Sukses

Menkes Budi Gunadi Minta Penelitian Dokter Indonesia Masuk Jurnal Top Dunia

Menkes Budi Gunadi minta hasil penelitian dokter Indonesia masuk jurnal top dunia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta hasil penelitian dokter Indonesia dapat masuk jurnal ilmiah top dunia. Sebut saja Nature Research, The Lancet, dan British Medical Journal (BMJ).

Terkait penelitian dokter ini, artinya setiap rumah sakit harus melakukan riset. Apalagi jumlah pasien di Indonesia dengan berbagai penyakit beragam.

"Saya sudah mulai dorong setiap rumah sakit harus melakukan penelitian medis. Kita sebenarnya unggul sekali, pasiennya banyak dibandingkan Malaysia atau Singapura. Penyakit di Indonesia juga beragam," ucap  Budi saat Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum (BLU) 2021: BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi, ditulis Senin, 22 Maret 2021.

"Jadi, rumah sakit jangan dipakai untuk melayani kesehatan, tapi bikin riset. Riset COVID-19 dari Indonesia yang masuk ke jurnal internasional itu jumlahnya sedikit sekali. Dari jurnal Nature, BMJ atau The New England Journal of Medicine (NEJM) yang top dunia, mana hasil penelitian dari dokter Indonesia? Ya, masukin ke sana."

Dokter Indonesia pun dapat melakukan riset COVID-19. Terlebih lagi jumlah pasien yang terpapar COVID-19 cukup banyak. Berbagai riset tentang pasien COVID-19 dapat dilakukan.

"Kita di sini yang sakit COVID-19 banyak. Masa dibandingkan Singapura, mereka bikin research-nya (penelitian) banyak. Singapura yang sakit COVID-19 sedikit, kita malah lebih banyak," pungkas Budi Gunadi.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelitian Agar Dokter Indonesia Punya Good Clinical Practice

Dorongan riset dokter Indonesia, lanjut Budi Gunadi Sadikin, agar mereka punya good clinical practice (praktik klinis yang baik). Terutama riset penyakit yang menjadi penyumbang kematian tinggi di Indonesia, seperti jantung dan kanker.

"Agar dokter kita punya good clinical practice, yang bisa melakukan riset-riset untuk penyakit-penyakit yang prevalensi kematian tertinggi di Indonesia. Hasil penelitian ini harus masuk jurnal internasional," lanjutnya.

"Ya, supaya orang-orang (asing) nanti respek mau datang (berobat) ke Indonesia. Pinter-pinter kok dokter kita. Only the smartest people in Indonesia can enter to medical doctor university (hanya orang-orang cerdas di Indonesia yang bisa masuk kedokteran), putra putri terbaik bangsa."

Selain itu, Budi meminta harus ada kerjasama yang permanen antara rumah sakit dengan institusi pendidikan Tujuannya, agar rumah sakit dapat berbasis riset. Rumah sakit pemerintah pun harus menjadi pengampu bagi seluruh fasilitas kesehatan di provinsi yang ada di daerah.

"Dengan demikian, kita harus bisa mengangkat standar pelayanan kesehatan," katanya.

3 dari 4 halaman

Riset Rumah Sakit tentang COVID-19

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, ada beberapa rumah sakit yang melakukan penelitian COVID-19 dan jumlahnya hingga di atas 30 penelitian.

1. RS Cipto Mangunkusumo Jakarta 79 penelitian, 57 terpublikasi

2. RS Hasan Sadikin Bandung 36 penelitian, 13 terpublikasi

3. RSUP Persahabatan 68 penelitian, 12 terpublikasi

4. RSUP H. Adam Malik Medan 31 penelitian, 3 terpublikasi

5. RSUP dr Sardjito 44 penelitian, 2 terpublikasi

6. RSUP Sanglah 30 penelitian, 2 terpublikasi

7. RSUP dr Kariadi Semarang 76 penelitian, 11 terpublikasi

8. RSUP Prof R dr Kandou Manado 65 penelitian, 15 terpublikasi

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien Covid-19?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.