Sukses

Rohadi Widodo Meninggal Dunia, Mantan Wakil Bupati Karanganyar Wafat Kala Berjuang Hadapi Leukemia

Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo meninggal dunia akibat leukimia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Jawa Tengah, Rohadi Widodo meninggal dunia Senin (23/1). Kabar duka atas kepergian mendiang Rohadi datang pada malam hari pukul 23.44 WIB akibat leukimia.

Pria yang juga mantan Wakil Bupati Karanganyar tersebut tutup usia di RS Kariadi, Semarang.

Dikabarkan, mendiang Rohadi Widodo akan dikebumikan hari ini pukul 13.00 WIB di pemakaman Kapitan, Maliawan, Ngargoyoso, Jawa Tengah.

"Kepergiannya ini tepat di HUT ke-72 DPRD Karanganyar. Kabar kepergiannya membawa duka mendalam bagi kalangan anggota DPRD hingga warga di Karanganyar," tulis keterangan dalam laman Instagram @karanganyarkita pada Selasa (24/1)

Mendiang Rohadi Widodo meninggalkan seorang istri dan empat anak. Dari kabar yang beredar, dirinya tengah berjuang menghadapi leukemia sejak satu bulan terakhir.

"Almarhum diketahui sakit leukimia atau kanker darah sejak sebulan terakhir. menjalani perawatan di RS Kariadi Semarang. Selama menjalani perawatan, almarhum absen dari agenda kedewanan," sambung keterangan itu.

Sejak kabar meninggalnya Rohadi Widodo terdengar publik, banyak yang turut mengucapkan belasungkawa.

Kabar kepergiannya pun tersebar dengan cepat melalui grup-grup di WhatsApp milik masyarakat Karanganyar.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Klikdokter, leukemia atau yang juga dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit keganasan yang ada dalam sel darah dari sumsum tulang.

Leukemia akan menyerang jaringan pembentuk sel-sel darah, termasuk sumsum tulang hingga kelenjar getah bening.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Melibatkan Sel-Sel Darah Putih

Biasanya, leukimia akan melibatkan sel-sel darah putih yang mana berperan dalam sistem daya tahan tubuh. Umumnya pada tubuh normal, sel darah putih akan diproduksi oleh sumsum tulang dan bisa melakukan regenerasi sesuai dengan masa hidup sel tersebut.

Namun, pada pasien leukimia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih tertentu dalam jumlah yang abnormal. Sehingga terjadi peningkatan kadar sel darah putih.

Leukimia pun terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan perjalanan penyakit, leukimia menjadi akut dan kronis. Pada jenis ini, leukimia dapat terjadi secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat.

Sementara pada leukimia kronis, perjalanan penyakit akan jalan secara perlahan dan gejala awal yang muncul biasanya nampak ringan.

Tak hanya itu, leukimia juga dapat dibagi berdasarkan sel darah putih yang mengalami produksi abnormal. Leukimia satu ini dikenal dengan leukemia mielositik.

3 dari 4 halaman

Bedanya dengan Leukimia Limfositik

Berbeda dengan leukimia mielositik, ada pula leukimia limfositik yang melibatkan produksi abnormal dari sel darah putih limfosit. Berdasarkan pengelompokan, leukimia limfositik dan mielositik terbagi menjadi empat tipe utama.

Berikut diantaranya keempat tipe utama leukimia.

1. Leukemia Limfositik Akut

Leukimia jenis ini lebih sering ditemukan pada anak-anak. Tetapi juga dapat menyerang orang dewasa.

2. Leukemia Limfositik Kronis

Jenis leukimia ini ditemukan pada orang dewasa maupun anak-anak. Umumnya tidak menunjukkan gejala selama tahun-tahun pertama.

3. Leukemia Mielositik Akut

Sama seperti leukemia limfositik akut, leukimia mielositik akut juga dapat ditemukan pada orang dewasa maupun anak-anak.

4. Leukimia Mielositik Kronis

Jenis leukimia ini ditemukan pada orang dewasa. Pada bulan-bulan hingga tahun pertama biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun akan memasuki fase di mana sel terproduksi dengan lebih cepat.

4 dari 4 halaman

Gejala Leukimia

Meski ada leukimia yang muncul tanpa gejala di awal, ada beberapa gejala yang tetap bisa diwaspadai. Berikut diantaranya.

  • Demam atau menggigil
  • Rasa lemah atau kelelahan yang berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Berkeringat berlebihan, terutama pada malam hari
  • Mudah terjadi perdarahan atau lebam
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Pembesaran hati atau limpa
  • Riwayat sering mimisan
  • Nyeri tulang
  • Bintik-bintik merah pada kulit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.