Sukses

7 Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Cara Tepat Mengatasinya

Penyebab bayi muntah setelah minum ASI harus dikenali, agar penanganan tepat bisa segera dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu yang suka mengenyangkan perut bayinya. Padahal, lambung bayi ini masih sangat kecil dan mudah penuh. Hingga ketika bayi muntah, barulah panik. Perlu diketahui, terlalu mengenyangkan perut bayi merupakan salah satu penyebab bayi muntah setelah minum ASI. 

Selain kekenyangan, ada penyebab bayi muntah setelah minum ASI yang tak boleh disepelekan. Mulai dari infeksi, alergi, dan penyakit yang tak diketahui. Seperti Stenosis Pilorus yang sangat langka terjadi pada bayi. Ketika kondisi ini terus dibiarkan terjadi, bayi bisa mengalami muntah dengan volume lebih besar.

Nah, untuk mengatasinya coba kenali penyebab bayi muntah setelah minum ASI. Sesuaikan penanganan dengan penyebab dan jangan asal-asalan menebak. Jika dirasa bingung dengan kondisi bayi, jangan ditangani sendiri dan segera bawa ke dokter. Penanganan tepat dari dokter akan mempercepat proses pemulihan bayi.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab bayi muntah setelah minum ASI dan cara mengatasinya dari berbagai sumber, Selasa (25/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

GERD dan Flu

GERD

GERD atau gastroesophageal reflux disease bisa menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI. Hal ini terjadi ketika asam lambung di perut bayi naik ke kerongkongan disertai ASI sebelumnya diminum.

Hal ini dapat menyebabkan bayi muntah di minggu-minggu pertama atau bulan kehidupannya. GERD bayi disertai gejala rasa sakit dan tidak nyaman, tersedak, batuk, mengi, atau masalah pernapasan lainnya. Segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan tepat.

Cara mengatasinya:

- Memberi makan bayi dalam posisi tegak.

- Angkat bayi setelah makan atau menyusui.

- Baringkan bayi bertumpu pada sisi kiri tubuhnya.

- Hindari menggendong sambil menggoyangkan bayi setelah menyusui atau memberinya makan.

Flu

Bayi juga bisa mengalami flu seperti orang dewasa. Pada kondisi ini, sistem pernapasannya sangat terganggu. Terkadang disertai hidung tersumbat dan membuatnya sulit menyusu. Tak heran jika kemudian flu menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI.

Dilansir dari Healthline, bayi mungkin bisa mengalami hingga tujuh pilek kali pada tahun pertama. Pilek dan flu dapat menyebabkan berbagai gejala pada bayi. Bersamaan dengan pilek, bayi bisa mengalami muntah setelah menyusu.

Terlalu banyak lendir di hidung dapat menyebabkan hidung tersumbat. Hal ini dapat memicu serangan batuk hebat yang terkadang menyebabkan muntah pada bayi. Untuk menangani, sebaiknya segera bawa ke dokter anak agar flu dan pilek segera membaik.

3 dari 7 halaman

Stenosis Pilorus

Strenosis pilorus termasuk salah satu penyebab bayi muntah setelah minum ASI. Kondisi ini memang cukup langka terjadi. Ketika klep otot lambung dan usus halus menebal dan membesar.

Akibatnya makanan yang dimakan dan diproses lambung tidak bisa masuk ke usus halus. Penyakit ini biasanya diketahui saat bulan pertama kelahiran. Bayi akan lebih sering memuntahkan sedikit ASI setelah menyusu.

Kondisi ini akan semakin parah dan mulai mengalami muntah proyektil. Muntah proyektil adalah ketika bayi menyembur dalam jumlah banyak. ASI yang dimuntahkan mungkin kental dan berwarna kuning.

4 dari 7 halaman

Sensitivitas atau Alergi

Penyebab bayi muntah setelah minum ASI bisa karena sensitivitasnya. Sensitivitas ini bisa berupa alergi yang dialami bayi tetapi belum diketahui secara pasti. Bisa sensitif terhadap susu yang dikonsumsi dan makanan ibu sang bayi.

Sensitivitas atau penyebab alergi yang paling umum adalah susu, telur, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan kerang-kerangan. Untuk bisa menjaga agar bayi tidak mengalaminya, saat sedang masa menyusui sebaikanya lebih berhati-hati.

Jika bayi alergi, ia mungkin juga memiliki gejala lain, seperti diare, bengkak atau gatal di sekitar mulut, hidung atau matanya. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah minum ASI.

Bayi yang mencoba susu, kedelai, biji-bijian tertentu, dan beberapa makanan solid lain pertama kalinya berisiko mengalami apa yang dinamakan “food protein-induced eterocolitis syndrome” atau FPIES.

Biasanya, gejala akan muncul dalam rentang waktu 2-6 jam setelah bayi makanan dan membuat mereka muntah berkali-kali. Bayi juga bisa mengalami diare yang bercampur darah. Apabila bayi Anda mengalaminya, segera bawa ia ke dokter.

5 dari 7 halaman

Minum Berlebihan dan Menelan Udara

Minum ASI Berlebihan

Bayi pada umumnya masih memiliki perut yang kecil. Sistem pencernaannya pun belum sempurna. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab bayi muntah setelah minum ASI.

Bayi yang minum terlalu banyak ASI akan lebih cepat kenyang karenanya. Hingga sebabkan kembung, begah, dan sakit perut. Salah satu reflek tubuh bayi yang bisa diberikan adalah memuntahkannya.

Menelan Udara

Bayi yang menelan udara saat menyusu bisa menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI. Hal ini kerap terjadi pada bayi yang minum ASI melalui botol. Begitu juga dengan bayi yang minum sangat cepat dan menghirup udara pada saat itu.

Udara yang tertelan bisa menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan pencernaan. Akibatnya, bayi bisa memuntahkan kembali ASI yang telah diminumnya. Sebaiknya batasi penggunaan botol susu dan pastikan agar bayi minum ASI perlahan.

6 dari 7 halaman

Masalah Pencernaan

Selain GERD, masalah pencernaan lain bisa terjadi. Penyebab utamanya adalah sistem kekebalan tubuh bayi yang masih lemah. Pada masa ini bayi lebih rentan terkena infeksi virus dan bakteri pencernaan.

Masalah ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan terkadang ibu tak menyadarinya. Padahal, penyebab bayi muntah setelah minum ASI yang berkaitan dengan hal ini cukup serius. Tentu harus segera ditangani agar tak menimbulkan kondisi yang lebih parah lagi.

Infeksi serius seperti meningitis juga bisa bikin bayi muntah meski jarang terjadi. Infeksi lain penyebab bayi muntah antara lain infeksi saluran kemih dan infeksi telinga. Keduanya butuh penanganan oleh dokter.

Bayi mungkin memiliki siklus muntah yang datang dan pergi selama sekitar 24 jam. Untuk lebih mudah mengenalinya, ada gejala lain yang mungkin dialami bayi. Mulai dari diare, demam, hingga sakit perut. Segera periksakan ke dokter jika gejala ini tak kunjung hilang selama lebih dari 24 jam. Terutama bagi bayi yang masih berusia kurang dari 6 bulan.

7 dari 7 halaman

Cara Mengatasi Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Jika sudah mengenali penyebab bayi muntah setelah minum ASI, selanjutnya cara mengatasinya. Kunci terpentingnya adalah ketika mengatasi jangan panik. Kekhawatiran harus diredam pelan-pelan agar tak ceroboh ketika bayi sedang mengalami muntah.

Berikut cara mengatasinya:

1. Patikan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya terutama ketika bayi sedang menyusu.

2. Tegakkan juga posisinya jika menyusu sudah selesai. Tujuannya agar bayi mudah bersendawa.

3. Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang. Tujuannya agar bayi tak tergesa-gesa dan menelan udara saat menyusu.

4. Kenali porsi tepat bayi mengonsumsi ASI. Jika sudah mengenali dan dirasa cukup, sebaiknya hentikan bayi yang sedang menyusu.

5. Pastikan bayi bisa bersendawa ketika momen pergantian payudara.

6. Sebaiknya hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi di bahu.

7. Selain harus tenang ketika menyusu, bayi juga harus tenang setelah menyusu. Pastikan bayi sudah menelan dan mencerna seluruh ASI yang diberikan.

8. Ketika bayi sudah besar, posisikan agar bisa duduk 30 menit setelah menyusu.

9. Hindari menggunakan bantal pada bayi, pilihlah selimut atau handuk untuk meninggikan posisinya.

10. Pastikan ibu sudah mengenali penyebab bayi muntah setelah minum ASI.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini