Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Pernikahan Tanpa Hubungan Seks, Bisakah Bertahan?

Ketika pernikahan tanpa adanya hubungan seks apakah tetap langgeng?

Liputan6.com, Jakarta Keintiman dalam pernikahan adalah hal yang penting agar hubungan tetap kokoh. Namun, ada banyak ragam keintiman bukan cuma hubungan seks saja.

Keintiman bisa fisik dan emosional. Bagi sebagian orang, keintiman fisik adalah hal yang penting. Sementara, itu yang lain tidak sependapat.

Keintiman emosional bagi sebagian orang merupakan kebutuhan untuk saling terhubung, jujur dan bahagia. Keintiman emosional di sini ketika Anda dan pasangan bisa berbagi pikiran dan perasaan. Nah, kebanyakan pernikahan tidak bisa berjalan sehat bila tidak ada keintiman emosional.

Dan, keintiman emosional dan fisik terkadang saling terkait. Pada beberapa pasangan, ketika kurang keintiman emosional maka keintiman fisik juga berkurang seperti disampaikan pakar hubungan Kelly Gonsalves.

Lalu, bagaimana dengan ketiadaan hubungan seks dalam pernikahan? Pada sebagian pasangan ada yang tidak mempermasalah absennya hubungan intim dalam pernikahan mereka.

"Jika itu bukan masalah bagi suami dan istri, maka pernikahan tanpa hubungan seks bukan masalah," kata terapis seks bersertifikat, Jessa Zimmerman.

Namun, bila ada salah satu dari pasangan merasa keintiman fisik seperti hubungan seks dirasa kurang hal itu memang bisa jadi masalah. Meski begitu, itu masalah yang sebenarnya bisa diatasi.

"Jika mencintai pasangan dan menghargai hubungan, cara untuk mengatasi kurangnya keintiman fisik atau hubungan seks ya dengan saling bekerja sama bertemu di titik tengah," kata Zimmerman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Pasangan Tak Lagi Berhubungan Seks

Absennya hubungan seks dalam sebuah pernikahan biasanya terjadi ketika ada masalah kesehatan dan usia makin tua. Bisa juga ketika makin banyak anak yang diasuh sehingga tak ada waktu untuk urusan berhubungan seksual.

Jika pasangan sama-sama saling mengerti, Kelly mengatakan, dalam kondisi di atas tetap bisa ada solusi meningkatkan keintiman fisik tanpa harus ada penetrasi.

"Hal itu tetap seksi, menyenangkan, dan mengikat juga."

 

3 dari 3 halaman

Pernikahan Minim Aktivitas Seks Bisa Berujung Perpisahan

Kepuasaan berhubungan seksual setiap orang berbeda. Ada yang merasa satu-dua kali dalam sepekan sudah cukup. Namun, ada yang merasa butuh lebih dari itu.

Ketika tidak bertemu titik tengah alias sama-sama mencoba mengerti, perpisahan bisa terjadi.

"Bisa sangat menantang ketika salah satu pasangan tidak senang dengan frekuensi hubungan seksual dalam pernikahan. Yang satu sudah merasa puas tapi satu lagi belum. Ketika tidak ada yang mau bersedia bekerja sama, situasi bakal sulit," kata terapis seks Vanessa Marin.

Jika tidak ada yan mau bekerja sama, Marin pesimis, hubungan pernikahan bisa berjalan mulus ke depannya.

"Jika Anda ingin mengubah kehidupan seks Anda, tetapi pasangan Anda tidak mau berusaha , coba pertanyakan ke diri sendiri bagaimana nasib masa depan pernikah," kata Marin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.