Sukses

Pulau-Pulau di Danau Chippewa Ini Bisa Bergerak Sendiri, Unik Tapi Mengganggu

Pulau terapung yang paling besar di Danau Chippewa diberi nama “Forty Acre Bog". Pulai raksasa yang berada di sisi barat jembatan ini memiliki pohon-pohon yang sudah dewasa

Liputan6.com, Jakarta Danau Chippewa, Wisconsin, Amerika Serikat dikenal memiliki beberapa pulau terapung. Pulau-pulau ini kadang bergerak dan menghalangi jembatan yang cukup penting bagi masyarakat di sekitarnya. Untuk mengatasinya, para pemilik perahu di sekitar Danau Chippewa harus bekerja sama untuk mendorongnya menjauh.

Danau Chippewa yang juga dikenal sebagai Chippewa Flowage, merupakan danau buatan yang dibangun pada 1923 lalu. Danau ini terbentuk dengan cara membanjiri rawa-rawa besar. Tak lama setelah itu, banyak lahan gambut mulai muncul ke permukaan dan menjadi tempat yang sempurna untuk tumbuhnya biji tanaman yang dibawa oleh angin dan burung liar. 

Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis tanaman mulai tumbuh, mulai dari rumput hingga pohon. Akar-akar tanaman ini kemudian menyebabkan lahan gambut terapung ini semakin membesar. Saat ini, ukuran pulau terapung di Danau Chippewa cukup bervariasi, mulai dari seukuran tempat parkir hingga mencapai ukuran berhektar-hektar.

Berikut kisah unik pulau-pulau di Danau Chippewa yang Liputan6.com rangkum dari laman odditycentral.com berbagai sumber, Senin (4/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setiap Tahun Didorong Menjauh dari Jembatan

Pulau terapung yang paling besar di Danau Chippewa di beri nama “Forty Acre Bog". Pulai raksasa yang berada di sisi barat jembatan ini memiliki pohon-pohon yang sudah dewasa. Hampir setiap tahun, puluhan pemilik perahu lokal bergotong royong mendorong pulau ini menjauh dari jembatan yang menghubungkan sisi Timur dan Barat Danau Chippewa.

"Ini hampir terjadi setiap tahun. Dibutuhkan kerjasama komunitas, dan harus ada angin dari belakang untuk mendorongnya," kata seorang penduduk lokal kepada Northern News Now.

Dalam laman chippewaflowage.com, pulau terapung unik di danau ini bermula dari tanah lumpur dari dasar rawa yang naik ke permukaan. Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis tanaman pun mulai tumbuh. Pulau yang cukup besar bahkan ditumbuhi  pohon-pohon yang kemudian menjadi “layar” ketika angin bertiup, sehingga pulau terapung  tersebut bergerak kesana-kemari.

Pulau ini adalah salah satu hal yang menarik. Para pengunjung kerap menanyakan di mana posisi pulau gambutnya ketika berada di Danau Chippewa. Pulau terapung yang sudah ada puluhan tahun ini tidak selalu bergerak, tapi ketika itu terjadi, pulai ini bisa menyulitkan penduduk dengan menghalangi jembatan penting yang merupakan satu-satunya akses antara sisi Timur dan Barat danau.

Ketika itu terjadi, satu-satunya cara untuk menggerakkannya adalah dengan perahu. Tidak cukup hanya satu perahu besar, tapi puluhan perahu harus bekerja bersama-sama, dibantu oleh angin yang mendukung. Tahun lalu, 25 perahu digunakan untuk mendorong pulau terapung menjauh dari jembatan.

"Ketika kami menggerakkannya, kami harus menempatkannya di lokasi yang tepat, atau pulau tersebut akan kembali mendekat ke jembatan dalam beberapa hari," kata pemilik rumah lokal, Greg Kopke.

Pulau terapung seperti Forty Acre Bog adalah rumah bagi berbagai spesies hewan, oleh sebab itu keberadaan pulau ini dilindungi oleh hukum dan tidak boleh dipecahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.