Sukses

Satgas COVID-19 Imbau Pemda Tambah Shift Petugas Lab Pemeriksa Spesimen

Satgas COVID-19 mengimbau pemda menambah jumlah shift petugas lab pemeriksa spesimen.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengimbau, pemerintah daerah (pemda) dapat menambah jumlah shift petugas laboratorium pemeriksa spesimen (laboran). Upaya ini mendukung peningkatan kapasitas pemeriksaan (testing) COVID-19.

"Terkait kapasitas testing, khusus bagi pemerintah daerah, pastikan setiap daerah mengevaluasi kemampuan testingnya dilihat dari laboratorium yang ada," imbau Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/11/2020).

"Caranya, menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium. Hal ini melalui penambahan jumlah shift laboran, dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat."

Perbaikan mekanisme laboratorium juga sebagai langkah mengatasi jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19 yang menurun di hari-hari tertentu, seperti hari libur. Padahal, menurut Wiku, virus Corona tidak mengenal hari libur.

"Dari data yang kami dapatkan, terdapat tren menurunnya kapasitas testing di hari-hari tertentu, terutama saat hari liburan. Ini harusnya kita hindari karena kita sudah cukup lama menghadapi keadaan COVID-19," ucapnya.

"Kami menyayangkan sekal hal ini terjadi. Mengingat virus Corona COVID-19 tidak mengenal hari libur. Maka, kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini (hari libur)."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Testing Tentukan Kemampuan Wilayah Jaring Kasus Baru COVID-19

Selain menambah jumlah laboran, perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian reagen--cairan yang digunakan untuk mengetahui reaksi kimia dalam mendeteksi virus Sars-CoV-2--dengan alat testing yang digunakan.

"Pemberian insentif yang sepadan kepada laboran juga perlu diperhatikan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat," imbuh Wiku.

Kapasitas pemeriksaan laboratorium pemeriksaan spesimen menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan dalam penanganan COVID-19.

"Kapasitas testing ini menentukan kemampuan sebuah wilayah untuk menjaring kasus baru COVID-19 sedini mungkin, sehingga memaksimalkan dan mungkin menekan angka penularan, meningkatkan kesembuhan, dan menurunkan kematian," jelas Wiku.

"Kita sadar betul bahwa tidak mudah mencapai sistem kesehatan yang sempurna di negara yang cukup menantang secara geografis, seperti Indonesia dengan area yang luas memiliki ribuan pulau dan dipisahkan banyak perairan."

3 dari 4 halaman

Testing yang Hampir Capai Target WHO

Adapun angka pemeriksaan COVID-19 ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), standar testing per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi.

Jumlah penduduk Indonesia yang tinggi diperlukan pelaksanaan testing sebanyak 267.000 orang per minggu. Sejak awal Juni sampai minggu ke-3 Oktober 2020 terlihat tren peningkatan testing yang baik.

Akan tentapi, kembali melemah pada dua pekan setelahnya dan kembali melesat. Hingga pekan ini,  kapasitas testing Indonesia hampir mencapai target WHO, yaitu berada di angka 86,25 persen pada November minggu kedua.

"Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama, khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujar Wiku.

4 dari 4 halaman

Infografis Target Uji Spesimen Corona 20 Ribu per Hari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.