Sukses

Kitab Bidayatul Hidayah dan Daftar Isinya, Kenali Karya-Karya Imam Al-Ghazali

Kitab Bidayatul Hidayah membahas tentang akhlak, tasawuf, maupun ibadah.

Liputan6.com, Jakarta Kitab Bidayatul Hidayah satu di antara beberapa kitab karangan Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali. Kitab ini berisi tentang adab-adab yang perlu dipahami oleh umat Islam. Sesuai dengan arti namanya, Bidayatul Hidayah, kitab ini merupakan panduan hidup dari permulaan (Bidayah) dan akan berakhir pada Hidayah (petunjuk). 

Kitab ini berisi tiga bagian, yaitu adab tentang taat kepada Allah SWT, meninggalkan maksiat, dan bagian terakhir adalah tentang muamalat atau pembahasan tentang adab pergaulan manusia dengan penciptanya dan juga manusia dengan sesamanya.

Imam Al-Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-thusi Asy-Syafi’I Al-Ghazal. Beliau dilahirkan pada tahun 450 H atau 1058 M di Ghazalah sebuah desa pinggiran Kota Thus kawasan Kurasan Iran.

Kitab Bidayatul Hidayah membahas tentang akhlak, tasawuf, maupun ibadah. Kitab ini berisikan panduan hidup dari permulaan dan akan berakhir pada hidayah.  Berikut Liputan6.com rangkum dari laman idr.uin-antasari.ac.id, Kamis (10/8/2023) tentang Kitab Bidayatul Hidayah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kitab Bidayatul Hidayah

Kitab Bidayatul Hidayah adalah satu di antara beberapa kitab karangan Imam Hujjatul Islam Al-Ghazali RA yang banyak diberi berkah oleh Allah SWT. Kitab Bidayatul Hidayah telah banyak memberi faedah dan bimbingan bagi setiap orang yang menelaahnya dengan niat yang ikhlas untuk mengamalkan isi dan kandungannya.

Faedah dan manfaat kitab Bidayatul Hidayah sudah jelas dan tidak dapat diragukan lagi. Dalam kitab Bidayatul Hidayah, ini Imam Ghazali RA menggariskan amalan-amalan harian yang mesti dilakukan muslim setiap hari dan adab-adab untuk melaksanakan amal ibadah, supaya ibadah tersebut dapat dilakukan dengan baik, penuh arti, dan memberikan kesan yang mendalam.

Selain itu, beliau juga menyebutkan adab-adab pergaulan seseorang dengan Allah SWT sebagai penciptanya dan juga pergaulan dengan semua lapisan masyarakat yang ada di sekelilingnya.

3 dari 5 halaman

Daftar Isi Kitab Bidayatul Hidayah

Dalam kitab Bidayatul Hidayah pembahasan dibuat dalam beberapa bagian-bagian dan per pasal-pasal. Berikut isi kitab Bidayatul Hidayah secara garis besar dilihat dari daftar isi buku:

MUKADDIMAH

BAGIAN PERTAMA Adab-adab melaksanakan ketaatan

Adab Bangun Tidur

Adab Masuk Kamar kecil (WC)

Adab Berwudhu

Adab Mandi

Adab Bertayamum

Adab Pergi dan Masuk Ke Mesjid

Adab Persiapan Diri Untuk Sembahyang

Adab Hendak Tidur

Adab Mengerjakan Sembahyang

Adab Imam dan Makmum

Adab Hari Jum’at

Adab Puasa

BAGIAN KEDUA Cara-cara Meninggalkan Maksiat

Pasal 1 Cara-Cara Meninggalkan Maksiat Zahir

Menjaga Mata, Telinga, Lidah, Perut, Kemaluan, Dua Tangan dan Dua kaki

Pasal 2 Cara-cara Meninggalkan Maksiat Batin

Cara-cara Meninggalkan sifat Hasad, Riya dan Ujub

BAGIAN KETIGA Adab-Adab Pergaulan dan Persahabatan Dengan Allah swt dan Dengan Makhluk Adab Dengan Allah swt

Adab Seorang Guru

Adab Seorang Murid

Adab Dengan Ibu Bapak

Adab Dengan Seluruh Manusia

Adab Dengan Orang yang Tidak dikenal

Adab Dengan Sahabat Karib

Adab Dengan Orang yang dikenali

PENUTUP

4 dari 5 halaman

Mengenal Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali sebagai pengarang kitab Bidayatul Hidayah memiliki nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-Thusi Asy- Syafi’i Al-Ghazal. Versi lain menyebutkan bahwa nama lengkap beliau dengan gelarnya adalah Syaikh al-ajal al-imam al-zahid, al-said al muwafaq Hujjatul Islam. Secara singkat, beliau sering disebut al-Ghazali atau Abu Hamid.

Beliau dilahirkan tahun 450H/1058M di Ghazalah, sebuah desa di Pinggiran Kota Thus, kawasan Kurasan Iran. Sumber lainnya menyebutkan bahwa ia lahir di kota kecil dekat Thus di Kurasan, ketika itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan wilayah kekuasaan Baghdad yang dipimpin oleh Dinasti Saljuk. Beliau wafat di Tabristan wilayah propinsi Thus pada hari senin tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H bertepatan dengan 01 Desember 1111 M.

Imam Al-Ghazali lahir dari keluarga yang taat beragama dan hidup sederhana. Pada masa Imam Al-Ghazali di kota Thus terjadi interaksi budaya yang sangat intelek, antara filsafat serta interprestasi sufistik. Sementara itu, pergolakan dalam bidang politik juga cukup tajam, misalnya pertentangan antara kaum Sunni dan kaum Syiah, sehingga Nidham Muluk menggunakan lembaga madrasah Nidhamiyah sebagai tempat pelestarian paham Sunni.

Perjalanan keilmuan Imam Al-Ghazali diawali dengan belajar Al-Qur’an, Hadis, riwayat para wali dan kondisi kejiwaan mereka pada seorang sufi yang juga teman ayahnya. Pada waktu bersamaan, dia menghafal beberapa syair tentang cinta.

Meskipun Imam Al-Ghazali tergolong sukses dalam kehidupannya di Baghdad, semua itu tidak mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan bahkan membuatnya gelisah dan menderita, ia bertanya apakah jalan yang ditempuhnya sudah benar atau belum. Perasaannya itu muncul setelah mempelajari ilmu kalam (teologi). Imam Al-Ghazali ragu, mana di antara aliran-aliran yang betul-betul benar, kegelisahan intelektual dan rasa kepenasarannya dilukiskan dalam bukunya al-Munqidz min al-Dalal.

Kegelisahan dan perasaan terus meliputinya kemudian Imam Al-Ghazali mulai menemukan pengetahuan kebenaran melalui kalbu yaitu tasawuf, ia belum memperoleh kematangan keyakinan dengan jalan tasawuf setelah meninggalkan Baghdad pada bulan Zulkaidah 448 H/1095 M dengan alasan naik haji ke Makkah, ia memperoleh izin ke luar Baghdad. Kesempatan itu ia pergunakan untuk mulai kehidupan tasawuf di Syiria yaitu dalam masjid Damaskus, kemudian ia pindah ke Yerussalem Palestina untuk melakukan hal yang sama di masjid Umar dan Monumen suci Dome of the Roch.

Sepanjang hayatnya,  Imam Al-Ghazali selalu digunakan dan diisi dengan suasana ilmiah, mengajar dan tasawuf. Semua itu menjadikan pengaruh terhadap pemikiran sumbangan bagi peningkatan sosial kebudayaan, etika dan pandangan metafisik alam.

5 dari 5 halaman

Karya-Karya Imam Al-Ghazali

Adapun karya-karya Al Hujjatul Islam Al Ghazali sangat banyak sekali, adapun di antaranya sebagai berikut:

1. Bidang Ushuluddin dan Akidah

  1. Arbain Fi Ushuluddin
  2. Qawa’id al-Aqa’id
  3. Al-iqtishad fil I’tiqad

2. Bidang Ushul Fikih, Fikih, Tasawuf, Filsafat dan lain-lain

  1. Al-Musthafa min Ilmi al-Ushul
  2. Ma’arif al-Aqliyah
  3. Mizan al-Amal
  4. Qanun at-Ta’wil
  5. Ar-Risalah Al-Laduniyah
  6. Ihya Ulum Al-Adin Al-Wasith
  7. Al-Basith
  8. Al-Khulasah
  9. Minhaj al-Abidin
  10. Bidayatul Hidayah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.