Sukses

Seperti Bryan Randall Kekasih Sandra Bullock, Stephen Hawking Juga Derita Penyakit ALS Selama 55 Tahun

Bryan Randall bukanlah satu-satunya figur publik yang berjuang melawan penyakit ALS. Ada ilmuwan Stephen Hawking yang telah lebih dulu dan lebih lama hidup dengan penyakit tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai kekasih Sandra Bullock, Bryan Randall yang meninggal dunia pasca berjuang menghadapi ALS turut meningkatkan kesadaran mengenai penyakit tersebut. Beberapa media turut mengulas mengenai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Di Amerika Serikat, donasi bagi ALS Association mengalami lonjakan hingga 500 persen setelah Bryan Randall meninggal dunia. Hal ini pun tak lepas dari permintaan Sandra Bullock dan keluarga yang meminta agar individu yang hendak mengirimi mereka karangan bunga mengalihkan biaya tersebut menjadi donasi pada ALS Association dan Massachusetts General Hospital.

Namun, Bryan Randall bukanlah satu-satunya figur publik yang berjuang melawan penyakit ALS. Ada ilmuwan Stephen Hawking yang telah lebih dulu dan lebih lama hidup dengan penyakit tersebut.

Stephen Hawking, yang meninggal di usia 76 tahun pada 2018, telah hidup dengan penyakit ALS yang melumpuhkan selama 55 tahun.

Hawking adalah salah satu ilmuwan paling terkenal di zaman modern. Kekuatan intelektualnya kerap dianggap menakjubkan, demikian juga dengan kemampuannya menjalani kehidupan luar biasa dalam kondisi fisik yang membatasi geraknya.

Amyotrophic lateral sclerosis atau ALS adalah salah satu dari beberapa jenis penyakit neuron motorik. Penyakit ini secara bertahap dan tak terelakkan melumpuhkan pasien, biasanya membunuh dalam waktu sekitar empat tahun.

Stephen Hawking didiagnosis pada tahun 1963, ketika dia baru berusia 21 tahun. Selanjutnya, dia bertahan selama 55 tahun dengan kondisi yang tak tersembuhkan, dilansir NBC News.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjuangan Stephen Hawking Hidup dengan ALS

“Kelangsungan hidupnya lebih lama dari kebanyakan orang,” kata Dr. Jeffrey Elliott, kepala bagian gangguan neuromuskuler di University of Texas Southwestern Medical Center.

“Saya pikir bagian dari umur panjangnya mungkin karena dia memiliki bentuk progresif yang lambat. Mungkin juga karena perawatan eksklusif dan perawatan medis yang dia terima.”

Hawking menerima perawatan medis sepanjang waktu, awalnya dari sang istri yang rela melepaskan ambisi karirnya untuk merawatnya. Kemudian, Stephen Hawking dirawat oleh tim perawat.

Ketika didiagnosis ALS, Hawking diberitahu kemungkinan tidak akan hidup lama - tetapi dia mengalahkan prediksi itu.

Menurut Asosiasi ALS, setengah dari semua orang yang terkena ALS bertahan hidup setidaknya tiga tahun atau lebih setelah diagnosis. Dua puluh persen hidup lima tahun atau lebih; dan 10 persen akan hidup lebih dari 10 tahun.

3 dari 4 halaman

Rahasia Stephen Hawking Hidup Lebih Lama dengan ALS

Orang yang didiagnosis ALS ketika mereka masih muda, seperti Hawking, hidup lebih lama karena alasan yang tidak dipahami dengan baik. Mungkin penyebab penyakit yang berbeda muncul pada orang dewasa muda.

“Satu jenis ALS disebabkan oleh perubahan gen A, yang lain oleh gen B. Ada juga penyebab berbeda untuk ALS sporadis,” kata Elliott.

Selama bertahun-tahun ada spekulasi tentang apakah Hawking memiliki bentuk ALS yang tidak biasa.

Elliott mengatakan dalam pengalamannya, orang yang mendapat perawatan lebih baik cenderung hidup lebih lama.

“Kelangsungan hidup sangat tergantung pada jenis perawatan medis dan perawatan yang mereka dapatkan,” katanya. Pasiennya yang paling lama bertahan adalah sekitar 20 tahun, katanya.

4 dari 4 halaman

Sikap Mental Beri Perbedaan

Mungkinkah kecintaan dan pengabdian Hawking pada kariernya membantunya tetap hidup?

“Sikap mental membuat perbedaan, itu pasti,” kata Elliott.

Hawking juga mengatakan demikian.

"Ketika Anda dihadapkan pada kemungkinan kematian dini, itu membuat Anda menyadari bahwa hidup ini layak untuk dijalani dan ada banyak hal yang ingin Anda lakukan," kata Hawking seperti yang sering dikutip.

Tidak ada obat untuk ALS, meskipun dua obat disetujui untuk membantu mengobati beberapa gejalanya. Pasien secara progresif kehilangan fungsi ototnya, seringkali menjadi lumpuh total kecuali mata mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini