Sukses

Pahami 5 Kata Kunci Pertolongan Pertama Jika Alami Cedera Saat Panjat Tebing

Begini pertolongan pertama jika alami cedera saat menjajal panjat tebing

Liputan6.com, Jakarta - Panjat tebing memiliki ragam manfaat bagi kesehatan bila dilakukan dengan teknik yang benar.

Hasil penelitian dari sebuah studi di Universitas Erlangen Nuremberg, efek melakukan olahraga ekstrem satu ini bisa mencegah terjadinya depresi.

Bahkan, disebutkan dalam sebuah jurnal Perceptual and Motor Skilss, manfaat panjat tebing atau wall climbing setelah tiga bulan adalah meningkatnya kemampuan mengatasi rasa cemas berlebihan.

Saat ini, terdapat banyak tempat yang menyediakan wahana bagi siapa saja yang ingin menjajal panjat tebing. Contohnya, di salah satu mal besar yang ada di kawasan Jakarta Pusat.

Pertolongan Pertama Bila Alami Cedera Saat Panjat Tebing

Namun, sebelum mencoba latihan panjat tebing, ada baiknya kalian mengetahui pertolongan pertama jika terjadi cedera saat melakukan olahraga ini.

Menurut dokter spesialis ortopedi subspesialis traumatologi dari Royal Hospital Puri, Jakarta, dr Venansius Suryanta SpOT, saat terjadi cedera pada otot ekstremitas atas atau bawah, penanganan pertamanya berupa PRICE, yaitu protection, rest, ice, compression, elevation. 

1. Protection

"Dari step itu yang pertama adalah untuk memproteksi bagian yang cedera, kemudian kita mengistirahatkan bagian cedera, entah itu jari, pergelangan tangan, otot bahu, atau ankle," kata Venansius di FX Sudirman pada Jumat 16 Juni 2023.

2. Rest

"Istirahat yang berarti tidak melanjutkan aktivitasnya atau istirahat beberapa hari," dia menambahkan.

3. Ice

"Kemudian dilakukan kompres menggunakan es. Suka ada pertanyaan, es atau air panas. Nah, kalau untuk penanganan yang akut, yang baru terjadi, kita menggunakan kompres es yang dilakukan bahkan sampai tiga atau empat kali, selama 10 hingga 15 menit," ujar Venansius. 

4. Compression

"Compression bisa diberikan dengan perban elastis yang warna cokelat pada bagian yang sakit untuk mengurangi nyeri dan bengkaknya," katanya.

5. Elevation

"Elevasi itu bagian yang cedera kita tinggikan. Misalnya pada lengan, harus lebih tinggi dari jantung. Buat ankle, kita bisa kita tinggikan dengan bantal. Intinya untuk mengurangi bengkak dan mengurangi nyerinya," kata Venansius.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tim Dokter Orthopedi Mandaya Royal Hospital Menjadi Tim Kesehatan Atlet Panjat Tebing Nasional

Berbagai prestasi  ditorehkan para atlet panjang tebing  Indonesia, salah satunya pada IFSC Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan.

Sejumlah atlet panjat tebing berhasil memecahkan rekor dunia dalam kategori speed dengan catatan waktu 4,98 detik.

Torehan prestasi ini berasal dari atlet-atlet luar biasa yang harus dijaga dan dilindungi. Hal ini sejalan dengan pusat unggulan dari Mandaya Royal Hospital Puri.

"Tim dokter spesialis ortopedi Mandaya merupakan kesatuan subspesialisasi yang lengkap. Terdiri dari dokter ortopedi konsultan jari, siku, bahu, tangan, panggul, lutut hingga spesialis olahraga," kata Public Relation Director Mandaya Hospital Group, Erwin.

"Tidak banyak rumah sakit yang memiliki tim dokter ortopedi selengkap ini. Oleh sebab itu kami memberanikan diri untuk menjadi bagian dari tim Kesehatan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)," Erwin menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, hadir tim dokter ortopedi dari Pusat  Orthopedi & Movement Mandaya, yaitu:

  1. dr Jecky Chandra SpOT (K) Hand, Limb & Microsurgery
  2. dr Troydimas Panjaitan SpOT (K) Sport
  3. dr Ardi Setiawan SpOT (K) Hip & Knee
  4. dr Paulus Ronald Hibono SpOT (K) Hip & Knee
  5. dr M Bahtera Tri Abadi SpOT (K) Hip & Knee
  6. dr. Venansius Suryanta SpOT Subspesialis Traumatologi

 

3 dari 3 halaman

Apresiasi untuk Atlet Panjat Tebing

Pada kesempatan ini, Mandaya Royal Hospital Puri mengambil bagian dengan memberikan apresiasi berupa perlindungan asuransi kesehatan khusus olahraga berisiko tinggi senilai total Rp400 juta untuk melindungi para atlet saat terjadi cedera, fisioterapi, hingga operasi apabila dibutuhkan.

"Federasi Panjat Tebing Indonesia berharap agar kolaborasi yang terjalin dengan rumah sakit Mandaya Royal Hospital Puri dapat berlangsung secara berkesinambungan. Hal ini terutama untuk menangani kondisi cedera atau aspek medis lainnya dalam rangka pembinaan atlet olahraga panjat tebing di FPTI," kata Sekretaris Umum PP FPTI,  Florenciano Hendricus Mutter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini