Sukses

Jangan Anggap Remeh Suicidal Ideation, Lakukan Hal Ini untuk Mencegahnya Muncul Kembali

Anda atau orang terdekat Anda mungkin pernah mengalami suicidal ideation atau ide bunuh diri. Lakukan hal di bawah ini untuk mengatasi dan mencegahnya muncul kembali.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah berpikir "Saya tidak ingin hidup seperti ini, tetapi saya tidak ingin mati", Anda tidak sendirian. Stresor kehidupan utama, trauma masa kecil, atau depresi yang tidak diobati adalah alasan mengapa seseorang mungkin merasa seperti ini.

Menurut situs Verywell Mind, hal ini dapat dianggap sebagai ide bunuh diri atau suicidal ideation, yang berarti pemikiran untuk mengakhiri hidup Anda sendiri.

Sembilan persen orang mengalami suicidal ideation dalam hidupnya dengan 14 persen dari jumlah tersebut yang benar-benar mencobanya. Selain itu, hanya 1 dari 31 percobaan yang dilakukan selesai hingga akhir.

Jika Anda berpikir bahwa tidak ingin hidup seperti ini lagi tetapi juga tidak ingin mati artinya Anda merasakan ide bunuh diri pasif. Ide bunuh diri pasif berarti Anda berpikir untuk mengakhiri hidup. tetapi tidak memiliki rencana aktif untuk mengakhirinya dengan cara bunuh diri.

Meskipun demikian, berhati-hatilah sebab ide bunuh diri pasif dapat dengan cepat beralih ke aktif jika memiliki rencana, sarana, dan niat.

Jika Anda pernah mengalaminya, katakan pada orang terdekat Anda atau berkonsultasi ke terapis.

"Penting untuk diingat bahwa perasaan ingin bunuh diri adalah keadaan yang dapat berubah dengan cepat," kata terapis berlisensi dan suicidologist Janel Cubbage, LCPC.

Ini berarti perasaan tersebut juga dapat dikurangi dengan cepat, termasuk melalui intervensi seperti terapi infus ketamin dan stimulasi magnetik transkranial (TMS).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cari Tahu Akar Masalah

Merasa seperti tidak ingin hidup tetapi tidak ingin mati tandanya ada sesuatu yang menyakiti Anda. "Ini dapat menandakan rasa sakit emosional dan keinginan untuk berubah," kata Cubbage.

Anda mungkin merasa putus asa karena suatu hal hingga berpikir tidak ada artinya untuk hidup. Atau mungkin Anda merasakan sedikit krisis eksistensial—bertanya-tanya apa gunanya semua ini. Anda bertanya-tanya mengapa hal-hal kecil dalam hidup Anda penting dan mengapa diri Anda sendiri penting.

Memang sulit menjawab pertanyaan seperti di atas. Namun, itu dapat membantu mencari tahu hal-hal penting dan bermakna dalam hidup Anda.

Anda mungkin merasa tidak berdaya dan tidak memiliki tujuan, tetapi ingatlah bahwa ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu Anda, misalnya:

1. Terapi

Pertimbangkan untuk menemui terapis yang dapat membantu mengatasi perasaan tersebut serta mencari tahu mengapa Anda merasa tidak bisa hidup seperti ini.

Terapis juga dapat membantu mengidentifikasi mekanisme koping yang dapat digunakan untuk menjaga diri tetap aman serta mengurangi perasaan lelah yang dirasakan.

3 dari 5 halaman

2. Cari Dukungan Sosial

Depresi atau pikiran untuk bunuh diri akan berbohong kepada Anda dengan memberi tahu bahwa Anda adalah beban—tetapi itu tidak benar.

Ada—baca dan cermati baik-baik, ada—orang-orang yang benar-benar peduli pada Anda dan menganggap kehadiran Anda di hidupnya sangat berarti. Orang tersebut juga tidak akan pikir panjang dan langsung membantu serta memberi dukungan yang Anda butuhkan. Jadi, jangan ragu untuk mencari dukungan sosial.

Beberapa manfaat yang diberikan dukungan sosial antara lain:

-Sumber daya nyata seperti penyediaan nomor hotline atau pusat konseling. Jangan ragu untuk menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes di 021-500-454 kapan pun Anda butuh bantuan:)

-Mencegah upaya bunuh diri secara fisik

-Meningkatkan perasaan memiliki sesuatu (belongingness)

-Meningkatkan nilai diri

-Mendapat umpan balik dari orang lain

-Sumber daya untuk membantu memecahkan masalah

Merasa menjadi bagian dari sesuatu—karena dukungan sosial—dapat meningkatkan nilai diri dan mengurangi beban perasaan. Perasaan memiliki juga dapat berkontribusi pada berkurangnya perasaan ingin mengakhiri hidup sendiri.

4 dari 5 halaman

3. Buat Rencana Keselamatan

"Rencana keselamatan adalah cara berbasis bukti untuk membantu mencegah rawat inap dan percobaan," kata Cubbage.

Profesional kesehatan mental terkadang menggunakan metode yang disebut "Alasan Inventaris Hidup" untuk mencegah percobaan bunuh diri. Anda juga dapat membuat daftar ini sendiri, cukup tulis hal-hal yang membuat ingin tetap hidup—apa pun itu. Baik itu karena Anda menyukai menyeruput kopi di pagi hari atau menonton series sambil makan popcorn, tulis semuanya.

Sama halnya dengan keputusasaan yang dapat menuntun pada perasaan seperti tidak ingin hidup, harapan dapat membuat Anda menyadari secercah cahaya di luar sana.

Dalam sebuah penelitian, seseorang yang mengidentifikasi lebih banyak alasan untuk hidup lebih mampu mengakses alasan-alasan tersebut, bahkan saat depresi.

Jika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa ia ingin bunuh diri, ingatlah pesan Cubbage ini.

Insting alami Anda mungkin untuk mengingatkan mereka tentang alasan yang dimiliki untuk hidup atau untuk memberitahunya agar memikirkan teman dan keluarganya serta bagaimana kematiannya akan memengaruhi orang terdekatnya. Sisihkan naluri itu dan dengarkan dia. Biarkan dia memberitahu Anda apa yang menyebabkan rasa sakit emosionalnya.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

5 dari 5 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.