Sukses

6 Penyebab Hipertiroid Beserta Gejala dan Cara Pengobatannya

Berikut ini penyebab hipertiroid beserta gejala dan cara pengobatannya yang perlu kamu ketahui

Liputan6.com, Jakarta Kelenjar tiroid adalah sebuah kelenjar kecil yang terletak di bagian depan leher manusia. Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu, Kelenjar ini memproduksi dua hormon yang penting bagi metabolisme tubuh, yakni thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Kedua hormon ini berfungsi untuk mengontrol bagaimana sel-sel tubuh manusia menggunakan energi.

Hipertiroid adalah keadaan di mana kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon. Produksi hormon tiroid yang berlebihan tidak hanya membuat tubuh terasa tidak enak, tetapi juga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi hipertiroid lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Biasanya penyakit ini menyerang orang-orang yang berusia 20-40 tahun.

Ada banyak penyebab hipertiroid, mulai dari penyakit hingga efek obat-obatan. Berikut ini beberarpa penyebab hipertiroid beserta gejala dan cara pengobatannya yang dirangkum oleh tim Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8.7.2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Hipertiroid

1. Penyakit Graves

Penyebab hipertiroid yang pertama adalah penyakit Graves. Graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun. Autoimun adalah kondisi saat imunitas dalam tubuh keliru menyerang tubuh manusia yang seharusnya dilindungi yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada penyakit Graves, penyakit ini menyerang tiroid manusia. Mengutip dari situs web healthline.com, sistem imunitas dari penderita Graves menyerang kelenjar tiroid yang kemudian membuat kelenjar ini memproduksi terlalu banyak hormon.

2. Kelebihan Yodium

Yodium adalah salah satu unsur kunci dari hormon T3 dan T4. Mengutip dari sumber yang sama, kelebihan yodium dapat menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon dan menyebabkan hipertiroid meskipun hanya sementara. Yodium tidak hanya bisa didapatkan dari makanan saja, seperti dari ikan dan produk susu, tetapi juga dari obat-obatan seperti amiodarone dan obat batuk sirup.

3. Tiroiditis

Tiroiditis adalah penyebab lain dari hipertiroid. Tiroiditis adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada kelenjar tiroid. Peradangan ini menyebabkan tiroid untuk memproduksi terlalu banyak ataupun terlalu sedikit hormon. Tiroiditis dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk autoimun, hingga efek obat-obatan seperti interferons yang digunakan untuk mengobati kanker dan lithium yang digunakan untuk pasien bipolar.

4. Nodul Tiroid

Nodul tiroid adalah benjolan yang muncul di kelenjar tiroid. Kemunculan benjolan ini sering kali tidak diketahui penyebabnya, Beberapa nodul tiroid memicu kelenjar tiroid untuk memproduksi terlalu banyak hormon dan menyebabkan hipertiroid. Akan tetapi, mayoritas dari nodul tiroid jinak atau tidak berbahaya.

5. Tumor Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis adalah kelenjar yang memproduksi thyroid stimulating hormone (TSH). Tumor di kelenjar hipofisis menyebabkan overproduksi TSH yang membuat kelenjar tiroid membesar dan memproduksi terlalu banyak hormon dan menyebabkah hipertiroid.

6. Obat-obatan

Efek samping obat-obatan juga bisa menjadi salah satu penyebab hipertiroid. Obat-obatan seperti amiodarone yang digunakan untuk mengobati arrythmia juga bisa memicu hipertiroid.

3 dari 4 halaman

Gejala Hipertiroid

Hipertiroid menimbulkan berbagai gejala yang dapat ditemukan pada tubuh penderita. Gejala-gejala tersebut meliputi:

- Penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat

- Detak jantung yang terlalu cepat atau tidak normal

- Rasa sakit dibagian dada

- Terlalu banyak keringat

- Merasa gugup

- Badan terasa letih

- Tekanan darah tinggi

- Tremor, biasanya terjadi di tangan

- Kesulitan tidur

- Kesulitan menghadapi suhu panas

- Mood swing

4 dari 4 halaman

Cara Pengobatan

Ada beberapa cara untuk mengobati hipertiroid, mulai dari konsumsi obat-obatan hingga operasi. Mengutip dari situs web milik National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), cara perawatan hipertiroid berbeda berdasarkan penyebab dan seberapa parahnya hipertiroid yang diderita. Berikut ini beberapa cara untuk mengobati hipertiroid:

1. Obat-obatan

Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit hipertiroid. Obat yang pertama adalah obat-obatan beta-blocker. Obat-obatan ini bisa meredakan berbagai gejala hipertiroid seperti tremor dan detak jantung yang cepat dalam hitungan jam, akan tetapi obat ini tidak bisa menurunkan produksi hormon tiroid. Obat yang kedua adalah obat-obatan anti-tiroid (Antithyroid) seperti Methimazole. Obat-obatan ini dapat menekan produksi hormon tiroid dan juga bisa menghilangkan sementara beberapa gejala penyakit Graves. Akan tetapi, obat-obatan ini membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk menekan produksi hormon tiroid menjadi normal, dan untuk proses pengobatan bisa memakan waktu hingga tahunan. Selain itu, obat ini juga bisa menurunkan jumlah sel darah putih dalam tubuh dan pada beberapa kasus bisa menyebabkan gagal hati.

2. Terapi Radioiodine

Terapi radioiodine adalah salah satu metode pengobatan hipertiroid yang paling efektif dan paling banyak digunakan. Radioactive iodine-131 bisa dikonsumsi secara langsung melalui mulut dengan bentuk kapsul ataupun cairan. Terapi ini dapat membunuh sel-sel kelenjar tiroid yang memproduksi hormon secara perlahan dan tidak berefek pada bagian tubuh yang lain. Akan tetapi, terapi ini tidak bisa diberikan kepada wanita hamil ataupun ibu yang sedang menyusui karena dapat memberikan efek ke tiroid milik janin dan anak.

3. Operasi Tiroid

Operasi tiroid bertujuan untuk membuang sebagian dari kelenjar tiroid. Dengan demikian, maka produksi hormn tiroid bisa kembali normal. Operasi tiroid biasanya diberikan kepada orang-orang yang memiliki gondok terlalu besar ataupun ibu hamil yang tidak bisa mengkonsumsi obatobatan anti-tiroid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.