Sukses

Dampak Kekurangan Zat Besi, Dari Kurang Fokus hingga Pengaruhi Aspek Tumbuh Kembang Anak

Tidak hanya anemia, kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi anak hingga mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak

Liputan6.com, Jakarta - Zat besi menjadi salah satu nutrisi penting bagi anak agar tumbuh maksimal. Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi kesehatan buah hati dan menyebabkan masalah seperti anemia.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun dilaporkan mengalami anemia. Hal ini tentu dapat berdampak jangka panjang dan mempengaruhi kualitas generasi di masa depan.

Dokter spesialis gizi klinis Luciana B. Sutanto, President of Indonesian Nutrition Association mengatakan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak kurang konsentrasi dan fokus, serta sulit bersosialisasi.

Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, dikutip Selasa (23/2/2021), kekurangan zat besi pada anak berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak.

"Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya bisa jadi permanen," kata Luciana. "Hal ini dapat dicegah dengan memberikan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak pada 5 Aspek Tumbuh Kembang

Luciana juga mengatakan, berikan juga makanan yang mengandung vitamin C pada anak. Zat ini juga penting untuk mendukung penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Tidak hanya dari sisi fisik, kekurangan zat besi juga mempengaruhi lima aspek tumbuh kembang anak yaitu kognitif, fisik, emosi, sosial, dan bahasa.

Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, mengatakan bahwa kelima aspek tumbuh kembang tersebut juga mempengaruhi lima potensi prestasi anak yang dibutuhkan untuk menjadi generasi maju.

Menurut Anna Surti, selain nutrisi yang lengkap, stimulasi juga penting untuk mengasah potensi prestasi anak, terutama dengan adanya berbagai tantangan saat ini.

"Pada kondisi seperti sekarang, orang tua dan anak harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan tidak menentu, sehingga anak dituntut untuk dapat berpikir cepat, tangguh, percaya diri, tumbuh tinggi, dan aktif bersosialisasi untuk dapat menjadi anak Generasi Maju," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.