Sukses

Ciri-Ciri Anak yang Sehat Secara Mental

Psikolog memberikan beberapa ciri dari anak yang sehat secara mental, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Masalah kesehatan mental saat ini menjadi salah satu isu yang banyak diperbincangkan. Tidak hanya pada dewasa namun juga anak.

Psikolog anak Annelia Sari Sani mengatakan bahwa penting bagi orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan dan perilaku yang terkait dengan kesehatan mental anak serta memberikan penanganannya sejak dini.

"Ketika seorang individu ini mengalami masalah gangguan mental seringan apa pun pada masa kanak-kanak, ketika tidak diatasi, ia akan berlanjut, membesar, dan kemudian yang tadinya hanya area pembelajaran, dia bisa menyentuh area lain seperti emosi dan sosialisasi," kata Annelia.

Annelia, dalam sebuah seminar daring beberapa waktu lalu, ditulis Senin (27/7/2020), mengungkapkan ada beberapa ciri yang menunjukkan anak sehat secara mental.

"Anak itu kita katakan sehat secara mental bila dia punya kapasitas untuk memulai dan mempertahankan relasi pribadi yang menyenangkan. Jadi dia bisa menjalin hubungan baik dengan orang dewasa, teman-teman seusianya, dengan menyenangkan," katanya.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belajar dari Kegagalan

Ciri dari anak yang sehat secara mental lainnya adalah perkembangan psikomotoriknya sesuai tahapan usia, memiliki kemampuan untuk bermain dan belajar yang sesuai usia dan perkembangan kecerdasannya, serta memiliki pemahaman moral tentang benar-salah mau pun baik-buruk.

"Lalu anak yang sehat mental itu juga ciri-cirinya mampu menikmati dan memanfaatkan waktu luang," kata Annelia.

"Dia tidak gampang bosan. Kalau bosan dia akan mencari cara mengatasi kebosanannya," kata psikolog yang juga tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis Indonesia ini menambahkan.

Selain itu, anak yang sehat secara mental bisa dilihat dengan bagaimana ia mampu berempati dan mengenali emosi yang dirasakan orang lain. Perkembangan emosi, intelektual, dan spiritualnya juga selaras.

"Yang paling penting, anak yang sehat mental itu juga mampu belajar dari kegagalan. Jadi kalau dia mengalami kegagalan, mengalami hambatan, atau dia mengalami satu hal yang tidak menguntungkan atau tidak menyenangkan, itu dia bisa balik lagi, bisa bangkit kembali."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.