Sukses

Grounding Alias Nyeker Punya Manfaat bagi Kesehatan, Simak Cara Melakukannya

Tujuan dari grounding adalah untuk memulihkan sambungan listrik tubuh dengan Bumi.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Grounding atau earthing (membumi) adalah teknik yang digunakan sebagian orang untuk menghubungkan fisik dengan energi listrik Bumi.

Planet Bumi mempunyai muatan listrik negatif. Beberapa ilmuwan berteori bahwa ada transfer elektron bebas ke tubuh manusia selama grounding. Konduksi listrik ini dapat memicu berbagai efek fisik.

Bagi banyak orang, gagasan grounding atau membumi terdengar tidak biasa dan kurang diketahui cara melakukannya.

Ada beberapa cara untuk melakukan grounding. Salah satunya berdiri atau berjalan tanpa alas kaki alias nyeker di atas rumput atau tanah. Bisa pula dilakukan dengan menempelkan telapak tangan di permukaan rumput atau tanah.

Tujuan dari grounding adalah untuk memulihkan sambungan listrik tubuh dengan Bumi. Hubungan ini diyakini telah hilang dalam masyarakat industri modern, yang mana masyarakat menghabiskan sebagian besar waktunya memakai sepatu bersol karet atau tinggal di dalam rumah.

“Untuk berlatih melakukan grounding di luar ruangan, Anda harus memastikan bahwa kulit Anda bersentuhan langsung dengan bumi, yang berarti melepas sepatu dan kaus kaki Anda,” mengutip Verywell Health, Selasa (14/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Grounding di Luar Ruangan

Adapun cara berlatih grounding di luar ruangan yakni:

  • Rutin berjalan tanpa alas kaki di luar ruangan di atas tanah, rumput, atau pasir.
  • Berdiri di tanah lembap atau pasir dengan telanjang kaki.
  • Menekan tangan kosong ke rumput atau tanah.
  • Duduk di kursi, bangku, atau kursi roda dengan kaki telanjang menempel di tanah.
  • Berbaring di tanah, rumput, pasir, atau kerikil dengan punggung, kaki, atau lengan telanjang.
  • Merendam diri di perairan alami, seperti berenang di kolam, danau, atau laut.
  • Berkebun dengan tangan kosong di tanah.
3 dari 4 halaman

Tempat untuk Grounding

Grounding dapat dilakukan di mana saja di alam terbuka. Tak harus selalu di hutan belantara, grounding juga bisa dilakukan di halaman rumah atau taman terdekat.

Bagi orang-orang yang memiliki pekarangan rumah yang masih berupa tanah terbuka, maka grounding bisa dilakukan secara pribadi di halaman rumah sendiri.

“Atau, Anda dapat mengunjungi taman, hutan, atau berenang di pantai umum. Di beberapa negara, bahkan terdapat taman tanpa alas kaki.”

Jika merasa tidak nyaman berjalan di tempat umum tanpa sepatu, pertimbangkan untuk membawa tas kecil untuk menyimpan sepatu setelah berjalan ke tempat yang lebih sepi di mana bisa melepas sepatu.

4 dari 4 halaman

Manfaat Grounding

Grounding dan manfaat kesehatannya telah ada selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional Tiongkok, budaya Aborigin, dan komunitas masyarakat pribumi.

Pada 1800-an, ilmuwan terkenal Jerman mulai mengusulkan berjalan tanpa alas kaki untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Saat ini, contoh grounding dapat ditemukan di TikTok, YouTube, dan media sosial populer lainnya.

Di luar legenda dan bukti dari mulut ke mulut, semakin banyak penelitian yang mendukung dan mengeksplorasi efek fisiologis dan kemungkinan manfaat kesehatan dari grounding.

Beberapa manfaat grounding bagi kesehatan yang telah diteliti antara lain:

  • Peningkatan suasana hati.
  • Mengurangi nyeri otot pasca aktivitas.
  • Mengurangi rasa sakit.
  • Peningkatan kualitas tidur (tidur lebih nyenyak dan lebih memulihkan).
  • Meningkatkan laju metabolisme.
  • Peningkatan fungsi fisik dan energi.
  • Mengurangi rasa letih.

Sebagian besar penelitian soal grounding masih memiliki landasan dan kualitas yang rendah. Namun, ini tidak berarti penelitian tersebut bisa diabaikan begitu saja. Kurangnya kualitas penelitian biasanya disebabkan peserta penelitian yang jumlahnya kecil.

“Mungkin seiring dengan semakin dikenalnya grounding, penelitian untuk mengeksplorasi manfaat kesehatannya juga akan semakin maju.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.