Sukses

Penyebab Seseorang Makan Berlebihan, Hindari Ini Saat Bersantap

Sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of Personality and Social Psychology menemukan penyebab seseorang cenderung makan berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Mengalami distraksi atau gangguan ketika makan mungkin membuat Anda merasa tidak puas. Sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of Personality and Social Psychology meemukan, hal itu bisa saja membuat Anda menebusnya dengan makan lebih banyak di lain waktu.

"Makan berlebihan seringkali terjadi karena kurangnya pengendalian diri," kata Lee Murphy yang merupakan penulis utama dari Ghent University, Belgia.

"Namun, temuan kami menunjukkan bahwa makan berlebihan seringkali didorong oleh keinginan sederhana manusia untuk mencapai tingkat kenikmatan tertentu dari suatu aktivitas. Ketika gangguan itu muncul, kemungkinan besar kita akan mencoba mengimbanginya dengan makan lebih banyak," lanjutnya, dilansir New York Post.

Pada mulanya, Tim Murphy memusatkan perhatian pada konsumsi makanan yang berlebihan. 122 orang (kebanyakan remaja putri berusia 18 hingga 24 tahun) ditanya seberapa besar harapan mereka untuk menikmati makan siang sebelum menyantapnya.

Mereka kemudian diarahkan untuk makan dalam salah satu dari tiga kondisi: tanpa gangguan, gangguan sedang (menonton video) dan gangguan besar (bermain Tetris).

Setelah makan siang, para peserta menceritakan seberapa banyak mereka makan, betapa mereka menikmati makanan tersebut, seberapa puas perasaan mereka dan apakah mereka menginginkan kepuasan lebih lanjut. Mereka juga mencatat waktu ngemil mereka di setelahnya.

Peserta yang makan sambil mengalami distraksi melaporkan berkurangnya kenikmatan dan kepuasan, peningkatan keinginan untuk kepuasan lebih lanjut dan peningkatan ngemil setelah makan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kompensasi Hedonis

Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai “kompensasi hedonis” – mengganti hilangnya kesenangan dengan mencari kepuasan ekstra di tempat lain.

Tim Murphy berteori bahwa efek ini tidak hanya terjadi pada makanan, tetapi juga bisa terlihat ketika perhatian orang teralihkan saat menonton film atau bermain game.

Akibatnya, mereka lebih cenderung terlibat dalam konsumsi media tambahan seperti memeriksa media sosial.

3 dari 3 halaman

Temukan Cara Atasi Makan Berlebihan

Murphy dan rekan-rekannya berencana untuk meniru dan mengkonfirmasi keberadaan efek kompensasi hedonis untuk menemukan cara memerangi konsumsi berlebihan.

“Dengan memahami pendorong utama konsumsi berlebihan hedonis, kita dapat mengembangkan strategi untuk membantu mencegah terjadinya hal tersebut,” kata Murphy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini