Sukses

Kondisi Pangeran Harry Setelah Kematian Putri Diana, Gunakan Narkoba hingga Halusinasi

Pangeran Harry mengatakan berbagai perilaku buruk di masa lalunya berkaitan dengan kematian ibunya, putri Diana.

Liputan6.com, Jakarta Pangeran Harry mengatakan berbagai perilaku buruk di masa mudanya berkaitan dengan kematian ibunya, putri Diana. Pada saat Harru 28 tahun ia mengalami masalah mental serius. 

Dalam acara Oprah Winfrey, Pangeran Harry mengaku kerap mabuk setiap minggu karena minum alkohol. Ia mencoba menghilangkan trauma atas kepergian ibunya. Ia pun menggunakan narkoba karena ingin melupakan rasa sakit kehilangan orang yang disayanginya.

Ia menggambarkan usia 28 hingga 32 tahunnya sebagai mimpi buruk dalam hidupnya karena mengalami serangan panik dan kecemasan parah.

"Setiap kali saya mengenakan jas dan dasi...melakukan peran saya, saya berbicara pada diri saya di cermin dan berkata, 'Ayo'. Sebelumnya bahkan saya meninggalkan rumah dengan penuh keringat. Saya seperti mode siap bertempur atau mode penerbangan," kata Harry, dikutip dari BBC.

"Saya minum (alkohol) dan menggunakan narkoba untuk membuat perasaan saya membaik," tambahnya.

Ia mengatakan rutinitasnya minum alkohol selama seminggu pada hari Jumat atau Sabtu malam bukan karena menikmatinya tetapi karena saya mencoba menutupi sesuatu,

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Halusinasi

Hal yang paling Harry ingat yaitu mendengar suara derap kuda di sepanjang mal. "Rasanya seperti saya berada di luar tubuh saya dan hanya berjalan-jalan."

Saat mengiringi peti mati ibunya, kata Harry, ia hanya menunjukkan sepersepuluh emosinya di depan orang lain.

Pada usia 36 tahun, Harry mulai terbuka mengenai kesehatan mentalnya. Ia pun melakukan terapi pada seorang ahli.

Pada bulan Maret, ia dan istrinya Meghan diwawancarai oleh Oprah tentang kehidupan mereka di Keluarga Kerajaan, dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental mereka. Lalu dalam podcast minggu lalu, Harry mengatakan bahwa ia bertekad untuk memutus siklus gangguan mentalnya dengan secara mandiri mengasuh anak-anaknya.

Ia mengaku waktu paling bahagia dalam hidupnya adalah 10 tahun di Angkatan Darat, karena tidak ada perlakuan khusus yang ia dapatkan disana. Ia meninggalkan Angkatan Darat pada usia 30 tahun dan bertemu calon istrinya Meghan pada kencan buta setahun kemudian.

Ini sudah lewat setahun sejak Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka mundur sebagai bangsawan senior pada Januari 2020.

3 dari 3 halaman

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.