Sukses

Penyelidikan Kasus Tangmo Nida Berlanjut, Apa Itu Autopsi dan Bagaimana Prosesnya?

Penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida berlanjut ke tahap autopsi kedua.

Liputan6.com, Jakarta Proses penyelidikan kasus kematian aktris Thailand, Nida Patcharaveerapong atau yang akrab disapa dengan Tangmo Nida kembali berlanjut.

Pasalnya, kematian Tangmo Nida masih dianggap janggal oleh beberapa orang terdekat dan juga warganet. Ibu Tangmo Nida, Panida Sirayootyotin pun telah meminta jenazah anaknya untuk di autopsi ulang.

"Tiap saksi diwawancara secara terpisah dan cerita yang mereka berikan ke kita berbeda. Ini pasti setidaknya ada satu orang yang berbohong," ujar Mayjen Polisi Udon Yomcharoen, Deputi Komisioner Kepolisian Provinsi Region 1 dikutip Bangkok Post, Jumat (18/3/2022).

Hal tersebut lantaran sang ibu ragu atas hasil autopsi pertama. Kini, autopsi dilakukan untuk kedua kalinya oleh Central Institute of Forensic Science (CIFS).

Menurut rekan mendiang Tangmo Nida, Ekkapun Bunluerit terdapat beberapa bekas luka yang tidak diungkapkan dalam hasil autopsi pertama.

Seperti gigi yang patah dan memar di sekitar mata wanita yang telah memulai kariernya di dunia peran pada 2003 lalu tersebut.

Jenazah Tangmo Nida telah dipindahkan dari Institute of Forensic Medicine of Police General Hospital ke Thammasat University Hospital Rangsit pada Selasa, 15 Maret 2022 lalu.

Lalu, apa sebenarnya autopsi itu dan bagaimana prosesnya? Berikut penjelasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembedahan Detail

Mengutip laman WebMD, autopsi merupakan pembedahan mendetail yang dilakukan pada orang yang telah meninggal dunia untuk mengetahui apa penyebab kematian sebenarnya.

Autopsi menjadi suatu hal yang bisa dilakukan apabila pihak keluarga menghadapi kematian yang begitu tiba-tiba dan tidak diketahui jelas apa penyebabnya.

Saat proses autopsi, dokter akan memeriksa bagian dalam dan luar dari tubuh jenazah. Dokter juga dapat mengambil organ yang bersangkutan untuk melakukan pengujian mengumpulkan sampel jaringan atau cairan tubuh seperti darah.

Biasanya, pengujian tersebut dapat berlangsung selama satu hingga dua jam.

Di sisi lain, mungkin harus menunggu pihak laboratorium untuk melakukan lebih banyak tes untuk mencari tanda-tanda obat, racun, atau bahkan penyakit yang mungkin menyertai.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.