Sukses

Mengenal Fungsi Hati, Organ yang Rentan Diserang Hepatitis Akut Misterius

Apapun jenisnya termasuk hepatitis akut misterius pasti menyerang fungsi hati

Liputan6.com, Jakarta - Hepatitis akut misterius tengah menjadi perbincangan para ahli dan masyarakat beberapa hari terkahir.

Penyakit ini mulai mendatangkan kekhawatiran di Indonesia usai dilaporkannya tiga kematian pasien anak terkait infeksi hepatitis akut di Jakarta.

Dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi RSCM FKUI yang juga lead scientist Profesor Hanifah Oswari mengatakan bahwa hepatitis akut pada anak belum diketahui penyebabnya secara pasti.

"Namun, dugaan awal penyebab hepatitis akut pada anak, adalah Adenovirus, SARS-CoV-2, virus ABV dan lainnya. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan," kata Hanafiah dalam keterangan pers daring beberapa waktu lalu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hepatitis sendiri adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini terbagi dalam lima jenis utama yakni hepatitis A, B, C, D, dan E.

Kembali merebaknya kabar terkait hepatitis khususnya hepatitis misterius memicu pertanyaan masyarakat terkait fungsi hati yang memang berkaitan erat dengan penyakit tersebut.

Melansir Webmd, tugas utama hati adalah menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan, sebelum dialirkan ke seluruh tubuh. Hati juga mendetoksifikasi bahan kimia dan memetabolisme obat-obatan.

Saat melakukannya, hati mengeluarkan empedu yang berakhir kembali di usus. Hati juga membuat protein penting untuk pembekuan darah dan fungsi lainnya. Hati bersama organ-organ lain bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan memproses makanan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyakit Hati

Hati adalah organ besar berdaging yang terletak di sisi kanan perut. Beratnya sekitar 3 pon. Hati berwarna coklat kemerahan dan terasa kenyal saat disentuh. Biasanya orang tidak bisa merasakan hati, karena dilindungi oleh tulang rusuk.

Hati memiliki dua bagian besar, yang disebut lobus kanan dan kiri. Kantung empedu berada di bawah hati, bersama dengan bagian pankreas dan usus.

Ada beberapa penyakit yang dapat terjadi pada hati yakni:

- Hepatitis: Peradangan hati, biasanya disebabkan oleh virus seperti hepatitis A, B, dan C. Hepatitis dapat memiliki penyebab non-infeksi juga, termasuk minum berat, obat-obatan, reaksi alergi, atau obesitas.

- Sirosis: Kerusakan jangka panjang pada hati dari penyebab apa pun dapat menyebabkan jaringan parut permanen yang disebut sirosis. Hati kemudian menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik.

- Kanker hati: Jenis kanker hati yang paling umum, karsinoma hepatoseluler, hampir selalu terjadi setelah sirosis muncul.

- Gagal hati: Gagal hati memiliki banyak penyebab termasuk infeksi, penyakit genetik, dan alkohol yang berlebihan.

3 dari 4 halaman

Penyakit Lainnya

Penyakit lain yang dapat terjadi pada hati adalah:

- Asites: Sebagai hasil sirosis, hati bocor dan cairan (asites) mengalir ke dalam perut. Ini membuat hati menjadi buncit dan berat.

- Batu empedu: Jika batu empedu tersangkut di saluran empedu yang menguras hati, hepatitis dan infeksi saluran empedu (kolangitis) dapat terjadi.

- Hemochromatosis: penyakit ini memungkinkan besi untuk masuk ke hati dan merusaknya. Zat besi juga bisa menumpuk di seluruh tubuh, menyebabkan banyak masalah kesehatan lainnya.

- Primary sclerosing cholangitis: Penyakit langka dengan penyebab yang tidak diketahui, primary sclerosing cholangitis menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada saluran empedu di hati.

- Sirosis bilier primer: Pada kelainan langka ini, proses yang tidak jelas secara perlahan menghancurkan saluran empedu di hati. Jaringan parut hati permanen (sirosis) akhirnya berkembang.

Di antara berbagai penyakit tersebut, hepatitis akut misterius menjadi satu-satunya yang tengah viral. Untuk itu, Hanifah meminta orangtua untuk segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala awal hepatitis akut misterius.

4 dari 4 halaman

Gejala Hepatitis Akut Misterius

Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.

Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna pucat.

Untuk mencegah risiko infeksi, Hanifah menyarankan agar orangtua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah awal seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," jelas Hanifah.

Menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas juga dapat dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit hepatitis akut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.