Sukses

Dialami Presiden AS Joe Biden, Sleep Apnea Bisa Bikin Henti Napas Sementara saat Tidur

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami henti napas sementara saat terlelap. Kondisi ini banyak dialami tapi hanya 20 persen yang mengetahuinya termasuk Joe Biden.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki permasalah tidur yang bernama sleep apnea. The White House mengonfirmasi pada Maret 2023 bahwa Biden perlu menggunakan alat CPAP saat tidur untuk membantu pria 80 tahun tidur lebih berkualitas.

"Beliau menggunakan mesin CPAP tadi malam, hal itu umum bagi orang-orang dengan riwayat kondisi itu," kata seorang pejabat White House pada Juni 2023 kepada CBS News.

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur.

Salah satu ciri orang yang mengalami sleep apnea yakni kebiasaan mendengkur saat tidur.Faktor risiko seseorang menalami sleep apena adalah obesitas.

Lalu, kasus ini juga lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Gaya hidup yang tidak sehat seperti penggunaan alkohol bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sleep apnea.

Dua Jenis Sleep Apnea

Ada dua jenis sleep apnea yakni obstructive sleep apnea dan central sleep apnea seperti mengutip National Institutes of Health.

Obstructive sleep apnea (OSA) adalah tipe paling umum dari sleep apnea. Kondisi orang dengan OSA terjadi karena saluran napas bagian atas tersumbat berkali-kali saat tidur.

Sementara, central sleep apnea itu suatu kondisi kala otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat untuk bernapas.

"OSA sebenarnya adalah salah satu kondisi yang paling umum pada manusia," kata dokter yang mendalami permasalahan tidur, Carlos M. Nunez.

"Ada sekitar satu miliar orang yang menderita sleep apnea di dunia, dan sayangnya, lebih dari 80% tidak terdiagnosis dan tidak terobati," katanya lagi mengenai gangguan tidur sleep apnea.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Sleep Apnea

Jika seseorang mengeluh mengantuk di siang hari, kerap terbangun saat tidur, mulut yang kering, kerap pusing. Hal-hal tersebut bisa mengarah ke sleep apnea.

Lalu, biasanya kerap datang keluhan dari pasangan atau rekan sekamar. Kemungkinan mereka akan menyampaikan bahwa saat tidur Anda mengalami napas yang berhenti, sering mendengkur keras, dan terengah-engah saat tidur.

"Ini bukan hanya mendengkur biasa. Jenis dengkuran yang sangat keras atau hampir terdengar seperti orang yang tersedak," jelas Nunez.

Jika mendapatkan gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Sehingga bisa ditegakkan diagnosis apa benar sleep apnea atau bukan.

 

3 dari 4 halaman

Risiko Penyakit Lain Mengintai

Selain mengganggu tidur, OSA juga berdampak pada aspek kesehatan lain. Seperti lebih berisiko alami penyakit jantung yang meningkat.

"Selain itu, studi menunjukkan kurang tidur yang diperparah oleh hal-hal seperti sleep apnea, meningkatkan risiko Anda untuk hal-hal seperti demensia seperti penyakit Alzheimer," kata Nunez lagi.

4 dari 4 halaman

Penanganan Sleep Apnea

Pada orang dengan sleep apnea, dokter akan meminta pasien untuk menjalankan gaya hidup sehat. Seperti meminta berhenti merokok, minum alkohol dan menurunkan berat badan.

Lalu, bisa saja direkomendasikan penggunaan alat bantu pernapasan bernama mesin Continuous Positive Air Pressure (CPAP) seperti yang dipakai Biden.

Mesin CPAP mendorong aliran udara yang stabil ke hidung dan mulut pengguna, menjaga saluran udara tetap terbuka selama tidur. "Alatnya sangat senyap, sangat nyaman," kata Nunez.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini