Sukses

Waktu Terbaik untuk Memeriksakan Gigi Anak di Bulan Puasa

Pergi ke dokter gigi saat berpuasa bisa menjadi hal yang kurang nyaman untuk anak. Jika memang ada kondisi darurat, sebaiknya lakukan pemeriksaan gigi usai buka puasa.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Ramadhan, banyak orangtua yang ragu membawa anak yang sedang berpuasa menjalani pemeriksaan gigi.

Sebagian orangtua menduga anak merasa kurang nyaman untuk pergi ke dokter gigi pada saat berpuasa. Ada juga yang ragu lantaran perawatan akan membatalkan puasa.

Dokter gigi spesialis konservasi gigi anak Alana Aluditasari menyampaikan bahwa untuk menghindari ketidaknyamanan kontrol ke dokter gigi saat berpuasa, orangtua dapat memilih waktu kontrol sebelum atau setelah bulan Ramadhan.

"Untuk tahun-tahun selanjutnya, sebaiknya memang sebelum bulan puasa melakukan pemeriksaan gigi.  Ada karang gigi atau enggak, ada gigi lubang atau engga. Jadi mengurangi kemungkinan untuk ke dokter gigi saat puasa."

Apabila memang terdapat kondisi darurat atau memang diperlukan, orangtua dapat membawa anaknya ke dokter gigi pada saat sesudah berbuka puasa. Sehingga, akan mengurangi ketidaknyamanan dan kekhawatiran akan membatalkan puasa. 

"Mungkin mengatur waktu ke dokter giginya, sesudah buka puasa kalau memang anak engga nyaman pas puasa," lanjut dokter yang sehari-hari praktik di RS Pondok Indah - Puri Indah Jakarta dalam diskusi media pada Senin, 18 Maret 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tindakan Perawatan Gigi Tidak Membatalkan Puasa

Banyak orang beranggapan bahwa tindakan perawatan gigi, seperti penambalan, pencabutan gigi, dan pembersihan karang gigi, dapat membatalkan puasa. Hal ini tentu saja membuat keraguan untuk melakukan perawatan gigi saat bulan Ramadhan.

Nyatanya, perawatan gigi tidak membatalkan puasa.

Alana menjelaskan alasannya bahwa air yang digunakan untuk beberapa perawatan gigi dapat diusahakan untuk tidak sampai masuk ke kerongkongan, karena akan dibantu dengan alat sunction yang akan menyedot air tersebut sehingga tidak tertelan.

"Sebenarnya kan ada kondisi-kondisi yang tidak membatalkan puasa. Walaupun dia lagi puasa terus disiram-siram air di mulut, tapi kan kita tetap ada alat yang namanya sunction. Jadi, sebenarnya masih ada kondisi yang masih aman dan diperbolehkan."

Alana juga menyebutkan bahwa perawatan scalling, pencabutan gigi, penambalan gigi dan lainnya itu diperbolehkan untuk dilakukan saat sedang berpuasa dan tidak membatalkan. Namun, juga harus tetap memperhatikan kenyamanan sang anak.

Hal ini juga telah diatur oleh Fatwa MUI nomor 250/E/MUI-KB/V/2018 tentang Tindakan Kedokteran Gigi yang berisi bahwa tindakan perawatan gigi tidak membatalkan puasa asal dilakukan secara berhati-hati dan tidak berlebihan. 

3 dari 3 halaman

Periksa Gigi Anak 3 atau 6 Bulan Sekali

Di kesempatan itu Alana mengingatkan kepada orangtua untuk membawa anak kontrol ke dokter gigi setiap 3 sampai 6 bulan sekali. 

"Kenapa ada yang bilang 3 dan ada yg bilang 6? Itu dokter gigi yang menentukan, kalau risiko gigi berlubangnya besar karena dia ngedot atau suka makanan manis, ya biasanya kita buat 3 bulan," jelas Alana.

Bila dokter gigi melihat gigi anak cenderung bagus serta memiliki kebiasaan yang baik di rumah, biasanya bakal disarankan untuk datang kontrol gigi enam bulan sekali. 

Ia juga mengingatkan bahwa kontrol ke dokter gigi tidak hanya dilakukan saat anak sedang sakit atau terdapat masalah pada gigi dan mulut. Anak-anak harus dibiasakan untuk ke dokter gigi dan membuat kegiatan tersebut menjadi sebuah hal yang rutin yang dilakukan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini