Sukses

Pengertian Vendor adalah Penyedia Barang atau Jasa, Ini Tugas dan Cara Memilihnya

Vendor adalah pemasok barang atau jasa yang profesional.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami pengertian vendor adalah penting diketahui untuk belajar lebih mendalam tentang bisnis dan ekonomi. Apa sebenarnya pengertian vendor itu? Pengertian vendor adalah pemasok sekaligus penyedia barang atau jasa yang profesional.

Melansir dari Investopedia, pada Selasa (2/8/2022) pengertian vendor adalah pihak dalam rantai pasok yang dibayar untuk menyediakan barang dan jasa bagi pihak lain. Peranan sesuai pengertian vendor adalah dipercaya penuh menyediakan barang hingga jasa untuk kelancaran produksi hingga acara tertentu.

Dicontohkan, pengertian vendor adalah dalam lingkup perusahaan memiliki peranan sangat vital, seperti mengatur pasokan bahan baku, bahan pendukung, peralatan untuk melakukan produksi, dan masih banyak lagi lainnya.

Sementara untuk contoh vendor pernikahan pun sama. Pada intinya, peranan atau fungsi vendor adalah melancarkan acara atau kegiatan tertentu. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam pengertian vendor, tugas vendor, jenis-jenis vendor, dan cara memilih vendor, Selasa (2/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Vendor adalah Pemasok Barang atau Jasa Profesional

Memahami pengertian vendor adalah seseorang atau individu dengan penawaran tertentu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian vendor adalah orang yang menjual rumah, tanah, dan sebagainya. Vendor adalah sama dengan penjual barang atau jasa.

Pengertian vendor adalah cukup populer di dunia bisnis dan ekonomi. Ada yang menyebut pengertian vendor adalah seseorang yang berperan sebagai produsen. Selain itu, ada pula yang menyebut pengertian vendor adalah seseorang yang berperan sebagai distributor.

Melansir dari Investopedia, pengertian vendor adalah pihak dalam rantai pasok yang dibayar untuk menyediakan barang dan jasa bagi pihak lain. Peranan sesuai dengan pengertian vendor adalah berhubungan dengan kepercayaan menyediakan barang hingga jasa untuk kelancaran produksi hingga acara tertentu.

Dicontohkan, pengertian vendor adalah dalam lingkup perusahaan memiliki peranan sangat vital. Vendor adalah memiliki fungsi mengatur pasokan bahan baku, bahan pendukung, peralatan untuk melakukan produksi, dan masih banyak lagi lainnya.

Pada pemaknaan yang lain sesuai pengertian vendor adalah Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, mereka orang-orang yang berperan menjual atau memasok sumber daya berupa bahan mentah kepada pihak lain. Akan tetapi, kegiatan seorang vendor adalah kemudian diolah menjadi produk atau barang lain.

Tak hanya berhubungan dengan perusahaan, pengertian vendor adalah ada kaitannya pula dengan persiapan momen pernikahan dari lamaran. Vendor adalah individu yang mengurus segala sesuatunya. Seorang vendor adalah dalam pernikahan atau acara resmi lainnya berperan peting dalam membantu kelamcaran acara.

3 dari 4 halaman

Tugas dan Jenis-Jenis Vendor

Agar lebih memahaminya, ketahui tugas dan jenis-jenis vendor yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber berikut ini. Simak penjelasan lengkapnya.

Tugas Vendor:

1. Tugas vendor adalah memenuhi setiap permintaan dari perusahaan yang menjadi rekanannya sesuai dengan kesepakatan.

2. Tugas vendor adalah memastikan setiap produk yang dijual kepada konsumen merupakan produk yang berkualitas.

3. Tugas vendor adalah memastikan pengiriman barang atau jasa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Tugas vendor adalah memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang bersaing kepada konsumen.

5. Tugas vendor adalah melancarkan operasional suatu bisnis.

Jenis-Jenis Vendor:

1. B2C (Bisnis ke Konsumen)

Jenis vendor B2C maksudnya adalah menjual langsung ke konsumen. Mereka umumnya menjual produk yang sudah jadi kepada pengguna akhir atau bahkan komponen produk.

Ini bisa berupa toko ritel seperti Gap yang menjual pakaian, atau, juga bisa menjadi pengecer seperti Radio Shack yang sekarang sudah tidak berfungsi yang menjual komponen elektronik, yang bertindak sebagai vendor khusus untuk konsumen akhir.

Penjual bisa menjadi pengecer online atau bahkan seseorang yang menjual sesuatu di pinggir jalan. Beberapa vendor bahkan mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan konsumen.

2. B2G (Bisnis ke Pemerintah)

Jenis vendor B2G maksudnya adalah menjual sesuatu ke pihak pemerintah. Di industri pertahanan, ada banyak vendor yang menjual berbagai jenis peralatan melalui kontrak dengan pemerintah.

Beberapa contoh vendor B2G termasuk Raytheon dan Lockheed Martin, yang menjual produk dan komponen pertahanan ke Angkatan Darat.

Jenis vendor B2G lainnya terkadang juga bisa menjadi konsultan pemerintah. Mereka adalah individu yang mungkin telah membangun karir yang sukses untuk diri mereka sendiri di sektor swasta dan telah mulai mengontrakkan keahlian mereka ke sektor publik.

3. B2B (Bisnis ke Bisnis)

Vendor B2B adalah salah satu yang menjual barang atau jasa ke vendor lain. Contoh vendor B2B adalah Panasonic, yang menjual baterai ke Tesla, atau produsen microchip, seperti Intel atau Advanced Micro Devices, yang menjual komponen ke produsen komputer pribadi.

Barang-barang tersebut dijual ke bisnis lain dan, pada gilirannya, akan disimpan dalam inventaris, baik untuk jangka waktu pendek atau panjang (tergantung pada produknya).

4 dari 4 halaman

Cara Memilih Vendor yang Tepat

Apabila sudah memahami pengertian vendor dan tugas vendor, kemudian ketahui cara memilih vendor yang tepat. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, begini cara memilih vendor yang tepat:

1. Tetapkan Kriteria

Cara memilih vendor adalah mulailah dengan menetapkan kriteria. Buat daftar kriteria vendor yang Anda inginkan untuk menyediakan apa yang Anda butuhkan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dari cara memilih vendor adalah sesuai kriteria:

- Waktu tunggu yang ideal

- Kuantitas pesanan maksimum dan minimum

- Kemampuan dropshipping

- Proses jaminan kualitas

- Syarat dan ketentuan pembayaran

- Kebijakan pengembalian

- Standar komunikasi

Menetapkan kriteria akan membantu dalam mengevaluasi calon vendor dan memastikan bahwa sesungguhnya tidak mengabaikan persyaratan penting apa pun.

2. Explore Pilihan Vendor

Cara memilih vendor adalah melakukan explore sesuai dengan pilihan vendor. Jika sudah mengetahui jenis produk yang ingin dijual, akan lebih baik untuk mengunjungi direktori vendor untuk melihat vendor mana yang menawarkan apa yang dibutuhkan.

Perhatikan! Gunakan waktu ini untuk memaksimalkan cara memilih vendor adalah berupa mengevaluasi vendor potensial berdasarkan kriteria berikut:

- Reputasi: Apa yang dikatakan pemilik bisnis lain tentang vendor ini? Apakah itu vendor yang memiliki reputasi baik atau akan mencuri ide produk Anda dan melemahkan bisnis Anda?

- Jenis bisnis: Bergantung pada model bisnis, Anda mungkin perlu memilih pemasok grosir, pemasok dropshipping, atau produsen label pribadi.

- Keamanan: Vendor yang baik menawarkan perlindungan asuransi dan penipuan. Hindari bekerja sama dengan vendor yang tidak melindungi bisnis Anda.

Saat mencari pemasok, sangat penting untuk memeriksa ulasan dari bisnis lain. Ini akan memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang vendor tersebut.

3. Pengajuan Tawaran

Cara memilih vendor adalah melakukan pengajuan tawaran. Selama proses ini, Anda dapat berkomunikasi dengan vendor tentang proses dan kebijakannya. Sangat disarankan untuk menanyakan tentang perencanaan dan pengadaan bahan baku dari calon vendor.

Cobalah cara memilih vendor untuk mencari tahu apakah vendor menggunakan praktik pemesanan ulang yang berisiko atau mendapatkan materialnya dari pemasok yang tidak dapat diandalkan. Ini membantu memastikan Anda bekerja dengan vendor yang memiliki rantai pasokan andal.

4. Evaluasi Tawaran

Cara memilih vendor adalah melakukan evaluasi pada tawaran. Setelah menerima tawaran adalah evaluasi pilihan yang sudah dibuat atau akan dibuat. Bandingkan setiap pemasok untuk melihat mana yang paling memenuhi kebutuhan anggaran dan standar kualitas.

Perhatikan pula harga secara ketat, karena tentu setiap individu tidak ingin memilih vendor yang memasang biaya terlalu tinggi. Terutama untuk barang dan perihal memotong margin keuntungan. Lakukan cara memilih vendor adalah melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan validitas penawaran pemasok. Jika bekerja dengan pemasok dropship atau grosir, pastikan keabsahannya dengan meminta sampel produk dan dokumentasi kepatuhan ISO.

5. Pantau Kinerja Vendor

Cara memilih vendor adalah melakukan pemantauan kinerja vendor. Tidak ada yang mau bekerja dengan vendor yang tidak dapat diandalkan. Pantau vendor untuk memastikan mereka memenuhi komitmen mereka.

Jika melihat mereka sering terlambat mengirimkan pesanan, mengirim pesanan yang tidak lengkap atau memberikan barang berkualitas rendah, ini waspadai. Sebaiknya gunakan data ini untuk bekerja sama agar bisa sama-saama mendapatkan keuntungan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.