Sukses

4 Mitos Kesehatan Seputar Kehamilan, Ini Kata Ahli

Selama ini, banyak mitos kehamilan yang beredar di masyarakat dan tak sedikit orang yang meyakini bahwa mitos tersebut adalah benar.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami-istri mana yang tidak bahagia ketika mengetahui istrinya tengah hamil? Bagi pasangan, kehamilan adalah hal yang ditunggu-tunggu.  Namun, dalam proses kehamilan seringkali muncul sebuah mitos-mitos seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. 

Mitos ini berkembang dari satu generasi ke generasi dan terus dipercaya bahkan di dunia masa kini sekalipun. Tak ayal, terkadang para ibu hamil cukup merasa bingung akan mitos yang beredar. 

Salah satu mitos yang paling sering terdengar ialah bahwa ibu hamil tak boleh mengonsumsi buah nanas karena bisa menyebabkan keguguran janin, padahal dalam faktanya ibu hamil tetap boleh mengonsumsi buah tersebut.

Tak hanya itu, masih ada beberapa mitos yang beredar seputar kehamilan. Dari mengkonsumi makanan hingga melakukan aktivitas tertnetu. 

Tak ayal, banyak orang yang jadi kebingungan menentukan nasihat mana yang cuma mitos dan informasi mana yang memang sudah terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber mitos kehamilan menurut kata ahli, Kamis (28/11/2019) 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Sering Makan Daging Bakal Hamil Anak Laki-Laki

Dalam sebuah kehamilan, tak jarang pasangan menginginkan jenis kelamin tertentu untuk calon buah hati. Entah perempuan atau pun laki-laki, pasangan pun berusaha mewujudkan keinginan tersebut. Salah satu mitos yang beredar di masyarakat ialah mengonsumsi daging bisa mengandung anak laki-laki. 

Mengenai mitos tersebut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ulul Albab pun menjelaskan hal itu berpengaruh tapi bisa juga tidak.  Pasalnya selain faktor makanan yang dikonsumsi ayah, faktor genetik punya peran besar dalam menentukan jenis kelamin sang buah hati.  "Misalnya, 'Saya kan sudah makan kambing tapi kenapa anaknya cewek terus?' Ya karena ternyata genetik kadar sperma X lebih banyak," kata Ulul kepada Liputan6.com.

Ulul menambahkan bahwa yang menentukan jenis kelamin anak adalah sperma suami. Di dalam sperma pada suami ada dua yakni X dan Y. Bila terjadi pembuahan sperma X itu akan menghasilkan anak perempuan, dan sperma Y bakal menghasilkan anak laki-laki.

3 dari 5 halaman

2. Adopsi Anak Sebagai Pancingan agar Cepat Hamil

Pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah tapi tak juga punya momongan, seringkali mendapat saran untuk mengangkat atau adopsi anak saja. Banyak yang mengatakan ini 'pancingan', supaya si istri cepat hamil. Kepercayaan  ini sudah mendarah daging di masyarakat kita hingga saat ini. 

Menanggapi hal tersebut, psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan bahwa anggapan mengangkat atau adopsi anak supaya cepat dikaruniai momongan adalah bualan semata alias mitos.

Menurut Zoya, bukan anak itu yang bisa memancing seorang wanita bisa hamil tapi secara psikologis mahluk kecil menggemaskan tersebut dapat menghilangkan beban dari setiap pertanyaan orang-orang yang hanya membuat pasangan jengah.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Better Versi Paniroi, mengatakan bahwa belum ada penelitian yang menunjukkan ada kaitan antara adopsi anak dengan terjadinya kehamilan. "Kalau pun terjadi kehamilan spontan pada pasangan setelah mengadopsi anak, ini merupakan kejadian dan presentase yang sama pada pasangan yang tidak mengadopsi anak," kata Better 

4 dari 5 halaman

3. Rajin Minum Perasan Jeruk Nipis Bikin Cepat Hamil

Mungkin para wanita pernah mendengar ada yang mengatakan kalau minum perasan jeruk nipis secara berturut-turut bisa cepat hamil dikarenakan i jeruk nipis adalah buah yang kaya antioksidan.

Mengenai hal tersebut, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Grace Valentine mengatakan belum ada studi yang mengatakan bahwa mengonsumsi jeruk nipis terbukti meningkatkan peluang seorang wanita hamil.

"Saya rasa enggak, mitos saja, tidak ada makanan tertentu yang dikonsumsi terus-terus yang dapat meningkatkan keberhasilan pembuahan," kata Grace ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Daripada mempercayai hal yang secara medis belum terbukti ilmiah, Grace menyarankan pasangan yang ingin memiliki buah hati untuk melakukan beberapa hal. Mulai dari mengecek siklus menstruasi, rutin berhubungan seksual, menjalankan gaya hidup sehat hingga secara teratur melakukan hubungan seksual yakni 2-3 kali per minggu.

 

 

5 dari 5 halaman

4. Makan Nanas Bisa Bikin Keguguran

Kepercayaan terhadap bahaya makan nanas saat hamil bisa menyebabkan keguguran ini sudah ada sejak lama. Hingga saat ini buah nanas dapat menyebabkan keguguran masih kerap terdengar. Tak jarang hal ini menimbulkan dilema di kalangan ibu hamil. Konon, katanya nanas dapat menyebabkan kontraksi dan yang paling berbahaya bisa mengakibatkan keguguran.

Seorang dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Better Versi Paniro, SpOG menyebut makan nanas dapat menyebabkan keguguran adalah mitos. Semua ibu hamil boleh mengonsumsi buah nanas dengan catatan tidak ada gangguan lambung, mual dan muntah saat makan nanas. Di luar hubungannya dengan kehamilan, sebetulnya nanas merupakan buah yang bernutrisi dan bervitamin.

“Jadi sebenarnya nanas itu tidak menyebabkan keguguran, hanya saja nanas dapat membuat rasa tidak nyaman pada lambung karena asam. Bukan karena berbahaya juga, cuma pada ibu hamil ususnya cenderung lambat untuk mencerna makanan,“ kata Better kepada Health Liputan6.com Jumat (15/11/2019).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.