Sukses

Hindari Jamuan Makan Bersama Usai Ibadat Natal untuk Cegah Penularan COVID-19

Dokter meminta agar masyarakat menghindari jamuan makan bersama usai ibadat Natal, demi mencegah risiko tertular COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Natal biasanya dilakukan dengan penuh kegembiraan bersama keluarga seperti dengan makan bersama. Namun, ada baiknya di masa pandemi COVID-19, jamuan makan bersama dihindari terlebih dulu.

Dokter Inolyn Panjaitan, Direktur Medik RS PGI Cikini, mengatakan bahwa Perayaan Natal dan Tahun Baru memang identik dengan kumpul keluarga. Namun, tenaga kesehatan saat ini banyak menemukan penularan COVID-19 dalam keluarga.

"Kami bukan anti (kumpul) keluarga, tetapi kalau boleh kumpul keluarga sangat diminimalisir," kata Inolyn dalam dialog virtual yang disiarkan dari BNPB beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (23/12/2020).

Apabila keluarga akan berkumpul, Inolyn menegaskan bahwa protokol kesehatan seperti semua orang memakai masker, menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan, haruslah diterapkan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hindari Jamuan Makan Bersama

Inolyn mengungkapkan, ibadat Natal seringkali diikuti dengan jamuan makan dan minum bersama-sama. "Usul dari kami adalah makan dan minum bersama," ujarnya.

"Kalau memang ada jamuan makan setelah ibadah, baiknya dalam kotak saja, masing-masing bawa pulang, jangan makan bareng-bareng lagi."

Menurut Inolyn, ketika makan bersama orang lain, seseorang pasti akan membuka maskernya. Hal ini meningkatkan risiko orang lain atau dirinya sendiri, untuk terpapar virus corona.

"Jadi prinsipnya hindari kumpul-kumpul bersama. Kalau memang mau kumpul tetaplah menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan," kata Inolyn. "Kalau bisa sih tidak kumpul-kumpul, kalau bisa," pungkasnya.

Sementara bagi tempat ibadah, Inolyn mengatakan bahwa yang penting ikuti anjuran pemerintah, dengan menurunkan persentase jemaat yang datang langsung hingga atau kurang dari 50 persen. Selain itu, buatlah registrasi untuk mereka yang akan ikut ibadah di gereja.

"Masing-masing harus memakai masker dengan benar, dan harus pakai masker yang tepat," katanya. "Jaga jarak, tidak boleh membuka masker, tidak boleh makan dan minum di ruang ibadat."

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali 4 Risiko Mobilitas Saat Liburan untuk Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.