Sukses

Pantun Jenaka Adalah Pantun Humor, Kenali Ciri-Ciri dan Contohnya

Pantun jenaka adalah salah satu jenis pentun humor dan bersifat menghibur.

Liputan6.com, Jakarta Pantun jenaka adalah salah satu jenis pentun humor dan bersifat menghibur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).

Pantun jenaka adalah pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Ciri-ciri khas dari pantun jenaka adalah isinya. Pembuatan pantun jenaka terbilang sulit, karena harus mengandung isi yang penuh dengan canda tawa atau kejenakaan, tetapi erat dengan nilai moral pada setiap katanya.

Meskipun begitu, pantun jenaka adalah pantun yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Sebab patung jenaka mampu membuat orang tertawa terpingkal-pingkal saat mendengarkan pantun jenaka.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian pantun jenaka beserta ciri-ciri dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Pantun Jenaka

Pantun jenaka adalah puisi bersifat lucu yang terdiri dari kima baris. Baris pertama, kedua, dan kelima harus memiliki tujuh hingga sepuluh suku kata dengan rima dan ritme verbal yang sama. Baris ketiga dan keempat hanya boleh memiliki lima hingga tujuh suku kata. Kelima baris tersebut harus berima satu sama lain dan memiliki ritme yang sama.

Definisi lain, pantun jenaka adalah puisi yang terdiri dari lima baris dalam satu bait dengan skema rima AABBA. Contoh pantun jenaka adalah bertujuan untuk menjadi lucu dan menghibur. Subjek pantun jenaka umumnya bersifat sepele atau konyol. Kebanyakan pantun jenaka dianggap puisi "amatir" karena isinya yang pendek dan strukturnya yang relatif sederhana. Namun, hal ini tidak mengurangi kenikmatan pembaca terhadap jenis sastra ini.

Pantun jenaka adalah pantun yang mengandung isi humor dan kelucuan. Selain itu, pantun ini juga kerap digunakan untuk sindiran yang mengundak keakraban. Meskipun sindiran, tetapi pantun jenaka tak mengundak ketersinggungan. 

3 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Pantun Jenaka

Pantun jenaka memiliki ciri-ciri khas pada isinya, hal ini yang membedakan pantun jenaka dengan jenis pantun lainnya. Untuk itu, kenali ciri-ciri pantun jenaka adalah sebagai berikut:

1. Terdiri dari empat hingga lima baris

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pantun jenaka terdiri dari empat hingga lima baris. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata. Untaian kata ini berada pada satu gagasan.

2. Setiap baris terdiri dari 8-12 kata

Awalnya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Hal inilah yang membuat tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin dan sederhana kata-katanya. Singkat tetapi tetap padat isi dan dalam maknanya. Untuk itu, Setiap baris dalam pantun jenaka terdiri dari 8-12 suku kata.

3. Bersajak a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b. Pantun jenaka sendiri memiliki sajak atau rima a-a-b-b-a atau a-a-b-b.

4. Memiliki sampiran dan isi

Ciri-ciri khas pantun jenaka adalah dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara, isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun. Pada pantun jenaka, bagian isinya erat kaitannya dengan kejenakaan. Meski begitu, nilai-nilai moral tetap bisa dilampirkan dari setiap kata yang digunakan.

4 dari 6 halaman

Tujuan Pantun Jenaka

Pantun Jenaka merupakan suatu pantun atau puisi lama dimana mempunyai tujuan untuk menghibur orang yang mendengar, Namun bisa juga dijadikan sebagai sarana untuk saling sindir menyindir di suatu kondisi yang digelimangi keakraban, untuk tidak memunculkan rasa tersinggung karena dengan pantun ini dapat membuat suasana menjadi senang. Selain itu, tujuan lain dari pantun jenaka adalah memberikan pesan moral bagi pendengar.

5 dari 6 halaman

Contoh Pantun Jenaka

1. Berjalan ke atas rotan

Liat bawah air ya kering

teringat adek di kala makan

air mata jatuh ke piring

 

2. Mangga muda jangan dibeli

karena rasanya asam sekali

Kusangka dia tetap sendiri

Ternyata udah memiliki 6 suami

 

3. Prasasti di daun lontar

Ada kecap cap bango

Ada anak sok pintar

Ditanya planga-plongo

 

4. Nasi uduk tetap anget

Beli nye di tepi jalan

Yang kembali duduk manis banget

Boleh ga kite kenalan

 

5. Meminum jamu sambilah berdiri

Di seduhnya cepat berduduk dibangku

Bilanya hati kamu masi sendiri

Berikanlah area untuk diri aku

6 dari 6 halaman

Contoh Pantun Jenaka

6. Jari sakit dikarenakan luka

Lukanya sangatlah besar

Ini contoh pantun jenaka

Untuk anak sekolah dasar

 

7. Membeli pakaian dihari minggu

Baju dibeli di dalam pasar

Ingin peluk dirimu namun aku tak mampu

Karena badanmu amat besar

 

8. Sofa empuk berwarna jingga

Beli ayam dengan lalapan

Masa muda harus bekerja

Agar bahagia dan berkecukupan

 

9. Membuat manisan dari buah salak

Dijual dengan macam-macam harga

Jadi anak berbaktilah pada ibu bapak

Agar kelak bisa masuk surga

 

10. Tugal padi jangan bertangguh

Kunyit di kebun siapa penggalinya

Jika tuan cerdik sungguh

Langit tergantung di mana talinya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.