Sukses

Deteksi Kanker Serviks Lewat Urine, Tingkat Akurasi di Atas 90 Persen

Saat ini deteksi kanker serviks bisa lewat urine. Disebutkan juga bahwa tingkat akurasi untuk mendeteksi sel-sel kanker bisa mencapai di atas 90 persen.

Liputan6.com, Jakarta Ada inovasi terbaru dalam mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama ini, masyarakat mengetahui cara mendeteksi dini kanker serviks dengan tes IVA dan pap smear. Namun, baru-baru ini ternyata bisa juge mendeteksi sel kanker serviks lewat urine.

"Metode pemeriksaan DNA urine untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks ini sudah kami mulai sejak Januari 2023 ini, dan terus kami gencarkan bekerjasama dengan fasilitas kesehatan daerah," kata Kepala Deopartemen Pemasaran Geografis PT Bio Farma, Dimas Aditya.

Temuan itu terinspirasi pada model pemeriksaan COVID-19 menggunakan reagen yang kemudian dievaluasi atau dianalisis menggunakan teknologi mesin PCR.

"Metode pemeriksaan urine menggunakan (reagen) PCR ini terinspirasi dari pada penanganan kasus (wabah) COVID-19 lalu, dan ternyata setelah dibuatkan alatnya (reagen) hasilnya sangat baik sehingga metode ini kita jalankan di semua fasilitas kesehatan di Indonesia, termasuk di RSUD dokter Iskak ini," kata Dimas Aditya mengutip Antara.

Hingga saat ini pemeriksaan kanker serviks lewat DNA urine dilakukan gratis di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan bersama Kementerian Kesehatan dan dinas-dinas kesehatan di masing-masing daerah.

Paling tidak sudah ada 10 ribu orang yang sudah dilakukan pengujian sampel urine di laboratorium kesehatan daerah. Lalu, ada juga laboratorium milik PT Kimia Farma yang bisa melakukan pemeriksaan kanker serviks urine.

"Ada 80 faskes lab di bawah holding kita, seperti PT Kimia Farma, tersebar di seluruh Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan kanker serviks urine," kata Dimas Aditya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkat Akurasi di Atas 90 Persen

Dimas Aditya menuturkan bahwa tingkat akurasi metode pemeriksaan DNA urine ini sudah di atas 90 persen.

"Tingkat akurasinya di atas 90 persen," katanya.

Sesudah urine diperiksa, kemudian terdeteksi ada sel-sel kanker maka akan dilakukan pengobatan lanjutan. Sementara, bila tidak ada sel-sel kanker bisa melakukan vaksinasi HPV yang mampu mencegah kanker serviks.

3 dari 3 halaman

CerviScan

Alat diagnostik kanker serviks berbasis PCR tersebut bernama CerviScan. Metode tersebut mampu mendeteksi Human Papiloma Virus (HPV) penyebab kanker serviks di urine.

"Mampu mendeteksi virus HPV dari luruhan sel serviks yang terdapat pada urine," seperti tertulis di laman Bio Farma. 

Menurut Direktur Pemasaran Bio Farma, dr. Kamelia Faisal alat tersebut merupakan hasil penelitian dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta yang kemudian dihilirisasi PT Bio Farma bekerja sama dengan Kemenkes dan dinas kesehatan.

"Nanti akan diperiksa urine-nya kemudian dalam waktu kurang dari dua hari akan disampaikan hasilnya melalui 'WhatsApp'," kata Kamelia mengutip keterangan resmi di laman Bio Farma.

Pengambilan sampel dapat dilakukan sendiri sehingga lebih mudah dan nyaman. Dengan adanya alat ini, diharapkan membuat wanita tidak malu memeriksakan kesehatan serviksnya di fasilitas kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.