Sukses

Bukan Cuma Teh dan Kopi, Makanan Ini Juga Tinggalkan Noda pada Gigi Putih

Jika Anda harus mengonsumsi makanan dan minuman penyebab noda di gigi, DiFoggio menyarankan untuk segera membilasnya dengan air setelahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah berhenti minum kopi dan teh, tapi kenapa gigi masih belum terlihat putih dan cerah?

Jika itu adalah salah satu kekhawatiran Anda, penyebabnya mungkin terletak pada pola makan Anda, seperti disampaikan ahli kesehatan gigi berlisensi Whitney DiFoggio kepada New York Post.

"Bukan hanya hal-hal yang kita pikirkan," ujarnya sambil menyoroti kopi, teh, dan anggur.

Faktanya, kata DiFoggio, apa pun yang bisa meninggalkan noda pada kaos putih kemungkinan besar berdampak pada warna gigi Anda. Hal ini termasuk saus merah hingga buah-buahan seperti blueberry.

"Saya pernah menerima pasien yang datang dan lidah mereka bernoda sangat gelap, dan saya berpikir, 'Apa yang terjadi?' dan saya mencoba mencari tahu,” kenang DiFoggio.

“Baru-baru ini saya mempunyai seorang pasien yang berkata, 'Saya makan blueberry sepanjang hari. Saya mengemilnya sepanjang hari. Saya suka blueberry.'”

Meskipun membatasi makanan berwarna gelap adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari noda pada gigi, tidak semua orang ingin berhenti minum kopi di pagi hari atau minuman malam sehari-hari. Jika Anda harus mengonsumsi makanan dan minuman penyebab noda di gigi, DiFoggio menyarankan untuk segera membilasnya dengan air setelahnya.

“Saya selalu berkata, pastikan Anda memiliki kopi di samping Anda dan air,” katanya.

“Setiap kali Anda menyesap kopi – jika Anda benar-benar khawatir akan noda – Anda harus selalu membilasnya dengan air setelahnya.” 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hilangkan Lapisan Plak Lebih Dulu

Meskipun pasta gigi pemutih dapat membantu mencegah noda, DiFoggio menyarankan untuk menyimpan strip pemutih di rumah. Meski demikian alat pemutih gigi di rumah tidak akan banyak membantu tanpa pembersihan profesional terlebih dahulu.

“Anda harus menghilangkan lapisan plak tersebut terlebih dahulu,” kata DiFoggio, yang pasiennya “terkejut” dengan betapa putihnya gigi mereka setelah mengunjungi dokter gigi.

Tentu saja, standar utama kebersihan gigi – menyikat gigi setiap hari dan membersihkan gigi dengan benang gigi – akan “membantu mengurangi noda apa pun”, tetapi mungkin ada satu area lagi yang Anda lewatkan: lidah Anda.

“Saya tahu jawaban yang membosankan untuk menyikat gigi dengan benang gigi, tapi menggores lidah juga merupakan hal yang besar,” katanya, seraya menambahkan bahwa 90% bakteri bau mulut ditemukan di lidah.

“Jadi saya selalu bilang ke orang-orang, jaga kebersihan lidahmu. Mengurangi tingkat plak di lidah Anda akan mengurangi tingkat plak yang menyebar ke seluruh mulut Anda.”

 

3 dari 4 halaman

Awal Mula Noda pada Gigi

Noda pada gigi, tambahnya, sering kali dimulai di sela-sela gigi di mana plak tidak terganggu “karena banyak orang yang tidak menggunakan benang gigi.”

Jika Anda tidak melakukan flossing selama 24 jam saja, biofilm lengket tersebut akan mengeras dan menjadi karang gigi, sehingga menimbulkan risiko penyakit gusi dan gigi tanggal.

“Saya tahu itu sangat dramatis, 'jika Anda tidak menggunakan benang gigi, Anda bisa kehilangan gigi,' tetapi secara teknis Anda bisa,” dia memperingatkan.

“Penyebab nomor satu orang kehilangan gigi adalah penyakit gusi, bukan gigi berlubang. Gigi berlubang biasanya Anda kehilangan satu atau dua gigi sekaligus. Penyakit gusi, Anda akan kehilangan semuanya karena bakterinya menyebar.”

 

4 dari 4 halaman

Lapisan Plak

Plak--lapisan bakteri berlendir yang menutupi gigi dan dihilangkan dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi--yang biasanya meninggalkan noda. Oleh karena itu, memutihkan gigi di rumah hanya akan memutihkan plak, bukan gigi sebenarnya.

Jika Anda tidak melakukan flossing selama 24 jam saja, biofilm lengket tersebut akan mengeras dan menjadi karang gigi, sehingga menimbulkan risiko penyakit gusi dan gigi tanggal.

“Saya tahu itu sangat dramatis, 'jika Anda tidak menggunakan benang gigi, Anda bisa kehilangan gigi,' tetapi secara teknis Anda bisa,” dia memperingatkan.

“Penyebab nomor satu orang kehilangan gigi adalah penyakit gusi, bukan gigi berlubang. Gigi berlubang biasanya Anda kehilangan satu atau dua gigi sekaligus. Penyakit gusi, Anda akan kehilangan semuanya karena bakterinya menyebar.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.