Sukses

5 Olahraga yang Bikin Daya Ingat Otak Cemerlang, Zumba Masuk Daftar Lho

Zumba dan salsa, masuk dalam daftar olahraga yang bisa bantu daya ingat otak cemerlang bahkan hingga tua. Cek tiga olahraga lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang sudah tahu bahwa olahraga memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan. Termasuk membuat otak sehat hingga jangka panjang.

“Olahraga secara umum mungkin merupakan hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk otak Anda,” kata Matthew Stults-Kolehmainen, Ph.D., FACSM, ahli fisiologi olahraga dan peneliti olahraga Rumah Sakit Yale New Haven, AS.

Ketika seseorang berolahraga, otak mengalami perubahan volume, jumlah oksigen. Para peneliti pun menekuni lebih dalam untuk mengetahui secara tepat berapa banyak olahraga yang kita perlukan dan jenis olahraga apa yang ideal untuk kesehatan otak.

"Rekomendasi umum saat ini untuk jumlah dan durasi olahraga menurut Organisasi Kesehatan Dunia adalah 50 menit selama tiga kali seminggu (total 150 menit/minggu)" jelas Stephen M. Rao, Ph.D., direktur Cleveland Clinic Schey Center for Cognitive Neuroimaging. 

Beberapa ahli juga menyarankan untuk melakukan olahraga yang tidak terlalu lelah dan menguras energi. Lakukan olahraga sebentar namun tetap membuat bugar, yaitu sekitar 10 menit

“Durasi waktu yang baik adalah saat Anda mengakhiri latihan dengan tetap merasa berenergi,” kata Stults-Kolehmainen.

Konsisten menjadi faktor utama dalam berolahraga untuk mendapatkan otak yang tajam dan sehat. Sebuah studi mengamati dampak beberapa olahraga yang berbeda juga memberikan manfaat kesehatan otak yang berbeda.

Berikut beberapa olahraga yang memberikan efek kepada otak secara signifikan menurut Real Simple. Mulai dari zumba hinggai tai chi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Otak, Zumba dan Salsa Masuk

1. Zumba dan Salsa

Jenis olahraga yang menggunakan tarian ialah zumba dan salsa. Olahraga ini tidak hanya menyenangkan secara fisik,  tetapi juga bagus untuk otak. 

New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa menari dapat membantu mengurangi risiko demensia. 

"Menari adalah penyemangat yang baik untuk otak, karena menari bisa menjadi hal yang sangat baru dan sangat kompleks, sosial, serta melibatkan intelektual" kata Stults-Kolehmainen.

2. Bersepeda

Manfaat kognitif bersepeda menurut peneliti dirasakan oleh mereka yang berusia 50 tahun yang mengalami beberapa penyakit, sehingga membutuhkan olahraga sepeda untuk pemulihannya. Jika ini dirasa efektif untuk orang tua, maka anak muda akan sangat berdampak manfaatnya.

 

3 dari 4 halaman

3. Latihan Interval

Latihan ini dilakukan dengan diselingi  waktu istirahat, sehingga tanpa terlalu membebani dan menguras sistem tubuh.

"Penelitian menunjukkan bahwa satu menit latihan intensitas tinggi diikuti dengan satu menit gerakan intensitas rendah memiliki efek positif untuk manfaat otak yang optimal,"

Stults-Kolehmainen bahkan menyarankan untuk memperkecil skala interval menjadi jogging selama satu menit, atau lari kencang selama enam detik. Dengan cara ini, kita tetap mendapatkan manfaat latihan interval tanpa penumpukan asam laktat dan dampak buruk lainnya.

4 dari 4 halaman

Jalan Cepat dan Tai Chi

4. Jalan Cepat

Jalan kaki dan jalan cepat memiliki perbedaan walau sama-sama jalan. Jalan kaki ialah jalan biasa, jika jalan cepat maka jalan secara cepat, bukan lari. Menurut penelitian, jalan cepat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi otak.

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa berjalan kaki lebih dari 4.000 langkah sehari mempunyai efek positif pada daya ingat pada orang lanjut usia. Jalan kaki adalah olahraga yang hemat, karena tidak memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. 

5. Tai Chi

Seperti ciri khas olahraga Tiongkok pada umumnya, tai chi menggabungkan keseimbangan dan kontrol untuk melakukannya. Tai chi adalah latihan lain yang baik untuk otak, penelitian menjelaskan bahwa praktik meditasi kuno ini dapat meningkatkan pertumbuhan kognitif dan memori. Tai chi sangat aman dilakukan untuk lansia, karena mudah dan dampak terlukanya rendah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini