Sukses

Penyebab Dermatitis Berdasar Jenisnya, Ketahui Gejala dan Penanganan

Berikut adlaah sejumlah penyebab dermatitis berdasarkan jenisnya.

Liputan6.com, Jakarta Dermatitis adalah kondisi kulit yang cukup sering ditemui. Secara umum, penyebab dermatitis antara lain adalah stres, perubahan hormon, kondisi lingkungan, dan iritasi. Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang menjadi penyebab dermatitis.

Sejumlah penyakit seperti asma dan HIV juga dapat menjadi penyebab dermatitis. Usia juga menjadi salah satu faktor yang dapat membuat seseorang memiliki risiko lebih tinggi terkena dermatitis.

Penyebab dermatitis juga tergantung pada jenis dermatitis yang dialami. Setidaknya ada tiga jenis dermatitis, yakni dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan dermatitis seboroik.

Masing-masing jenis dermatitis ini dibedakan berdasarkan gejala yang muncul dan penyebab dermatitis. Sebelum lebih jauh membahas mengenai penyebab dermatitis penting bagi kita untuk memahami kondisi seperti apa itu dermatitis.

Berikut adalah pengertian dermatitis, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Dermatitis

Dikutip dari Healthline, dermatitis adalah istilah umum yang mengacu pada kondisi peradangan pada kulit. Seseorang yang mengalami dermatitis biasanya akan memiliki kondisi kulit yang kering, bengkak, dan berubah warna. Pada kondisi yang lebih parah, dermatitis biasanya menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman.

Penyebab dermatitis pun bervariasi tergantung jenisnya. Namun yang jelas, dermatitis tidak termasuk sebagai penyakit menular. Ada banyak jenis dermatitis, namun yang paling umum adalah dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan dermatitis seboroik.

3 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Dermatitis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada berbagai macam penyebab dermatitis tergantung pada jenisnya. Adapun jenis-jenis dermatitis adalah sebagai berikut.

Dermatitis atopik

Dermatitis atopik biasanya lebih dikenal sebagai eksim. Dermatitis atopik dapat berkembang selama masa bayi. Namun, itu juga bisa berkembang di masa dewasa.

Tidak ada obat untuk dermatitis atopik. Orang dengan kondisi ini biasanya akan mengalami gejala dalam siklus flare-up, dan periode sedikit atau tanpa gejala. Selama flare-up, bercak kulit mungkin tampak kasar, kering, dan gatal.

Dermatitis kontak

Penyebab dermatitis bisa jadi adalah paparan zat tertentu. Dermatitis yang disebabkan oleh suatu zat yang menyentuh kulit dan menyebabkan reaksi iritasi dan alergi disebut dermatitis kontak. Reaksi ini dapat menimbulkan gejala seperti ruam yang membakar, menyengat, gatal, atau melepuh.

Pada dermatitis kontak iritan, zat luar secara langsung merusak kulit dan menyebabkan reaksi. Sementara itu, pada dermatitis kontak alergi, zat luar mungkin tidak secara langsung merusak kulit tetapi akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi sedemikian rupa.

Dermatitis dishidrotik

Penyebab dermatitis dishidrotik adalah rendahnya kemampuan kulit dalam melindungi dirinya sendiri dari iritasi dan alergi. Hal ini menyebabkan kulit menjadi gatal dan kering, sering disertai dengan lepuh kecil. Ini terjadi terutama pada kaki dan tangan, dan juga dapat terjadi pada orang yang berkeringat banyak di area ini.

Dermatitis seboroik

Dermatitis jenis ini paling sering terjadi pada kulit kepala, meskipun dapat juga terjadi pada wajah, dada, dan sekitar telinga. Dermatitik seboroik sering menyebabkan gejala berupa bercak bersisik, perubahan warna kulit, dan ketombe. Stres atau kurang tidur dapat memperburuk gejala ini.

Selain itu masih ada jenis dermatitis lain seperti dermatitis neurodermatitis yang sering dipicu oleh stres, dermatitis numularis, dan dermatitis statis.

4 dari 6 halaman

Gejala Dermatitis

Gejala dermatitis bisa bervariasi tergantung tingkat keparahannya dan penyebabnya. Namun secara umum gejala dermatitis antara lain ruam, melepuh, kulit kering pecah pecah, kulit yang gatal, kulit yang menyakitkan, dengan rasa perih atau terbakar, serta pembengkakan.

Penyebab dermatitis juga menimbulkan perubahan warna kulit. Namun, ini akan tampak berbeda pada warna kulit yang berbeda.

Pada kulit yang lebih gelap, ruam dermatitis biasanya akan tampak abu-abu, ungu, atau lebih gelap dari warna kulit normal Anda. Pada kulit yang lebih terang, bercak dermatitis biasanya akan tampak merah muda atau merah.

5 dari 6 halaman

Penyebab Dermatitis

Penyebab dermatitis bermacam-macam tergantung jenisnya. Namun secara umum, penyebab dermatitis antara lain adalah stres, perubahan hormonal, lingkungan, dan zat yang mengiritasi.

Penyebab dermatitis kontak, umumnya adalah suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Bahan umum yang menyebabkan reaksi alergi meliputi deterjen, kosmetik, nikel, dan serbuk bunga.

Pada dermatitis atopik, penyebabnya yang umum adalah stres. Selain stres, penyebab dermatitis jenis ini adalah iritasi, perubahan hormonal, asupan gula, susu, dan daging merah. Riwayat keluarga juga menjadi faktor pemicunya.

Penyebab dermatitis seboroik belum diketahui secara. Diperkirakan, penyebab dermatitis seboroik adalah reaksi inflamasi terhadap jamur Malassezia, organisme alami pada kulit. Kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko dermatitis seboroik, antara lain HIV, psoriasis, epilepsi, rosacea, dan Penyakit Parkinson.

Penyebab dermatitis statis adalah sirkulasi tubuh yang buruk. Umumnya, penyebab dermatitis statis adalah pembuluh darah yang melemah, sehingga mengurangi aliran darah kembali ke jantung. Akibatnya, cairan menumpuk. airan ini kemudian menyebabkan pembengkakan di sekitar area yang terkena. Dermatitis stasis kemudian terjadi di area kulit yang bengkak ini.

Di samping penyebabnya, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko bagi seseorang sehingga mudah terkena dermatitis. Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena dermatitis antara lain adalah usia, lingkungan, riwayat keluarga, kondisi kesehatan, alergi, dan asma.

6 dari 6 halaman

Penanganan dan Pencegahan Dermatitis

Penanganan dermatitis tergantung pada penyebab dermatitis, jenis, tingkat keparahan, dan gejala yang timbul. Banyak jenis dermatitis akan hilang dengan sendirinya. Misalnya, dermatitis kontak. Jenis dermatitis ini akan membaik setelah Anda tidak lagi kontak dengan iritan.

Namun jika gejala tidak semakin membaik dan justru makin parah, dokter biasanya akan memberikan resep obat yang akan meredakan gejalanya, baik itu berupa tablet maupun obat oles.

Anda juga dapat melakukan perawatan secara mandiri di rumah dengan cara mengelap bagian yang terkena dermatitis dengan kain dingin untuk mengurangi rasa gatal. Anda dapat mencoba menambahkan soda kue ke dalam bak mandi air dingin untuk membantu mengurangi gejala. Jika kulit Anda rusak, Anda dapat menutupi luka dengan pembalut atau perban untuk mencegah iritasi atau infeksi.

Langkah Pencegahan Dermatitis

Satu-satunya cara untuk mencegah reaksi alergi adalah dengan menghindari kontak dengan alergen atau zat yang menyebabkan ruam. Namun jika dermatitis sudah terjadi, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah dermatitis lebih parah.

1. Cobalah untuk menghindari menggaruk area yang terkena. Menggaruk dapat membuka atau membuka kembali luka dan menyebarkan bakteri ke bagian lain dari tubuh Anda.

2. Untuk membantu mencegah kulit kering, pertimbangkan untuk mandi lebih singkat, menggunakan sabun lembut, dan mandi dengan air hangat, bukan air panas. Kebanyakan orang juga merasa lega dengan sering melembabkan (terutama setelah mandi).

3. Gunakan pelembab berbahan dasar air setelah mencuci tangan dan pelembab berbahan dasar minyak untuk kulit yang sangat kering.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.