Sukses

Hindari Tidur Jelang Magrib, Pakar Naturopati Jelaskan Alasannya

Dokter spesialis kedokteran naturopati sebut orang yang memiliki kebiasaan tidur menjelang magrib berisiko mudah terserang penyakit infeksi.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kedokteran naturopati Cahyono menjelaskan soal larangan tidur menjelang magrib. Tak hanya dari sisi agama, tidur menjelang waktu magrib ternyata memiliki dampak negatif bagi tubuh.

“Islam melarang, kita dilarang oleh nabi kita tidur menjelang magrib. Bukan karena nanti ketindihan setan. Secara medis, diketahui bahwa orang yang kebiasaan tidur antara ashar sampai magrib itu akan menurunnya daya tahan tubuh,” kata Cahyono dalam unggahan video TikTok di akun @stokistag3757 dikutip Sabtu (15/7/2023).

Dengan kata lain, orang yang memiliki kebiasaan tidur jelang magrib berisiko mudah terserang penyakit infeksi. Selain jelang magrib, waktu tidur lain yang tidak dianjurkan adalah setelah subuh.

“Kalau (tidur) setelah salat subuh gampang pikun, Aliran darah ke otak itu tersumbat jadi stroke penyakitnya. Kalau tidur sebelum magrib itu daya tahan tubuh kita akan menurun.

Mengutip laman Medical News Today, naturopati adalah bentuk perawatan kesehatan yang menggabungkan pengobatan modern dengan metode tradisional. Ini termasuk alternatif, terapi alami untuk pengobatan modern.

4 Langkah Praktis Jaga Pola Tidur Sehat

Di video yang sama, Cahyono membagikan enam langkah praktis yang bisa diterapkan oleh masyarakat mulai hari ini.

Keenam langkah itu adalah:

Hindari Makan Malam

Menurut Cahyono, tidak makan malam memang sesuatu yang sulit bagi sebagian orang yang sudah terbiasa melakukannya. Namun, semua orang pasti bisa jika sudah terbiasa.

“Ala bisa karena biasa, memang awalnya sulit, yang sudah kebiasaan makan malam itu sulit, alasannya nanti enggak bisa tidur, perut kembung, mual, dan sebagainya. Itu karena kebiasaan, dulu saya juga begitu,” ujar Cahyono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hindari Tidur Terlalu Larut

Kiat kedua dari Cahyono yakni hindari tidur yang terlalu larut. Batasan tidur di malam hari yakni pukul 22.00, paling telat jam 23.00.

“Kenapa? Orang yang tidur di atas jam 23.00 akan terganggu fungsi livernya. Di mana liver kita ini fungsinya banyak ada 500 fungsi. Jadi organ yang paling berat kerjanya dalam tubuh kita adalah liver.”

Liver atau hati akan rusak akibat kebiasaan tidur di atas pukul 23.00. Dengan begitu, 500 fungsi liver bisa rusak.

“Ini salah satu penyebab diabetes, bukan hanya kerusakan pankreas tapi rusaknya liver bisa jadi penyakit diabetes. Jadi salah satu penyebab diabetes pun bisa karena tidur larut malam.”

3 dari 4 halaman

Minum Air Putih 2 Liter Sehari

Cahyono juga menganjurkan untuk menjaga asupan air dua liter per hari.

“Bagaimana cara minum yang baik? Rasulullah sudah mengajarkan kita ada 6 sunah, harus duduk, pakai tangan kanan, seteguk demi seteguk, membaca basmallah di saat minum, diakhiri dengan alhamdulillah.”

Pagi hari minum satu gelas saat bangun tidur sebelum salat subuh. Setelah salat subuh boleh minum the tapi juga perlu dibilas dengan segelas air putih.

Kemudian, sebelum mandi, Cahyono menganjurkan untuk minum air hangat agar tubuh tidak terlalu dingin saat terkena air dingin.

“Sampai magrib pastikan dua liter sudah masuk dalam tubuh kita. Malam mau tidur, jangan banyak-banyak minum. Sebelum tidur cukup seteguk dua teguk saja. Karena kalau terlalu banyak, ginjal malah rusak.”

4 dari 4 halaman

Lakukan Pemeriksaan Sebelum Sakit

Langkah berikutnya yakni periksa kesehatan sebelum timbulnya penyakit.

“Jadi jangan nunggu sakit baru periksa. Jangan enggak mau periksa karena takut ketahuan penyakitnya tapi setelah stroke datang ke klinik untuk diperiksa.”

Ketika penyakit seperti stroke sudah terlanjur terjadi, maka pengobatannya akan sulit dan membutuhkan waktu lama.

“Tapi kalau melakukan general check up rutin InshaAlllah enggak akan kena stroke karena sebelum stroke sudah diobati terlebih dahulu,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.