Sukses

Vagina Toilet Cegah Kanker Serviks

Vagina toilet adalah upaya membersihkan organ reproduksi. Cara ini juga dapat menghindarkan perempuan dari kanker serviks

Satu upaya dilakukan seorang dokter untuk membantu para wanita agar bisa mandiri dalam memelihara kesehatan reproduksinya. Upaya ini sekaligus mencegah kanker serviks.

Caranya dengan menciptakan satu cara pembersihan organ intim secara mandiri alias sendiri yang dinamai 'vagina toilet'. Penemunya, Dr. Ananto Sidohutomo, MARS. "Ini adalah jawaban terhadap upaya pencegahan kanker serviks secara aktif oleh masyarakat," ungkap Ananto, seperti ditulis Jumat, (11/10/2013).

Vagina toilet yang dilakukan sendiri diberi istilah oleh Ananto dengan sebutan "Valeri Ananto Sidohutomo" atau vagina toilet sendiri dengan metode Ananto Sidohutomo.

Bagaimana vagina toilet bisa mencegah kanker serviks? Sangat sederhana. Inti kegiatan ini adalah membersihkan vagina hingga ke liangnya serta serviks dan sekitarnya. Vagina yang bersih tentu akan meningkatkan kesehatan reproduksi sehingga akan mencegah risiko infeksi yang bisa menimbulkan kanker serviks.

Bagaimana vagina toilet bisa mencegah kanker serviks? Sangat sederhana. Inti kegiatan ini adalah membersihkan vagina hingga ke liangnya serta serviks dan sekitarnya. Vagina yang bersih tentu akan meningkatkan kesehatan reproduksi sehingga akan mencegah risiko infeksi yang bisa menimbulkan kanker serviks.

Tiap tiga hari 2 wanita meninggal
Dari 50.902 wanita subur di Jakarta, sekitar 3,64 persennya positif menderita kanker serviks. Atau setiap tiga hari, ada dua wanita meninggal akibat kanker serviks. Setidaknya inilah data yang ditemukan dari hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jakarta di rumah-rumah sakit dan puskesmas di Jakarta.

Menurut Kepala Dinas kesehatan Pusat DKI Jakarta, Dien Emmawati, dari tahun 2011 hingga 2013 jumlah ini terus meningkat khususnya di Jakarta. "Terjadi peningkatan ini mungkin disebabkan oleh adanya perubahan perilaku masyarakat dan faktor risiko. Pola makan juga harus dirubah," jelas Dien dalam peluncuran Bulan Cegah Kanker Serviks beberapa waktu lalu di Puskesmas Pondok Kelapa.

Dien juga menemukan banyak penderita kanker serviks yang dialami anak SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). "Karena itu kami akan melakukan penyuluhan ke mereka," jelasnya.

Kanker serviks dapat dicegah melalui dua cara, secara primer atau sekunder. Pencegahan pimer Dilakukan melalui pencegahan infeksi HPV, meliputi edukasi, penyuluhan termasuk cara-cara melindungi diri dari faktor penyebab. Pencegahan primer yang paling efektif dinilai dengan vaksinasi.

Pencegahan sekunder dilakukan dengan menemukan kanker pada kondisi prakanker, dengan deteksi dini atau skrining misalnya tes papsmear atau IVA (inspeksi Visual Asam Asetat).

Pencegahan tersier Memberikan pengobatan yang sesuai dan tepat dan sesegera mungkin.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini