatikan adanya awalan seperti "ber-", "se-", "ter-", "me-", "ke-", atau akhiran seperti "-nya", "-i", "-kan", dan lain-lain. Contoh kata sifat berimbuhan di antaranya adalah "berwarna", "kelihatan", "terjangkau" dan lain sebagainya.

Dalam penggunaannya, kata sifat berimbuhan sering digunakan dalam kalimat untuk memberikan deskripsi atau keterangan tambahan terhadap suatu benda, orang, atau situasi. Ketika menulis atau berbicara, penting untuk memahami cara menggunakan kata sifat berimbuhan agar kalimat menjadi lebih jelas dan padat makna.

Dengan mengenali ciri-ciri kata sifat berimbuhan, kita dapat lebih memahami struktur kalimat dalam Bahasa Indonesia dan menggunakan kata sifat dengan tepat. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia kita secara keseluruhan.

3. Kata Sifat Serapan

Kata sifat serapan adalah kata sifat yang berasal dari bahasa asing dan telah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata sifat serapan ini umumnya digunakan untuk menyatakan karakteristik atau sifat suatu benda, tempat, atau orang.

Contoh kata sifat serapan dalam bahasa Indonesia adalah "modern" yang berasal dari bahasa Inggris dengan arti yang sama yaitu "mutakhir" atau "modern". Kata sifat serapan ini dapat digunakan dalam kalimat seperti "Rumah baru mereka memiliki desain yang sangat modern."

Dalam bahasa Indonesia, banyak kata sifat serapan berasal dari bahasa asing seperti Belanda, Arab, dan Inggris. Penggunaan kata sifat serapan dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia dan memberikan nuansa yang berbeda dalam berkomunikasi.

Dengan demikian, kata sifat serapan adalah kata sifat dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing, dengan fungsi untuk menggambarkan karakteristik suatu objek, dan dapat digunakan dalam kalimat sehari-hari.

4. Kata Sifat Reduplikasi atau Kata Pengulangan

Kata sifat reduplikasi dalam bahasa Indonesia adalah kata sifat yang terbentuk melalui proses pengulangan suku kata atau bunyi dalam suatu kata. Reduplikasi merupakan salah satu cara pembentukan kata sifat yang memperkuat makna kata tersebut.

Pertama, reduplikasi murni adalah pembentukan kata sifat dengan mengulang keseluruhan suku kata atau bunyi dalam sebuah kata. Contohnya adalah kata "besar" yang menjadi "besar-besar" untuk mengungkapkan ukuran yang lebih besar.

Kedua, reduplikasi sebagian adalah pembentukan kata sifat dengan mengulang sebagian suku kata atau bunyi dalam sebuah kata. Contohnya adalah kata "putih" yang menjadi "putih-putih" untuk mengungkapkan warna yang lebih cerah.

Dengan adanya reduplikasi, kata sifat menjadi lebih kuat dalam menyampaikan makna dan lebih kaya dalam penggunaannya dalam bahasa Indonesia.

5. Kata Sifat Majemuk

Kata sifat majemuk dalam Bahasa Indonesia adalah gabungan dari dua atau lebih kata sifat yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah benda, kualitas, atau keadaan. Contoh dari kata sifat majemuk antara lain "sangat pintar" yang menggambarkan seseorang yang memiliki kepintaran yang melebihi yang lainnya, "paling baru" yang menggambarkan sesuatu yang paling akhir. Penggunaan kata sifat majemuk dalam kalimat membantu untuk menambahkan detail dan spesifikas pada objek atau benda yang dideskripsikan.

Pentingnya penggunaan kata sifat majemuk dalam Bahasa Indonesia adalah untuk memperkaya kosakata dan mendeskripsikan sesuatu secara lebih detail. Dengan menggunakan kata sifat majemuk, kita dapat mengungkapkan gambaran yang lebih jelas dan spesifik mengenai objek atau benda yang kita bicarakan. Oleh karena itu, penggunaan kata sifat majemuk menjadi penting dalam menulis dan berbicara dalam Bahasa Indonesia.

 

5 dari 6 halaman

Jenis Kata Sifat Berdasar Taraf

Kata sifat merupakan bagian penting dalam bahasa Indonesia, yang digunakan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang suatu benda, tempat, atau orang. Jenis kata sifat sendiri dapat dibedakan berdasarkan tarafnya, antara lain sebagai berikut:

1. Kata Sifat Bertaraf

Adjektiva bertaraf atau kata sifat bertaraf adalah kategori kata sifat yang memiliki lebih dari satu tingkatan atau ukuran untuk menerangkan suatu objek. Ini berarti kata sifat ini bisa diubah-ubah dengan menambahkan kata-kata penegas seperti "sangat," "cukup," dan lain sebagainya agar memiliki intensitas yang berbeda.

Contoh dari kata sifat bertaraf bisa dilihat dari kata "jauh," yang memiliki beberapa tingkatan seperti "jauh," "cukup jauh," "sangat jauh," dsb. Dengan demikian, masing-masing tingkatan memiliki intensitas atau level yang berbeda untuk menggambarkan seberapa jauh suatu objek.

Kategori-kategori kata sifat bertaraf meliputi:

a. Kesan: Menggambarkan atribut-atribut visual atau sensorik seperti cantik, manis, tampan, wangi, bau, kasar, halus, lembut, pahit, lezat, merdu, dsb.

b. Sikap atau perilaku: Kata-kata yang menggambarkan emosi atau perilaku seperti bahagia, bangga, lembut, iba, kagum, rindu, sedih, yakin, dan sebagainya.

c. Pemberi sifat: Kata sifat yang menggambarkan kondisi atau keadaan benda seperti bersih, indah, panas, dingin, aman, cocok, dan sejenisnya.

d. Ukuran: Kata sifat yang menunjukkan ukuran fisik seperti berat, ringan, tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, tebal, luas, dan sebagainya.

e. Waktu dan usia: Kata sifat yang menandakan waktu atau usia seperti lama, lambat, singkat, sering, jarang, larut, mendadak, dan sejenisnya.

f. Warna: Kata sifat yang menggambarkan warna-warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan sejenisnya.

g. Kuasa tenaga: Kata sifat yang menggambarkan kekuatan atau kelemahan seperti kuat, lemah, segar, lesu, tegar, dan sebagainya.

h. Jarak: Kata sifat yang menggambarkan jarak seperti jauh, dekat, akrab, dan sejenisnya.

Dengan memahami kata sifat bertaraf, kita bisa memberikan deskripsi yang lebih spesifik dan mendetail terhadap benda atau objek yang ingin dipaparkan.

2. Kata Sifat Tidak Bertaraf

Kata sifat tidak bertaraf atau disebut juga sebagai adjektiva tidak bertaraf adalah jenis kata sifat yang tidak memiliki tingkatan, urutan, atau ukuran. Artinya, kata sifat ini tidak dapat diubah dengan menambahkan kata penegas seperti "sangat," "cukup," atau "paling." Kata sifat ini memberikan deskripsi yang bersifat absolut, tidak dapat ditingkatkan ataupun diturunkan.

Contoh kata sifat tidak bertaraf antara lain adalah tunggal, ganda, buntu, mutlak, abadi, sah, bulat, lonjong, lurus, bengkok. Kata-kata ini memberikan deskripsi yang bersifat mutlak dan tidak dapat diukur tingkatannya.

Dalam contoh kalimat, "Rudi dan Rina telah sah menjadi sepasang suami dan istri," kata "sah" merupakan contoh dari kata sifat tidak bertaraf. Dalam kalimat tersebut, kata “sah” memberikan deskripsi yang mutlak tentang status pernikahan, tanpa memerlukan tingkatan lainnya.

Sementara pada contoh kalimat kedua, "Ayah membelikan celana putih dan baju pink untuk hadiah ulang tahun Nia," kata sifat yang muncul tidak bertaraf karena tidak memiliki tingkatan atau urutan. Dalam hal ini, kata sifat seperti "putih" dan "pink" memberikan warna yang bersifat mutlak tanpa memerlukan penegasan tingkatan.

Dengan memahami kata sifat tidak bertaraf, kita dapat memberikan deskripsi yang jelas dan mutlak terhadap suatu objek tanpa perlu mempertimbangkan tingkatan atau ukurannya.

 

6 dari 6 halaman

Contoh Penggunaan Kata Sifat dalam Kalimat

Berikut adalah 15 contoh kalimat dalam bahasa Indonesia yang menggunakan kata sifat beserta penjelasannya:

1. Anak itu pandai. (menggambarkan kecerdasan anak tersebut)

2. Bunga mawar itu cantik. (mendeskripsikan keindahan bunga mawar)

3. Sopir itu teliti. (menunjukkan bahwa sopir tersebut cermat dan teliti)

4. Kotak itu besar. (menggambarkan ukuran kotak tersebut)

5. Ayam goreng itu gurih. (mendeskripsikan rasa ayam goreng yang gurih)

6. Ia sedih karena kecewa. (menunjukkan bahwa ia merasa sedih akibat kekecewaan)

7. Anjing itu setia. (menggambarkan kesetiaan anjing tersebut)

8. Kucing itu lincah. (menunjukkan kecepatan dan kegesitan kucing)

9. Rumah baru itu megah. (mendeskripsikan kemegahan rumah baru tersebut)

10. Film horor itu menyeramkan. (menggambarkan tingkat ketakutan yang ditimbulkan oleh film horor tersebut)

11. Ia tertarik dengan buku tebal itu. (menunjukkan ketertarikan terhadap buku yang tebal)

12. Hewan peliharaan itu lucu. (mendeskripsikan kegemasaan hewan peliharaan tersebut)

13. Pesawat terbang itu cepat. (menggambarkan kecepatan pesawat terbang)

14. Drama Korea itu romantis. (menunjukkan sisi romantis dari drama Korea tersebut)

15. Olahraga itu melelahkan. (mendeskripsikan tingkat kelelahan yang ditimbulkan oleh olahraga tersebut)

Dengan menggunakan kata sifat dalam kalimat-kalimat di atas, dapat membantu untuk memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih rinci terhadap objek atau subjek yang dibicarakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.