Sukses

Punya Kebiasaan Menggemeratakkan Gigi? Ini Penyebab Utamanya

Dengan mencari tahu penyebab stres kebiasaan menggemeratakkan gigi bisa dikurangi.

Liputan6.com, Jakarta Menggemeretakkan gigi atas dan bawah (bruxism) merupakan kebiasaan buruk yang disebabkan oleh stres. Dengan mencari tahu penyebab stres kebiasaan itu bisa dikurangi seperti disampaikan drg Rosdiana Nurul Annisa SpKG.

"Salah satu penyebab utamanya adalah stres, jadi harus terapi untuk mencari sumber stres dan menguranginya," kata Rosdiana mengutip Antara.

Dengan mencari tahu sumber stres dan mengatasinya, diharapkan kebiasaan buruk menggesekkan gigi atas dan bawah juga menghilang. Selain terapi, kebiasaan ini bisa dicegah dengan menggunakan alat bernama splin oklusal, pelindung gigi yang serupa dengan pelindung gigi petinju.

Caranya dengan memeriksakan diri ke dokter gigi yang akan mencetak gigi. Lalu membuatkan pelindung gigi yang sesuai bentuk serta ukurannya. Alat itu dipakai sebelum tidur, sehingga ketika gigi atas dan bawah saling bergesekan, gigi tetap terlindungi.

 

Simak Juga Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gigi Bisa Aus

Bila kebiasaan ini tidak diatasi, bruxism bisa menyebabkan gigi aus dan berdampak untuk kesehatan.

"Gigi aus akan mempengaruhi TMD alias Temporomandibular disorders. Sendi kita yang membuat mulut bisa membuka dan menutup namanya Temporamandibula. Biasanya juga berpengaruh ke situ," kata dokter gigi dari Universitas Indonesia ini. 

Biasanya kebiasaan ini terjadi tanpa sadar, dan yang menyadari adalah orang lain seperti pasangan atau teman sekamar karena proses tersebut menimbulkan bunyi berisik yang mengganggu. Rata-rata orang yang menggertakkan gigi tidak tahu dirinya melakukan itu.

"Kalau yang dilakukan secara sadar, namanya clenching. Beda sih sama bruxism. Tapi di gigi hampir mirip penampakannya. Tapi biasanya kalau clenching kan sadar, jadi lebih jarang ya. Kalau misalnya bruxism ya pas tidur biasanya."

Dikutip dari WebMD, salah satu gejala yang dirasakan adalah sakit kepala saat bangun tidur atau rahang yang sakit. Bila Anda curiga saat tidur melakukannya, periksakan diri ke dokter gigi yang akan mencari tanda-tanda bruxism di dalam mulut.

3 dari 3 halaman

Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.