Sukses

Rahasia James Harrison Mampu Selamatkan Hidup Jutaan Bayi Melalui Donor Darah

Sosok James Harrison telah dikenal luas berjasa menyelamatkan jutaan nyawa bayi di Australia melalui donor darah yang dilakukannya hampir tiap pekan.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok James Harrison telah dikenal luas berjasa menyelamatkan jutaan nyawa bayi di Australia. Selama lebih dari 60 tahun, hampir setiap pekan, James Harrison melakukan kegiatan yang menyelamatkan jiwa: mendonorkan darah.

Darah Harrison unik. Pria ini memiliki antibodi yang bisa digunakan untuk mengembangkan suntikan untuk mengatasi masalah rhesus yang disebut Anti-D.

Masalah rhesus ini terjadi ketika darah seorang wanita hamil mulai menyerang sel darah bayi dalam kandungan. Pada kasus terburuk, masalah ini bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kematian bayi.

Kondisi itu berkembang ketika ibu hamil memiliki rhesus negatif (RhD negative) dan bayi yang dikandungnya mempunyai rhesus darah positif yang didapat dari sang ayah.

Bila ibu sensitif terhadap darah rhesus positif, biasanya selama kehamilan sebelumnya dengan bayi rhesus-positif, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi yang akan menghancurkan sel-sel darah bayi yang dianggap "asing". Ini bisa menyebabkan kematian pada bayi yang dikandung.

Siapa menduga jika Harrison memiliki penawar untuk kondisi itu? Beberapa tahun setelah mulai donor darah, dokter menemukan bahwa darah Harrison mengandung antibodi langka yang bisa digunakan untuk menciptakan injeksi Anti-D, globulin imun Rh (D). Mengetahui hal itu, Harrison pun beralih menjadi donor-plasma darah untuk membantu sebanyak mungkin orang.

Dokter tidak begitu memahami mengapa Harrison diberkahi dengan tipe darah yang langka. Namun mereka menduga, hal itu disebabkan oleh transfusi darah yang diterima Harrison saat dia menjalani operasi pada usia 14.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

James Harrison, 1 dari 50 Orang yang Punya Darah Langka di Australia

Layanan Palang Merah Australia mengungkap, James Harrison adalah satu dari sekitar 50 orang di Australia yang diketahui punya antibodi untuk mengatasi masalah rhesus.

Jemma Falkenmire mengatakan, setiap kantong darah sangat berharga, tapi darah James sangat luar biasa.

"Darahnya sebenarnya digunakan untuk membuat obat penyelamat hidup, diberikan kepada ibu yang darahnya berisiko menyerang bayi mereka yang belum lahir. Setiap kumpulan Anti-D yang pernah dibuat di Australia berasal dari darah James," tutur Falkenmire, dilansir CNN.

DIketahui lebih dari 17 persen wanita di Australia berisiko mengalami kendala rhesus pada masa kehamilan. Hingga 1967, ribuan bayi meninggal setiap tahun di negara itu. Dokter tidak tahu apa penyebabnya. Banyak wanita mengalami keguguran dan bayi terlahir dengan kerusakan otak.

Berkat darah James, Australia menjadi salah satu negara pertama yang menemukan pendonor dengan antibodi untuk masalah rhesus.

"Jadi pada waktu itu cukup revolusioner," ucap Falkenmire.

3 dari 4 halaman

James Harrison Selamatkan Nyawa Cucu

Dikutip dari situs Lifeblood Australia, dikatakan lebih dari tiga juta dosis Anti-D yang mengandung darah James telah diberikan kepada para ibu di Australia dengan golongan darah Rhesus negatif sejak 1967.

Bahkan putrinya pun menjadi salah satu penerima vaksin anti-D ketika hamil. 

"Itu menghasilkan cucu kedua saya lahir dengan sehat," tutur Harrison.

James mengaku hal itu membuatnya senang bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Si pria berjuluk lengan emas yang pensiun donor darah di umur 81 tahun tercatat telah menyumbangkan darahnya lebih dari 1.100 kali.

 

4 dari 4 halaman

James Harrison Pahlawan Nasional Australia

James Harrison menerima Medal of the Order of Australia pada tahun 1999 atas dukungannya yang luar biasa dan berkelanjutan terhadap program Lifeblood dan Anti-D.

Kebaikannya meninggalkan warisan yang luar biasa, dan dia memberikan tantangan kepada komunitas Australia untuk mengalahkannya.

"Saya harap ini adalah rekor yang bisa dipecahkan seseorang, karena itu berarti mereka berdedikasi untuk tujuan tersebut," kata James tentang donasi terakhirnya pada 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.