Sukses

5 Cedera yang Paling Banyak Dialami Petenis, Fisioterapis Asep Azis Ungkap Cara Penanganannya

Cedera akibat tenis dapat ditangani. Pada cedera ringan dan sedang maka fisioterapi bisa menjadi pilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cabang olahraga termasuk tenis dapat memicu risiko cedera. Beberapa jenis cedera yang banyak dialami oleh pemain tenis yakni:

  • Sprain ankle (cedera pada pergelangan kaki akibat terpelintir).
  • Meniscus knee tear (robekan pada bantalan atau jaringan tulang rawan pada persendian lutut).
  • Ligament knee ACL tear (robekan atau kerusakan pada ligamen lutut anterior atau penghubung tulang paha bagian bawah dengan tulang kering).
  • Tennis elbow (kelemahan otot lengan bawah akibat penggunaan yang berulang-ulang atau berlebihan).
  • Tendinopathy rotator cuff shoulder (peradangan pada rotator cuff atau sekumpulan otot dan tendon yang membentuk sendi bahu).

Menurut Founder Bebas Cedera, Asep Azis, cedera akibat tenis dapat ditangani. Pada cedera ringan dan sedang maka fisioterapi bisa menjadi pilihan.

“Ini merupakan kombinasi penggunaan peralatan seperti ultrasound, electrotherapy dan juga teknik manual therapy. Seperti mobilisasi sendi, manipulasi sendi, disertai juga terapi latihan seperti latihan mobilitas dan stabilitas sendi serta latihan penguatan otot,” kata Asep Azis kepada Health Liputan6.com melalui email, Rabu (13/12/2023).

Sedangkan, untuk cedera yang berat, mungkin saja dibutuhkan tindakan operasi dari dokter spesialis ortopedi dan tetap disertai fisioterapi sebelum dan sesudahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jika Cedera Tenis Tidak Ditangani

Pria yang dikenal sebagai salah satu fisioterapis terbaik di Indonesia menambahkan, cedera yang tidak ditangani akan menjadi cedera yang kronis. Dan bisa mengganggu bagian tubuh lainnya.

“Contoh cedera ankle yang dibiarkan maka beban akan diterima di sendi lutut dan juga pinggul karena tubuh manusia seperti rantai kinetik,” kata Asep.

Sementara, cedera pada ligamen memerlukan waktu pemulihan tergantung dari tingkat keparahan cedera. Contohnya, di tingkat atau grade 1 bisa 3-7 hari pemulihan, grade 2 bisa 6-12 minggu, serta grade 3 bahkan operasi bisa memakan waktu 6-12 bulan.

3 dari 4 halaman

Minimalisasi Cedera Tenis

Untuk meminimalisasi cedera, lanjut Asep, pastinya dimulai dengan melakukan skrining terhadap kondisi fisik tubuh yang dilakukan oleh dokter atau fisioterapis.

Karena resiko cedera terbesar adalah riwayat cedera sebelumnya, kekuatan otot yang kurang, serta adanya kualitas gerakan yang tidak optimal.

Guna menangani cedera dengan maksimal, Bebas Cedera yang digawangi Asep memperkenalkan program "Tennis Physio" untuk pencinta tenis di seluruh Indonesia

Program ini dikenalkan dalam acara Tennis Kuy Festival Physio oleh senior physio di Bebas Cedera Ester Maratade.

Dalam kesempatan tersebut, ia berbagi pengetahuan soal bagaimana cara menangani dan mengurangi resiko cedera pada tennis enthusiast. Disertai dengan memberikan contoh-contoh perawatan untuk cedera tenis.

4 dari 4 halaman

Soal Tennis Physio

Program Tennis Physio melibatkan fisioterapis berpengalaman yang mengkhususkan diri dalam cedera olahraga. Mereka juga banyak terlibat dalam acara tenis di Indonesia setahun terakhir.

Tennis Physio by Bebas Cedera bertujuan memberikan perawatan komprehensif untuk pemain tenis, dengan fokus pada manajemen dan pencegahan cedera.

“Program ini disesuaikan untuk mengatasi tuntutan fisik dan tantangan unik yang dihadapi para pencinta tenis, memastikan mereka tetap berada di puncak performa mereka,” kata Ester dalam keterangan pers.

Dia menambahkan, fitur utama Tennis Physio adalah:

Rencana Perawatan Khusus

Fisioterapis merancang rencana perawatan personal yang mencakup kebutuhan dan gaya bermain khusus pemain tenis.

Workshop Pencegahan Cedera

Tennis Physio tidak hanya tentang perawatan, tetapi juga menawarkan workshop untuk memberikan pemahaman kepada pemain. Termasuk tentang teknik pencegahan cedera yang efektif, rutinitas pemanasan dan recovery, serta mekanika tubuh yang optimal selama bermain.

Rehabilitasi Berteknologi Tinggi

Memanfaatkan kemajuan terbaru dalam fisioterapi, program ini menggabungkan teknik rehabilitasi mutakhir untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan performa secara keseluruhan.

Keterlibatan Komunitas

Tennis Physio membina rasa kebersamaan di antara pemain tenis, memberikan platform untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan tips untuk menjaga kondisi fisik puncak.

"Tennis Physio mencerminkan komitmen kami untuk mendukung komunitas tenis yang bersemangat di Indonesia. Kami yakin bahwa pendekatan proaktif terhadap fisioterapi dapat membuat perbedaan signifikan dalam mencegah cedera dan mengoptimalkan performa untuk pecinta tenis dari berbagai level,” pungkas Asep Azis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.