Sukses

Cegah COVID-19, Doni Monardo Minta Kelompok Rentan dari Pengungsi Gempa Sulbar Dipisahkan

Guna mengantisipasi potensi risiko penyebaran COVID-19 di tempat pengungsian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar warga kelompok rentan terdampak gempa bumi Sulawesi Barat dipisahkan dari pengungsi usia muda.

Liputan6.com, Jakarta - Guna mengantisipasi potensi risiko penyebaran COVID-19 di tempat pengungsian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar warga kelompok rentan terdampak gempa bumi Sulawesi Barat dipisahkan dari pengungsi usia muda.

"Di pengungsian diharapkan ada pemisahan antara kelompok rentan dengan kelompok yang berusia muda. Kelompok rentannya harus kita lindungi karena ada COVID-19,” ujar Doni, Minggu (17/1).

Kelompok rentan yang dimaksud adalah mereka yang berusia lanjut, warga dengan penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita dan anak-anak.

Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memberi dukungan berupa alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan COVID-19 di lingkungan pengungsian.

"Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19," kata Doni, mengutip keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Jika kemudian terdapat warga pengungsi gempa Sulbar yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gempa Sulbar

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 memgguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.28 WITA. Gempa juga dirasakan mengguncang pusat ibu kota Provinsi Sulawesi Barat yakni Kabupaten Mamuju yang hanya berjarak 34 kilo meter dari pusat gempa.

Menurut pantauan Liputan6.com, bencana gempa bumi itu mengakibatkan kerusakan sangat parah. Selain rumah-rumah warga, sejumlah bangunan di kawasan kantor Gubernur Sulawesi Barat roboh, pun demikian dengan dua hotel yakni Grand Maleo Hotel dan Matos Hotel yang mengalami rusak parah.

BNPB menyatakan pelabuhan Mamuju hingga rumah sakit di Kabupaten Mamuju juga rusak akibat guncangan gempa bumi. Gempa juga mengakibatkan listrik padam di sejumlah lokasi.

Pada Sabtu (16/1) pagi, Pemerintah menetapkan status tanggap darurat atas gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat itu.

Data yang dihimpun BNPB hingga Minggu (17/1), jumlah korban luka sebanyak 743 orang, 554 di Majene dengan rincian 64 luka berat, 215 luka sedang dan 275 luka ringan. Sebanyak 189 orang di Mamuju luka berat akibat gempa.

Sementara itu, ada 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian di Majene. Sedangkan di Mamuju terdapat lima titik pengungsian.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.