Sukses

Kalender Arab Atau Hijriah 2023, Ini Nama Bulan dan Maknanya

Sejarah dan sistem penanggalan kalender Arab, beserta dengan nama dan makna bulan dalam kalender Arab.

Liputan6.com, Jakarta Kalender menjadi aspek penting peradaban manusia, kalender berfungsi sebagai sarana untuk mengatur kehidupan sehari-hari, menandai peristiwa penting, dan mengukur berlalunya tahun. Di berbagai budaya dan wilayah, berbagai sistem kalender telah muncul, masing-masing mencerminkan pengaruh sejarah, budaya, dan agama yang unik. Salah satu kalender tersebut dengan warisan yang luar biasa adalah kalender Arab.

Kalender Arab, yang juga dikenal sebagai kalender Islam atau kalender Hijriah, memiliki arti penting bagi lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia. Kalender Arab dikenal dan ditemukan pada sejak zaman Nabi Muhammad, yang kemudian memperkenalkan sistem perhitungan kalender berbasis bulan, yang mana kemudian digunakan hingga kini, oleh banyak komunitas Islam. 

Kalender Arab merupakan bukti warisan budaya dan agama yang kaya dari dunia Muslim. Ini bukan hanya sistem ketepatan waktu tetapi simbol persatuan dan identitas bersama di antara umat Islam secara global. Struktur berbasis bulan dan signifikansi historisnya terus membentuk kehidupan jutaan orang, mengingatkan mereka akan masa lalu mereka, memandu masa kini mereka, dan menyediakan kerangka kerja untuk masa depan mereka.

Untuk dapat memahami kalender Arab dengan lebih baik lagi, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Senin (22/5/2023). Sejarah dan sistem penanggalan kalender Arab, beserta dengan nama dan makna bulan dalam kalender Arab.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sejarah Dan Sistem Penanggalan Kalender Arab

Dasar penanggalan kalender Arab dapat ditelusuri hingga tahun 622 M, yang menandai hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Acara ini tidak hanya melambangkan lahirnya umat Islam, tetapi juga menjadi titik awal penanggalan Hijriah. Keputusan untuk mengadopsi kalender lunar dipengaruhi oleh tradisi Arab pra-Islam dan kebutuhan akan era Islam yang berbeda.

Berbeda dengan kalender Masehi yang mengikuti siklus matahari, kalender Arab didasarkan pada siklus bulan. Ini terdiri dari 12 bulan lunar, dengan setiap bulan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan bulan untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Bumi, sekitar 29,5 hari. Akibatnya, tahun kalender Arab lebih pendek dari tahun Gregorian, terdiri dari 354 atau 355 hari.

Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan, dan namanya memiliki makna sejarah, budaya, dan agama. Bulan-bulan tersebut meliputi Muharram, Safar, Rabi' al-Awwal, Rabi' al-Thani, Jumada al-Ula, Jumada al-Thani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dhu al-Qi'dah, dan Dhu al- Hijjah. Setiap bulan membawa cerita dan perayaannya sendiri, dan bulan-bulan tertentu, seperti Ramadhan, memiliki makna keagamaan yang khusus.

Kalender Arab melampaui perannya sebagai sistem penunjuk waktu dan sangat terkait dengan budaya Islam. Kalender Arab mengatur tanggal untuk perayaan keagamaan penting, seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Selain itu, kalender Arab juga digunakan untuk menentukan waktu peristiwa Islam lainnya, termasuk awal ziarah ke Mekkah (haji) dan peringatan peristiwa sejarah penting.

Meskipun kalender Arab telah digunakan selama berabad-abad, kalender ini menimbulkan beberapa tantangan karena sifatnya yang murni berdasarkan bulan. Tahunnya yang lebih pendek menyebabkannya sering kali tidak sesuai dengan tahun matahari, sehingga memerlukan penyesuaian sesekali agar tetap selaras dengan musim. 

 
3 dari 5 halaman

Nama Dan Makna Bulan dalam Kalender Arab

1. Muharram

Muharram adalah bulan pertama dalam  kalender Islam , dan dengan demikian menandai dimulainya Tahun Baru Islam. Muharram juga memiliki makna yang lebih besar, dimana Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci.

Makna Muharram adalah haram, mengacu pada fakta bahwa itu adalah salah satu dari empat bulan suci di mana peperangan dilarang. Umat ​​Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah selama bulan suci ini.

2. Safar

Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Arab (hijriah). Ini tidak memiliki signifikansi khusus dari perspektif agama, tetapi ada beberapa fakta sejarah yang menarik tentang Safar dan khususnya, praktik kaum Musyrik pada masa Jahiliyah (Zaman Jahiliah). Konon bulan itu disebut Safar oleh orang Arab pada masa pra-Islam. 

Ini karena kata tersebut berasal dari akar huruf yang sama dengan kata dalam bahasa Arab untuk perjalanan. Sehingga bulan ini dinamai Safar untuk menunjukkan bahwa orang Mekah akan meninggalkan Makkah dan melakukan perjalanan selama bulan ini. Rumah mereka akan dibiarkan 'kosong' karena orang-orang bepergian ke luar kota untuk mencari perbekalan selama musim dingin.

3. Rabi Ul Awal

Rabi' Al-Awwal adalah bulan ketiga dalam kalender Islam dan waktu yang penting bagi umat Islam, karena ini adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW tercinta, yang akan mengubah arah umat manusia selamanya.

Tidak seperti beberapa bulan suci lainnya dalam kalender Islam, Rabi 'Al-Awwal penting, tetapi tidak ada ibadah khusus atau wajib bagi umat Islam selama bulan ini. Sebaliknya, Rabi' Al-Awwal adalah kesempatan lain untuk merenungkan pentingnya Nabi kita SAW dan peran yang telah dimainkannya bagi umat Islam dalam bentangan sejarah Islam.

4. Rabi Al-Thani

Rabi Al-Thani adalah bulan keempat dalam kalender Islam dan diterjemahkan menjadi 'musim semi kedua'. Juga dikenal sebagai 'Rabi Al-Akhir', yang diterjemahkan menjadi 'musim semi terakhir', mengacu pada akhir periode musim semi.

Penting untuk terus beribadah kepada Allah SWT sepanjang tahun, termasuk di Rabi Al-Thani. Untuk mendapatkan lebih banyak pahala, Anda bisa membaca lebih banyak Al-Qur'an, melakukan sholat dan puasa sukarela, merawat orang sakit atau menyumbang untuk amal. Meskipun tidak ada pahala khusus untuk ibadah di bulan ini, namun perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang benar akan mendapatkan pahala, Insya Allah.

 

4 dari 5 halaman

5. Jumada al-Awwal

Jumada al-Awwal adalah bulan kelima dalam Kalender Islam. Tidak ada perbuatan khusus yang terkait dengan bulan ini, tetapi banyak peristiwa penting Islam terjadi, yang dapat kita renungkan dan ambil pelajaran penting darinya. 

Beberapa ulama percaya bahwa Jumada al-Awwal adalah bulan di mana Nabi SAW menikahi Sayyida Khadijah RA. Ini adalah pernikahan yang sangat diberkati, dan anak-anak serta keturunan dari pernikahan mereka melanjutkan untuk mencerahkan Islam dan menyebarkan Islam. 

Beberapa riwayat menyebutkan Sayyida Khadijah RA menjadi salah satu dari hanya 4 wanita dalam Islam yang telah mencapai iman yang sempurna. Dia adalah orang pertama yang menerima Islam, dan memberikan dukungan emosional dan finansial yang konstan kepada Nabi Muhammad SAW.

6. Jumada al-Thani

Jumada al-Thani adalah bulan keenam dalam kalender Islam (hijriah) dan juga disebut sebagai Jumada al-Akhirah. Ini adalah bulan yang istimewa bagi Nabi Muhammad SAW, karena itu adalah bulan di mana putri kesayangannya Sayyida Fatima Zahra AS lahir (pada tanggal 20 Jumada al-Thani). 

Bagi umat Islam, ini adalah waktu yang tepat untuk mengirimkan salam kepadanya dan untuk merenungkan kehidupan, karakter, dan kedekatannya yang luar biasa dengan Nabi SAW, dari mana kita dapat mengambil pelajaran penting yang dapat kita terapkan dalam hidup kita.

7. Rajab

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam (hijriah) dan salah satu dari empat bulan suci yang ditetapkan oleh Allah SWT. Bulan Rajab mendahului bulan Sya'ban dan bulan suci Ramadhan , dan mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi jamaah karena beberapa hari paling berharga dalam kalender Islam terjadi di bulan ini.

Allah SWT menahbiskan Rajab salah satu dari empat bulan suci dalam setahun, dan karena itu bulan rajab mulia karena sejumlah alasan, yaitu pertama, inisiasi pertempuran dilarang selama empat bulan suci, semua pelanggaran selama bulan-bulan ini lebih berat sebagai perbuatan salah dan semua tindakan ibadah yang tulus dianggap lebih baik.

8. Sya'ban

Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam (hijriah). Terletak di antara beberapa bulan yang paling dihormati dalam kalender Islam (hijriah) , Sya'ban adalah bulan yang sering diabaikan dalam setahun, tetapi tidak kalah pentingnya. Meskipun tidak termasuk salah satu dari empat bulan suci, itu adalah bulan yang sangat penting bagi Nabi Muhammad SAW dalam hal ibadah dan menawarkan beberapa tanggal penting bagi umat Islam.

Sya'ban adalah bulan Rasulullah SAW. Ini adalah bulan penting dalam persiapan Ramadhan, salah satu pahala yang paling mulia adalah Sya'ban dalam sedekah, yang merupakan sarana penyucian diri kita dalam persiapan menyambut Ramadhan. 

5 dari 5 halaman

9. Ramadhan

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender lunar Islam. Umat muslim yang mampu, akan berpuasa selama bulan Ramadhan dari fajar hingga senja. Puasa dalam hal ini termasuk menahan diri dari minum, makan, tindakan tidak bermoral dan kemarahan. Ibadah lain seperti sholat, membaca Al-Qur'an dan sedekah juga dianjurkan selama bulan suci.

Jika Anda melewatkan puasa karena kebutuhan tertentu dan tidak akan pernah bisa berpuasa untuk mengganti hari-hari yang hilang setelahnya, Anda diharuskan membayar Fidya (Fidyah). Sedangkan untuk puasa yang terlewat lainnya, Anda harus mengqadhanya di hari lain.

10. Syawal

Bulan Syawal adalah bulan setelah bulan suci Ramadhan dan di dalamnya terdapat peluang pahala yang besar bagi para jamaah sebagaimana digariskan oleh Rasulullah SAW. Umat ​​​​Muslim memiliki kesempatan untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal, yaitu puasa sukarela yang dapat diselesaikan kapan saja sepanjang bulan, sebelum akhir bulan Syawal. 

Enam hari dalam bulan Syawal direkomendasikan sebagai sarana untuk menebus kekurangan kualitas puasa kita di bulan Ramadhan dan setara dengan puasa satu tahun jika diterima oleh Allah SWT. Hari pertama Syawal juga saat umat Islam merayakan Idul Fitri, yang merupakan salah satu dari dua hari besar dalam Islam.

11. Dzul Qadah

Dzulqa'dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Islam (hijriah) dan salah satu dari empat bulan suci yang ditetapkan oleh Allah SWT. Di bulan inilah dimulainya pertempuran dilarang, seperti juga di tiga bulan suci lainnya, DzulHijjah, Muharram dan Rajab.

Meskipun tidak ada hari ibadah yang ditentukan bagi umat Islam selama bulan Dzul Qadah, itu adalah bulan yang telah dipilih oleh Allah SWT sebagai salah satu bulan suci-Nya. Di dalamnya, baik dosa maupun perbuatan baik umat manusia dianggap lebih penting.

12. DzulHijjah

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu periode paling suci dalam tahun Islam, SubhanAllah. Sebulan peningkatan spiritualitas, kami menyaksikan dua peristiwa yang sangat istimewa yaitu Haji dan Idul Adha, yang semuanya adalah bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih baik dari semua hari lainnya dalam setahun, 10 hari terbaik tanpa terkecuali. Sepuluh hari ini menawarkan kesempatan lain untuk mendapatkan pahala yang sangat besar, diampuni dosa-dosa kita dan mencapai tingkat kesalehan yang tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.