Sukses

Viral Warna Danau di Hawaii Berubah Jadi Pink, Ini Penampakannya

Ini kata ahli.

Liputan6.com, Jakarta Suatu fenomena alam yang mencengangkan dan memikat perhatian dunia terjadi di Suaka Margasatwa Nasional Kealia Pond di Maui, Hawaii. Sebuah danau yang biasa tenang dan jernih tiba-tiba berubah menjadi warna merah muda cerah seperti permen karet, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan. 

Namun, di balik pesona visual ini, tersimpan sebuah misteri yang belum terpecahkan. Beberapa orang beranggapan bahwa keadaan cuaca ekstrem dan kekeringan di Maui diyakini sebagai pemicu utama fenomena ini, menciptakan lingkungan yang sempurna bagi perubahan warna yang mencolok ini.

Lantas bagaimana dan mengapa kolam ini bisa berubah warna secara misterius? Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Kamis (16/11/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Viral Penampakan Danau di Hawaii yang Berubah Menjadi Pink Secara Misterius

Sebuah kejadian alam yang luar biasa menarik perhatian dunia, terutama pengguna media sosial, ketika sebuah danau di Hawaii tiba-tiba berubah warna menjadi merah muda seperti permen karet. Kolam yang terletak di Suaka Margasatwa Nasional Kealia Pond di Maui ini telah menjadi tontonan media sosial sejak 30 Oktober, memicu kebingungan dan kekaguman di kalangan masyarakat.

Pertama kali dilaporkan oleh seorang pengunjung pantai, Bret Wolfe, manajer pengungsian di Suaka Margasatwa, mengungkapkan bahwa perubahan warna ini menjadi sorotan setelah pihaknya menerima laporan tentang kejadian tersebut. 

Meskipun awalnya dikhawatirkan bahwa alga beracun menjadi penyebabnya, tes laboratorium menunjukkan bahwa halobacteria, sejenis archaea atau organisme bersel tunggal yang tumbuh di perairan dengan kadar garam tinggi, kemungkinan besar yang bertanggung jawab.

Keadaan cuaca ekstrem dan kekeringan yang melanda Maui diyakini sebagai faktor utama yang memicu perubahan warna ini. Normalnya, aliran sungai Waikapu akan mengalir ke Kolam Kealia, meningkatkan permukaan air dan mengurangi salinitas. 

Namun, kondisi kekeringan telah membuat aliran sungai tersebut tidak terjadi selama beberapa waktu, menciptakan lingkungan yang ideal bagi halobacteria untuk berkembang biak.

Meskipun perubahan warna ini menjadi fenomena menarik, para ilmuwan dan pejabat pengungsian memperingatkan masyarakat untuk tidak memasuki air atau mengonsumsi ikan dari kolam tersebut, mengingat sumber warna tersebut belum dapat diidentifikasi secara pasti.

 
3 dari 4 halaman

Pendapat Ahli Mengenai Perubahan Warna Kolam di Hawaii

Para ahli dari Universitas Hawaii telah melakukan tes lebih lanjut untuk mengidentifikasi organisme penyebab perubahan warna kolam. Hasilnya menunjukkan bahwa halobacteria kemungkinan besar menjadi penyebabnya, mengingat salinitas air di Kolam Kealia saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari salinitas air laut.

Dr. Shiladitya DasSarma, seorang profesor di departemen mikrobiologi dan imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, memberikan pandangan bahwa mikroorganisme ini kemungkinan tidak akan membahayakan kesehatan manusia. Tubuh manusia tidak menyediakan lingkungan yang cukup garam bagi halobacteria untuk bertahan hidup di dalamnya.

Meskipun demikian, para pejabat tetap menyarankan masyarakat untuk menghindari kontak dengan air tersebut dan tidak mengonsumsi ikan dari kolam, mengingat tingginya salinitas yang bisa merugikan bagi ekosistem sekitarnya. Dr. DasSarma juga menganggap perubahan warna ini sebagai sinyal bahwa ekosistem di kawasan tersebut sedang mengalami tekanan lingkungan yang signifikan.

 
4 dari 4 halaman

Bukan Kasus Pertama di Dunia: Perubahan Warna Air yang Misterius

Perubahan warna air yang misterius bukanlah kejadian yang baru. Kasus serupa telah terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia, memicu perhatian dan kekaguman masyarakat.

Beberapa contoh mencakup danau di Great Salt Lake, Utah, yang telah berwarna merah muda sejak tahun 1950-an akibat pemisahan sebagian darinya dan peningkatan salinitas. Di tempat-tempat lain seperti Spanyol, Senegal, Semenanjung Krimea, Azerbaijan, dan sejumlah lokasi lain, danau berwarna merah muda atau merah lainnya menjadi fenomena yang menarik.

Kejadian di Hawaii menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menghasilkan kejadian cuaca ekstrem, bahkan di daerah yang biasanya memiliki kelembapan tertentu. Ini menjadi peringatan bahwa tekanan lingkungan dapat memengaruhi ekosistem dan memberikan dampak visual yang mencolok, seperti yang terlihat dalam perubahan warna kolam di Suaka Margasatwa Nasional Kealia di Maui, Hawaii.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.