Sukses

5 Hal yang Sering Dianggap Micro-Cheating tapi Menurut Pakar Hubungan Bukan

Adanya istilah micro-cheating membuat beberapa hal yang sebelumnya dianggap wajar menjadi mencurigakan.

Liputan6.com, Jakarta - Para terapis memiliki pandangan yang berbeda tentang micro-cheating dan perilaku apa yang aman dilakukan dalam hubungan yang sehat dan komunikatif.

Dilansir dari Bustle, menurut terapis dan konselor kesehatan mental berlisensi, Michelle Ingrosso, micro-cheating adalah segala jenis perilaku yang dapat menimbulkan keraguan tentang apakah seseorang bersikap tidak setia dalam hubungan.

"Perilaku ini bukan seperti menjalin hubungan romantis atau kontak fisik secara seksual, tetapi dapat menciptakan ancaman terhadap kepercayaan antara pasangan," kata Ingrosso.

Terapis mungkin dapat membantu pasangan dan individu memahami mengapa beberapa perilaku dianggap melanggar batas, sedangkan perilaku lainnya tidak. Tetapi, cara tercepat untuk memahaminya adalah dengan menetapkan sendiri batas-batas yang Anda rasa nyaman.

David Bennett, konselor bersertifikat dan ahli hubungan, mengatakan bahwa "Menetapkan batas akan membuat Anda tetap stabil secara mental dan memastikan hubungan Anda berkembang sesuai dengan nilai-nilai Anda."

Oleh karena itu, tindakan micro-cheating bisa saja oke dalam hubungan di mana batas-batasnya jelas dan pasangan berada pada pemahaman yang sama.

Berikut adalah 7 hal yang kerap dianggap sebagai micro-cheating, namun sebenarnya merupakan hal yang wajar.

1. Mengirim Pesan ke Orang Lain

Dalam hubungan yang aman, mengirim pesan kepada seseorang di luar hubungan seharusnya tidak menjadi ancaman.

Terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Irene Schreiner, mengatakan, "Selama Anda tidak menyembunyikan komunikasi Anda dari pasangan atau lebih memilih untuk berkomunikasi dengan orang ini daripada dengan pasangan, jenis interaksi seperti ini tidak berbahaya."

Jika ada orang tertentu yang tidak Anda percayai berkomunikasi dengan pasangan Anda, penting untuk membicarakannya dengan mereka. Kepercayaan dan komunikasi yang terbuka merupakan kunci untuk menjaga hubungan yang sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Sesekali Melihat Akun Mantan

Melihat-lihat akun media sosial mantan sesekali tidak harus dianggap merugikan hubungan Anda. 

"Merasa ingin tahu tentang seseorang yang pernah menjadi bagian dari masa lalu kita adalah hal yang wajar," Ingrosso.

Namun, Ingrosso mengingatkan bahwa jika pasangan Anda memiliki kebiasaan melihat postingan mantan untuk waktu yang lama, itu mungkin menjadi masalah yang lebih serius.

"Membuka Instagram mantan dan melihat beberapa postingan atau stories terbaru bisa menjadi alasan bagi pasangan Anda untuk mempertanyakan komitmen Anda," kata Ingrosso.

Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan Anda tentang kebiasaan ini.

Jika Anda sesekali melihat akun media sosial mantan, pastikan tidak menyembunyikannya dari pasangan Anda. 

3. Berbagi Hobi dengan Orang Lain

Dalam sebuah hubungan, tidak selalu semua minat dan hobi harus sama. Terkadang, salah satu pasangan perlu mencari orang lain untuk berbagi minat yang tidak dimiliki pasangannya.

"Jika pasangan Anda tidak memiliki hobi yang sama dengan Anda, penting untuk mencari orang lain yang memiliki minat yang sama. Jika Anda berada dalam hubungan yang sehat, pasangan Anda seharusnya memahami hal itu dan mendukung Anda," psikoterapis Dr. Kathryn Smerling.

Kepercayaan dalam hubungan juga penting. Jika Anda percaya pada pasangan Anda, seharusnya tidak masalah bagi mereka untuk memiliki teman jogging, atau seseorang yang mereka suka lukis bersama.

3 dari 4 halaman

4. Berteman Melalui Aplikasi Online

Di era digital ini, aplikasi online menjadi platform yang memungkinkan seseorang bertemu orang baru, termasuk calon teman. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah wajar bagi pasangan untuk memiliki teman dari aplikasi?

Menurut Bennett, psikolog dan terapis pernikahan, "Hanya karena Anda bertemu seseorang di aplikasi tidak berarti orang tersebut adalah seseorang yang saat ini ingin Anda pacari — atau pernah ingin Anda pacari." Memiliki teman dari aplikasi adalah hal yang wajar, selama pasangan Anda terbuka dan jujur tentang pertemanan tersebut.

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan tentang perasaan Anda terhadap pertemanan ini sangatlah penting untuk menjaga kesehatan hubungan.

 

4 dari 4 halaman

5. Bertemu dengan Mantan

Bertemu dengan mantan pacar secara intensif dapat melanggar batas, tergantung pada kesepakatan yang dibuat oleh pasangan saat ini. Namun, bertemu sekali untuk menyelesaikan masalah seharusnya tidak menjadi masalah.

Menurut Ingrosso, "Makan siang dengan kekasih lama dapat membantu meningkatkan harga diri seseorang, dan memungkinkan mereka untuk menyelesaikan atau mengakhiri segala emosi atau keingintahuan yang terkait dengan mereka." Jika pasangan Anda ingin bertemu dengan mantan mereka, bicarakan dengan mereka tentang hal tersebut. Tindakan itu sendiri tidak harus dianggap sebagai micro-cheating.

Meskipun begitu, apa yang dianggap sebagai tindakan selingkuh dan micro-cheating tetap harus ditentukan sendiri oleh setiap pasangan. Terapis hanya dapat membantu menunjukkan arah tentang perilaku apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dianggap oke. Dalam banyak kasus, dengan kepercayaan, hal-hal yang dapat dianggap sebagai micro-cheating sebenarnya adalah hal-hal yang wajar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.