Sukses

Konsil Kedokteran: Telemedicine Jadi Solusi Pemerataan Dokter

Konsil Kedokteran mengatakan telemedicine jadi solusi pecahkan pemerataan dokter.

Liputan6.com, Bogor Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Putu Moda Arsana mengatakan, telemedicine--pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi--menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan pemerataan dokter.

"Pemerataan (dokter) bisa diatasi berbagai cara, salah satu yang kami kaji adalah telemedicine," kata Moda saat konferensi pers Rapat Koordinasi KKI di Bogor, Jawa Barat, ditulis Kamis (12/11/2020).

"Artinya, begini, dokter konsultan, misalnya, yang selama ini di kota besar tidak bisa memberikan pelayanan ke daerah terpencil. Bisa diatasi dengan membangun koneksi telemedicine."

Tempat pelayanan telemedicine di daerah terpencil, lanjut Moda, diistilahkan bernama nodal hospital maupun tempat konsultasi medis yang disebut referral hospital.

"Tempat-tempat itu didukung pelayanan telemedicine. Jadi, ada dukungan teknologi dan komunikasi. Nah, itu bisa jadi salah satu cara kita melalukan pemerataan (dokter) tanpa harus pasien datang ke dokter spesialis," lanjutnya.

"Tentunya, regulasi ini harus diatur oleh KKI. Di dunia juga sedang dikerjakan (telemedicine untuk pemerataan dokter). Di Bangladeh dikerjakan, di India juga dikerjakan."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerataan Lewat Jalur Pendidikan

Solusi lain terkait pemerataan dokter di Indonesia dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Salah satunya, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang sudah diupayakan Kementerian Kesehatan.

"Pemerataan dokter itu bisa diatur melalui jalur pendidikan. Lewat pendidikan ini tentu kita memprioritaskan ya. Saya sudah lama menjadi Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam," ujar Moda.

"Dari pengalaman Saya waktu itu, kami menerima peserta didik putra-putri dari daerah terpencil. Mereka kami didik dan latih, yang kemudian dipersiapkan untuk kembali ke daerah masing-masing."

Untuk PPDS Kemenkes, kata Moda, pemberian beasisiwa pendidikan kepada peserta dengan perjanjian, setelah tamat. Maka, mereka kembali ke daerah masing-masing atau mengabdi ke daerah tertentu yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

3 dari 3 halaman

Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.