Doni Monardo: 67 Rumah Sakit COVID-19 Jakarta Sudah Diproses untuk Relaksasi

FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet — Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan upaya relaksasi bagi rumah sakit rujukan COVID-19. Menurutnya, sudah ada 67 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta yang sudah diproses untuk melakukan relaksasi.

Relaksasi bertujuan untuk memberi lebih banyak ruang di rumah sakit rujukan COVID-19 dengan cara memindahkan pasien COVID-19 yang hampir pulih ke Wisma Atlet.

“Kami berharap untuk para pimpinan rumah sakit, direktur rumah sakit untuk bisa saling bekerja sama sehingga tidak ada rumah sakit yang penuh,” ujar Doni dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di Kanal Youtube BNPB Indonesia pada Sabtu (12/9/2020).

Doni menambahkan bahwa sejauh ini ada sekitar tujuh rumah sakit yang ruang ICU-nya penuh 100 persen dengan ketersediaan tempat tidur beragam, ada yang tersedia 1, 2, 3, 4, dan 5, katanya.

“Namun demikian, Menteri Kesehatan beserta gabungan sedang memberikan suatu upaya agar seluruh rumah sakit COVID-19 Jakarta mendapat penambahan ranjang di ruang ICU sehingga kekhawatiran masyarakat tentang kurangnya ranjang yang tersedia di ICU bisa teratasi.”

Doni mengajak seluruh pimpinan dan direktur rumah sakit untuk bisa bekerja sama dengan kepala pusat yang mengelola rumah sakit darurat COVID-19 sehingga fasilitas yang ada di rumah sakit darurat Wisma Atlet bisa juga dimanfaatkan oleh para direktur rumah sakit di Kota Jakarta dan sekitarnya.

Simak Video Berikut Ini:

Pemerintah menyediakan fasilitas kesehatan darurat guna menangani Covid-19 yang melanda Tanah Air, salah satunya adalah RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa para tenaga medis pun harus berjuang bersama pasien untu...

2 dari 2 halaman