Sukses

Mengenal Penyakit Saraf Motorik, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyakit saraf motorik disebut juga dengan motor neuron disease (MND).

Liputan6.com, Jakarta Penyakit saraf motorik adalah kondisi ketika saraf motorik seseorang rusak. Hal ini dapat menyebabkan orang tersebut kesulitan untuk berjalan, berbicara, hingga bernapas. Penyakit saraf motorik terjadi pada tulang belakang atau otak.

Saraf motorik bertugas untuk mengontrol pergerakan manusia. Saraf motorik mengirimkan informasi dari otak dan tulang belakang menuju ke otot. Jika tugas saraf ini terganggu, maka orang tersebut akan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyakit saraf motorik disebut juga dengan motor neuron disease (MND). Penyakit ini menyebabkan gangguan saraf motorik pada tulang belakang atau otak, sehingga kehilangan fungsinya. Penyakit saraf motorik dapat dialami oleh berbagai usia, namun kebanyakan terjadi pada seseorang yang berusia di atas 40 tahun. Kebanyakan penderita penyakit saraf motorik adalah laki-laki.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/11/2022) tentang penyakit saraf motorik.

2 dari 4 halaman

Penyebab Penyakit Saraf Motorik dan Jenisnya

Penyebab penyakit saraf motorik masih belum diketahui secara pasti. Penyebab penyakit ini dikaitkan dengan berbagai faktor, seperti genetik, virus, racun, serta lingkungan. Sementara itu, penyebab penyakit Saraf Motorik berbeda-beda tergantung pada jenis sel saraf yang terdampak.

Melansir KlikDokter, berikut beberapa jenis penyakit saraf motorik yang perlu kamu pahami:

- Amyotrphic lateral sclerosis (ALS). ALS adalah tipe penyakit saraf motorik yang paling umum terjadi. ALS menyerang otot tangan, kaki, mulut dan sistem pernapasan. Harapan hidup biasanya 3 hingga 5 tahun. Beberapa penderita dapat mencapai hingga 10 tahun atau lebih dengan pengobatan pendukung.

- Primary lateral sclerosis (PLS). PLS adalah salah satu tipe penyakit saraf motorik yang jarang terjadi. PLS lebih berbahaya dan berjalan lambat dibandingkan dengan ALS. Penyakit ini tidak fatal namun dapat memengaruhi kualitas hidup penderita.

- Progressive muscular atrophy (PMA). PMA menyebabkan otot penderita menjadi menyusut. Penyusutan terjadi secara perlahan namun progresif. Otot yang biasanya terserang adalah tangan, kaki, dan mulut.

- Progressive bulbar palsy (PBP). PBP melibatkan batang otak yang memiliki fungsi menyokong fungsi dasar seperti bernapas, menelan, denyut jantung, tekanan darah, dan kesadaran. Biasanya penderita ALS juga mengidap PBP. 

- Spinal muscular atrophy (SMA). SMA adalah penyakit saraf motorik yang diturunkan dan biasanya menyerang anak-anak. Terdapat tiga tipe dan semuanya disebabkan oleh kelainan gen yaitu SMA1. Penyakit ini menyerang batang tubuh, kaki dan lengan.

3 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Saraf Motorik

Gejala penyakit saraf motorik tidak menyakitkan setiap saat, namun dapat melemahkan fisik penderitanya. Pada beberapa kasus, tanda-tanda penyakit saraf motorik dimulai secara bertahap. Biasanya, gejala akan terjadi pada satu sisi tubuh sebelum semakin memburuk dan membuat penderitanya tidak bisa bergerak atau berbicara dengan baik.

Menurut National Health Service (NHS), gejala penyakit saraf motorik berikut perlu diperhatikan, di antaranya:

- Genggaman tangan yang melemah, menyebabkan penderita sulit untuk mengambil atau memegang benda

- Rasa lemas di bahu membuat penderita sulit mengangkat lengan

- Otot pergelangan kaki lemah, sehingga penderita sulit berjalan dan kerap terjatuh

- Bicara tidak jelas (disartria)

- Mengalami gangguan pernapasan

- Otot terasa kaku dan sering berkedut

- Mengalami gangguan mengunyah dan menelan

- Bisa tiba-tiba tertawa atau menangis tanpa sebab

4 dari 4 halaman

Pengobatan Penyakit Saraf Motorik

Melansir, yankes.kemkes.go.id, penelitian medis belum berhasil menemukan obat penyakit langka ini. Namun, ada beberapa perawatan yang bisa membantu para pengidap penyakit saraf motorik agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan membantu mobilitas mereka.

Bagi pasien yang bermasalah dengan pernapasan, masker oksigen bisa membantunya. Namun, perawatan tersebut hanya menunjukkan sedikit kemajuan. Sekadar membantu pasien bertahan tanpa benar-benar menyembuhkannya.

Penyakit saraf motorik merupakan penyakit yang seiring waktu dapat berkembang menjadi lebih parah. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit saraf motorik adalah infeksi saluran kemih, pneumonia dan gagal napas. Sebagian besar penyakit saraf motorik tidak diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, mencegah penyakit ini merupakan hal yang sulit dilakukan.