Liputan6.com, Jakarta - Banyak dari kita merasa khawatir ketika disajikan berbagai jenis makanan yang mengandung kolesterol. Bahkan, seringkali setelah menyantapnya, muncul keinginan untuk segera mencari obat penurun kolesterol.
Ternyata, tidak semua makanan berkolesterol tinggi bisa langsung bikin kolesterol darah kamu melonjak. Meskipun beberapa makanan kaya kolesterol, dampaknya pada kolesterol darah nggak sebesar yang kamu kira.
Baca Juga
Kenapa? Rata-rata kita cuma konsumsi kurang dari 300 mg kolesterol per hari. Menurut Heart UK 'The Cholesterol Charity', jumlah ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan asupan lemak jenuh yang biasanya kita makan. Nah, lemak jenuh ini justru yang bikin kolesterol darah naik, karena pengaruhnya pada kinerja hati yang memproduksi kolesterol.
Advertisement
Apa Saja Makanan Berkolesterol Tinggi?
Kolesterol dari makanan hewani seperti telur, kerang, daging, dan produk susu memang ada. Selama pola makan kamu seimbang, tidak perlu terlalu khawatir soal itu. Kamu masih bisa menikmati telur dan kerang tanpa khawatir kolesterol darah melonjak.
Yang lebih penting, mulai kurangi makanan berlemak jenuh dan gantikan dengan lemak tak jenuh yang lebih baik untuk kesehatan jantung. Hanya saja, kalau kamu punya kolesterol tinggi atau kondisi khusus seperti hiperkolesterolemia familial (FH), penting banget buat membatasi kolesterol dari makanan. Coba jaga asupan kolesterol di bawah 300 mg per hari, atau idealnya kurang dari 200 mg.
Â
Â
Apa Dampak Mengonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi?
Semua makanan hewani punya kolesterol, tapi yang bikin bahaya adalah kolesterol plus lemak jenuh. Contohnya:
- Produk susu tinggi lemak seperti susu full cream, keju, yogurt, dan krim.
- Lemak hewani, termasuk mentega, margarin, dan lemak babi.
- Daging berlemak dan olahan seperti sosis.
Makanan Rendah Lemak Jenuh Tapi Tinggi Kolesterol
Ada juga makanan yang rendah lemak jenuh tapi tetap tinggi kolesterol, seperti telur, kerang, dan jeroan. Jangan khawatir, kamu masih bisa menikmati mereka asalkan dalam porsi yang wajar dan tetap dalam pola makan sehat.
Untuk penderita FH, konsumsi beberapa dari makanan ini perlu lebih diperhatikan. Telur bisa dikonsumsi tiga empat butir per minggu, dan kerang satu hingga dua kali per minggu. Bagaimana dengan hati dan jeroan? Sebaiknya dihindari karena kadar kolesterolnya yang super tinggi.
Â
Advertisement
Makan Hati Ayam Apakah Baik untuk Kesehatan?
Hati ayam memang lezat dan kaya manfaat. Di Indonesia, hati jadi bahan utama banyak hidangan lezat. Meski rendah lemak jenuh, hati tetap mengandung kolesterol tinggi. Jadi, meski enak, tetap harus pintar mengatur porsinya.
Apa Kelebihan Makan Hati Ayam?
Berdasarkan ulasan medis dari WebMD oleh Zilpah Sheikh, MD, hati ayam mengandung vitamin dan mineral penting seperti zat besi, folat, tembaga, seng, serta vitamin A, B, dan D. Semua nutrisi ini punya peran besar dalam menjaga kesehatan tubuh.
Tak cuma itu, hati juga kaya protein. Protein sangat penting untuk memperkuat otot, kulit, dan tulang. Mau tubuh tetap bugar? Konsumsi hati dengan bijak bisa bantu mewujudkannya.
Selain mengenyangkan lebih lama, makanan tinggi protein seperti hati bisa membantu kamu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan ideal tanpa kelaparan. Jadi, hati ayam bukan cuma enak, tapi juga penuh manfaat.
Â
Â
Apa yang Terjadi Jika Anda Makan Terlalu Banyak Hati Ayam?
Meskipun hati ayam enak, konsumsinya tetap harus dibatasi. Mengapa? Kandungan vitamin A yang tinggi bisa menumpuk di tubuh dan berbahaya.
Menurut The Guardian, Food Standards Authority menyarankan ibu hamil atau yang merencanakan kehamilan untuk berhenti makan hati ayam. Terlalu banyak vitamin A bisa membahayakan janin. Bagi wanita menopause, cukup konsumsi hati ayam satu kali seminggu.
Gejala keracunan vitamin A, seperti dilansir WebMD, meliputi mual, muntah, sakit kepala, mudah marah, dan cepat mengantuk. Kelebihan vitamin A juga bisa melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
Â
Advertisement
Apa Sih yang Dimaksud dengan Kolesterol?
Menurut para ahli, seperti yang dijelaskan dalam lembar fakta oleh J Clifford dan A Kozil dan dipublikasikan di situs Colorado State University, kolesterol adalah zat penting yang ada di setiap sel tubuh. Bayangkan kolesterol sebagai 'bahan bangunan' yang digunakan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon vital seperti estrogen dan testosteron.
Kolesterol juga membantu pembentukan empedu, zat yang penting untuk mencerna lemak, dan bahkan dapat berubah menjadi vitamin D ketika kulit terkena sinar matahari.
Ternyata, kolesterol datang dalam dua versi, kolesterol darah dan kolesterol makanan.
- Kolesterol Darah (Serum) : Kolesterol ini beredar dalam darah dan sebagian besar diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Dia ada di dalam darah dengan bantuan dua pembawa utama, LDL dan HDL.
- Kolesterol Makanan : Ini berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, terutama dari produk hewani. Ketika kita makan sesuatu yang mengandung kolesterol, tubuh kita harus memprosesnya.
Â
Apa Itu Kolesterol LDL dan HDL?
Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) sering disebut sebagai kolesterol 'jahat'. LDL berfungsi mengantarkan kolesterol ke sel-sel di seluruh tubuh. Namun, jika terlalu banyak, LDL bisa menumpuk dan membentuk plak pada dinding arteri. Ini yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Di sisi lain, HDL adalah kolesterol 'baik'. Bayangkan HDL sebagai pahlawan yang membersihkan limbah kolesterol dari darah dan membawanya ke hati untuk dibuang. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik perlindungan tubuh terhadap risiko penyakit jantung.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement