Sukses

Mengenalkan Konsep Gizi Seimbang pada Anak Lewat Lagu Isi Piringku

Lagu Isi Piringku disajikan dengan lirik yang sederhana terkait pemenuhan gizi mulai dari karbohidrat, protein, air mineral, susu, sayur dan buah hingga panduan mencuci tangan.

Liputan6.com, Jakarta Permasalahan gizi masih menjadi salah satu sorotan di Indonesia, salah satunya akibat kurangnya kebiasaan konsumsi pangan yang memenuhi gizi seimbang di berbagai rentang usia. Melihat hal ini, Danone Indonesia meluncurkan lagu edukasi gizi berjudul Isi Piringku.

Lagu ini disajikan dengan lirik yang sederhana terkait pemenuhan gizi mulai dari karbohidrat, protein, air mineral, susu, sayur dan buah hingga panduan mencuci tangan. Lagu disajikan dengan animasi anak-anak yang bernyanyi sambil menari bersama.

Menurut Prof. Dr Ir. Sri Anna Marliyati, MSi, ahli gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembangan Panduan Isi Piringku, lagu ini dibuat guna mengatasi 3 masalah gizi di Indonesia yang disebut triple burden of malnutrition.

Tiga masalah gizi ini antara lain gizi lebih, gizi kurang, dan defisiensi zat gizi mikro.

Gizi Lebih

“Gizi lebih ditandai dengan berat badan lebih, kegemukan atau obesitas, dan kemudian ini akan berakibat ke depannya anak-anak tersebut mudah sekali terkena penyakit tidak menular. Misalnya, penyakit jantung koroner, diabetes dan lain-lain,” ujar Anna dalam diskusi daring Danone, Jumat (28/8/2020).

Gizi Kurang

Masalah gizi kurang ditandai dengan tubuh kurus, berat badan kurang, dan defisiensi zat gizi mikro. Gizi kurang juga erat kaitannya dengan stunting atau gagal tumbuh yang berkembang selama jangka waktu yang panjang.

“Stunting ini bukan hanya anak akan terlihat pendek tapi juga kualitas SDM-nya rendah IQ-nya lebih rendah, kemudian saat bekerja produktivitasnya rendah, sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi suatu negara.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Defisiensi Zat Gizi Mikro

Defisiensi atau kekurangan zat gizi mikro di Indonesia masih ada 3 yang perlu di pertimbangkan, kata Anna. Yaitu yang pertama anemia gizi besi.

“Anak menjadi lesu, lemah, dan kurang fokus dalam belajar di sekolah.”

Defisiensi kedua adalah defisiensi vitamin A. Kekurangan vitamin A tidak hanya berdampak pada mata, namun juga pada daya tahan tubuh.

“Kemudian defisiensi yodium, ini bukan hanya gondok tetapi juga anak pendek serta berpengaruh pada IQ. Misal, saat ibunya mengandung dalam kondisi defisiensi yodium, anak lahir dengan IQ yang lebih rendah, 10-15 poin lebih rendah.”

Dengan merilis lagu Isi Piringku ia berharap orangtua dan guru terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bisa mengajarkan dan lebih memerhatikan asupan gizi seimbang bagi anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.