Sukses

Deteksi Dini Kanker Prostat Bisa Tingkatkan Harapan Hidup Hingga 50 Persen

Deteksi dini pada pasien kanker prostat bisa meningkatkan angka harapan hingga 10 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN), para penyandang kanker prostat kebanyakan terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini sangatlah penting untuk meningkatkan harapan hidup pasien.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K) mengungkapkan bahwa pasien kanker prostat yang didiagnosis pada stadium dini, akan memiliki angka harapan hidup sebanyak 50 persen lebih tinggi.

"Pasien kanker prostat yang didiagnosis dan di-tatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun," ujar Irfan dalam Virtual Media Briefing dengan tema Kenali Prostatmu: Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Kanker Prostat pada Orang Dewasa untuk Meningkatkan Usia Harapan Hidup pada Senin, 6 September 2021.

Angka tersebut dinilai akan menurun setengahnya yakni lima tahun lebih cepat apabila terdeteksi pada stadium lanjut. Menurut Irfan, biasanya pasien baru datang untuk diperiksa ketika usia 60-79 tahun.

"Prostat itu letaknya posisinya ada di bawah kandung kemih, jadi tersembunyi. Pada fase awal itu, pasien itu sering tidak mengalami keluhan. Sehingga banyak yang tidak terdeteksi di awal-awal," kata Irfan.

Sehingga dalam rangka memperingati Prostate Cancer Awareness Month tahun ini, panitia dari FKUI, RSCM, dan RSUI mengadakan gerakan Kenali Prostatmu. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam melakukan deteksi kanker prostat lebih dini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Faktor penyebab dan gejala yang muncul

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K) Ph.D. juga menjabarkan berbagai faktor penyebab terjadinya kanker prostat pada pria. Salah satu diantaranya ialah pola hidup tidak sehat.

"Kebiasaan merokok, pola diet yang tidak baik, serta kurangnya seseorang dalam berolahraga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat pada pria,” ujar Agus.

Tak hanya itu, faktor pendorong lainnya seperti usia, ras, riwayat keluarga, perubahan gen, diabetes, kolesterol, dan obesitas juga dinilai dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat.

Agus menjelaskan, gejala seringkali terasa pada pasien ketika kanker sudah menyebar pada organ lainnya seperti kandung kemih, tulang, atau organ lainnya. Sehingga, bisa menyebabkan nyeri dan patah tulang.

"Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin, disfungsi ereksi, sakit pada pinggang, punggung dan tulang iga, kelemahan pada tungkai atau kaki dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.