Sukses

Kemarin Vaksinasi COVID-19 tapi Kok Baru Hari Ini Terasa Efeknya? Ini Kata Komnas KIPI

Efek yang muncul usai vaksinasi COVID-19 akan berbeda pada setiap orang, termasuk dalam hal jangka waktunya.

Liputan6.com, Jakarta Sudah lebih dari 300 juta dosis vaksin COVID-19 diberikan pada seluruh masyarakat Indonesia. Mulai dari dosis primer pada lansia, dewasa, dan anak-anak.

Bagi sebagian orang, efek vaksinasi COVID-19 tidak langsung muncul usai melakukannya. Ada yang juga merasakan efek samping keesokan hari atau bahkan lebih dari itu.

Seperti merasakan demam, pusing, atau lemas, serta kemeng di bekas suntikan. Lalu, mengapa efek samping yang terjadi pada setiap orang bisa muncul dalam jangka waktu yang berbeda?

Menurut Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof DR Dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed atau yang kerap disapa dengan Hinky, hal tersebut memang mungkin terjadi karena efek vaksin sangat berbeda pada setiap orang.

"Sensitivitas seseorang memang berbeda-beda. Seperti saya kalau makan ujung cabai rawit, saya terbakar, sengsara saya. Tapi kalau istri saya makan sambal tiga sendok, nambah nasinya," ujar Hinky dalam seminar media bertema IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak, Sabtu (22/1/2022).

"Jadi memang, efek seseorang terhadap vaksin bermacam-macam. Reaksi kekebalan yang dibentuk bermacam-macam. Ada yang segera, ada yang perlu waktu," tambahnya.

Sehingga memang, efek yang terjadi pada setiap tubuh juga bisa memiliki jangka waktu yang berbeda. Ada yang bisa langsung merasakannya, tapi ada juga yang beberapa saat baru muncul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Boleh meminum obat

Terlebih, jika Anda merasakan efek samping seperti demam atau pegal-pegal, Anda pun boleh meminum obat untuk meringankan efek tersebut.

Hinky menjelaskan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin.

"Namun biasanya berlangsung satu dua hari, dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan. Jadi, itu wajar dan silakan minum obat. Kalau pegal minum obat pegal, kalau demam minum obat demam," ujar Hinky

"Segera, jangan ditunda. Tidak akan mempengaruhi dampak obat pada kekebalan yang akan diperoleh. Di samping itu, tidak perlu memakan obat sebelum divaksinasi karena tidak ada manfaatnya," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.