Apa Jadinya Kalau Anak Kelebihan Antibiotik?

Apa jadinya bila orangtua kelebihan dosis dalam pemberian antibiotik pada anak yang terserang penyakit karena infeksi bakteri?

Misalnya saja, dosis yang diberikan seharusnya 0,25 mg, orangtua malah memberikannya sebanyak 0,75 mg setiap harinya. Berbahayakah?

dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLC, perwakilan dari komunitas Milis Sehat, dalam sebuah talkshow yang diadakan di Social Media Festival 2013 menjelaskan, bahwa semua jenis obat memiliki waktu paruh, dan akan dieliminasi melalui hati atau ginjal. Untuk kelebihan dosis berbahaya atau tidak, untuk jangka panjangnya memang tidak ada. Dengan catatan, orangtua baru sekali melakukan ini, dan tidak diulang di waktu berikutnya.

"Kalau sekali dua kali, efek jangka panjangnya tidak ada. Untuk dosis tertentu itu, memang sudah teruji secara klinis, bahwa harus tepat dalam pemberiannya," ujar dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK-UPH), di fX Sudirman, Jakarta, ditulis Selasa (15/10/2013).

Tapi idealnya, ada baiknya bagi orangtua untuk mematuhi rambu-rambu yang diberikan dokter. Sebab, itu akan mempertahankan kadar obat di dalam darah. "Sejauh ini tidak berbahaya memang, cuma jangan sampai terulang lagi," tambahnya.

Antibiotik, dijelaskan Fransisca, merupakan obat yang dapat mencegah perkembangbiakan berbagai bakteri yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Dan perlu diingat, bahwa antibiotik tidak dapat mencegah penyakit yang disebabkan virus.

"Bila orangtua memberikan antibiotik pada anak yang terserang penyakit disebabkan karena virus, maka yang akan terbunuh bukan virusnya, melainkan bakteri baik yang ada di tubuh si anak. Dan itu jangan sampai terjadi," tutupnya.

(Adt/Igw)