Sukses

Baru Tiba di Tunisia, Bayi George Meninggal Diduga Meningitis

George Moore (10 bulan) meninggal dunia sewaktu ia baru saja tiba di Tunisia

George Moore (10 bulan) meninggal dunia sewaktu ia baru saja tiba di Tunisia untuk berlibur bersama ibu serta kakek dan neneknya. Bayi laki-laki itu diduga meninggal karena meningitis.

Sang ibu, Emma (24 tahun) mengatakan, dia tidak akan pernah melupakan peristiwa pahit itu. Bagaimana tidak? Baru saja melihat dan menikmati senyum bahagia yang terpancar dari wajah sang anak, ia harus menerima kenyataan pahit seperti ini.

"Hambatan bahasa selama ini membuat kami sangat sulit untuk bertanya. Bertanya apa yang perawat dan dokter lakukan untuk menyelamatkan nyawa anak saya," kata Emma.

Sampai saat ini Emma masih tak percaya, dengan apa yang dialaminya. Bocah laki-laki yang dianggapnya sehat karena tidak ada tanda-tanda mengarah terkena penyakit tertentu, ternyata meninggal dunia ketika ia baru saja akan memulai liburan serunya.

Di mata Emma, anaknya itu adalah bocah yang selalu memancarkan rona kebahagian. Dia selalu tertawa dan bertingkah lucu yang membuat Emma selalu tak dapat menahan ketawanya.

"Hari itu dia tampak normal, bahagia, dan cekikikan. Tiba-tiba saja ia harus pergi untuk selamanya," kata Emma mengenang sang buah hati.

Dikutip laman Daily Mail, Selasa (19/11/2013), peristiwa nahas ini sendiri terjadi pada 6 Oktober 2013. Emma memutuskan mengajak George untuk liburan bersama kakek dan neneknya, mengingat sang suami, Richard yang tidak memiliki cukup waktu untuk menemaninya berlibur.

"Lagian George untuk pertama kalinya berlibur ke luar negeri. Dan tentu kami sangat senang," kata Emma bersemangat.

Dipilihnya Tunisia sebagai lokasi liburan, lanjut Emma, karena sang anak yang sangat senang melihat orang-orang yang sedang berenang di pantai, dan berjemur di pinggir pantai. "Makanya, saya yakin ia akan senang ketika diajak ke Tunisia," kata Emma menjelaskan.

Kronologis meninggalnya bayi George

Setelah tiba di Tunisia, Emma memutuskan membawa rombongan ke hotel untuk beristirahat sejenak. Terlebih melihat bayi George yang sepertinya tampak kelelahan.

Beberapa jam kemudian, Emma membangunkan rombongan untuk memulai liburan serunya. Tapi, ketika ia berusaha membangunkan George, tak ada respons sama sekali yang diperlihatkan bayi lucu itu.

"Ayah saya memutuskan untuk memanggil dokter hotel, karena George semakin sulit untuk dibangunkan. Ketika dibuka matanya, tak ada bola matanya. Dia juga sangat pucat, dan kulitnya menjadi berbintik," kata Emma menjelaskan.

Selang berapa menit, dokter tiba dan memeriksa mata serta telinga George, sebelum mengatakan bahwa Emma harus segera membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter hotel yang memeriksa George juga mengatakan, kemungkinan George harus diinapkan satu malam di rumah sakit agar kondisinya kembali normal.

Ketika berada di rumah sakit, semua bangsal untuk anak penuh, dan pihak rumah sakit memintanya untuk menunggu sebentar. Setelah setengah jam menunggu, dokter mengatakan bahwa ada bangsal anak yang sudah dapat ditempati oleh George.

"Saat itu kami melihat tangan, kaki, dan telinga George yang berubah sedikit kebiruan. Dan juga terlihat bintik-bintik hitam di mulutnya," kata Emma lagi.

Kendala bahasa dialami Emma ketika mengurus pengobatan anaknya di rumah sakit. Emma mengatakan, ia berusaha untuk berbicara sedikit menggunakan bahasa inggris ke staf rumah sakit yang sama sekali tidak bisa berbahasa asing.

"Kami berusaha untuk memahami apa yang mereka katakan. Mereka terus mengajukan pertanyaan, dan mereka meminta kepada kami mengenai apa saja yang dimakan oleh George," kata Emma.

George kemudian mulai menggeliat dan tersangkut di selang infus. Emma pun berusaha menjaga sang anak agar tetap tenang, dan melihat sekujur tubuh George yang telah berubah warna menjadi ungu, serta mengembangkan bercak merah besar di seluruh kepalanya.

George lalu ditangani para perawat dan dipindahkan ke ruang intensif. Setelah dipindahkan, Emma hanya boleh melihat George dari luar. Betapa sedihnya Emma, ketika melihat sang buah hati dipasangi selang oleh para dokter.

Sekitar 15 menit kemudian, dokter keluar dan menemui Emma yang sedang dalam pelukan hangat suaminya. Dokter mengatakan, kerja jantungnya berhenti dan dipercaya bahwa George telah meninggal dunia.

(Adt/Mel)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.